28
4.3. Analisis Bivariat
4.3.1 Hubungan Tekanan Darah Sekarang dengan Indeks Massa
tubuh
Tabel 4.4 Hubungan Tekanan Darah dengan Indeks Massa Tubuh
Kategori Tekanan Darah
Terkontrol Tekanan Darah
Tidak Terkontrol
P
N N
Indeks Massa Tubuh
1.000 Rendah
3 75
1 25
Normal 13
48.1 14
51.9 Berlebih
24 57.1
18 42.9
Obesitas 28
50.9 27
49.1 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 68 responden yang
memiliki tekanan darah terkontrol terdapat 3 responden memiliki indeks massa tubuh rendah, 13 responden memiliki indeks massa tubuh normal,
24 responden memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 28 responden dengan indeks massa tubuh obesitas. Sedangkan dari 60 responden yang
memiliki tekanan darah tidak terkontrol terdapat 1 responden memiliki indeks massa tubuh rendah, 14 responden memiliki indeks massa tubuh
normal, 18 responden memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 27 responden dengan indeks massa tubuh obesitas. Hasil yang didapat dari uji
chi-square yang membandingkan tekanan darah dengan indeks massa tubuh diperoleh nilai P = 1.000 yang berarti P 0.05 sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara tekanan darah pasien hipertensi dengan indeks massa tubuh.
Penelitian sebelumnya Jesoth dkk mengatakan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh 25 kgm2 memperlihatkan peningkatan
tekanan darah
10
. Sebaliknya pada penelitian ini, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan indeks massa tubuh seperti pada
penelitian Mufunda dkk yang mengatakan terdapat korelasi yang negatif
29 antara hipertensi dengan indeks massa tubuhyang berlebih
pada usia ≥ 45 tahun dengan nilai p= 0,2484.
28
Jika indeks massa tubuh yang semakin tinggi merupakan faktor yang berkaitan dengan patogenesis terjadinya
hipertensi , namun dalam penelitian ini menghasilkan hubungan yang tidak bermakna mungkin untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai hubungan
hipertensi dengan indeks massa tubuh maka dapat melihat faktor lain yang berhubungan dengan hipertensi seperti gaya hidup, asupan garam, aktivitas
fisik, lingkar pinggang dan lingkar perut, riwayat keluarga atau genetik serta stres.
22,28
Perbedaan etnis juga dapat menyebabkan perbedaan terjadinya hipertensi, hal ini dapat terjadi diakibatkan perbedaan diwariskan
perbedaan tubuh dalam menerima asupan garam dan mengendalikan hormon dalam darah. Orang-orang yang tidak melakukan aktivitas fisik
seperti aerobik berjalan atau bersepeda lebih cenderung terjadi hipertensi. Tidak hanya itu mengkonsumsi alkohol juga merupakan faktor
resiko untuk terjadinya hipertensi.
30
Tidak hanya indeks massa tubuh yang dapat memprediksi risiko hipertensi, dislipidemia dan sindrom metabolik namun pemeriksaan
lingkar pinggang perlu dilakukan dikarenakan lingkar pinggang dapat menggambarkan adiposit sentral.
22
Obesitas dapat terjadi dikarenakan asupan energi yang dimakan berlebihan dari yang seharusnya dan tidak diseimbangi oleh pengeluaran
energi atau minimnya aktivitas. Tidak hanya itu, obat juga dapat menyebabkan obesitas seperti obat antipsikotik misalnya clozapine,
olanzapine, antidepresan misalnya amitriptyline, antidiabetes insulin, sulfonilurea, dan thiazolidinediones dan glukokortikoid.
22
Dalam metode epidemiologi obesitas dikatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruh terjadinya obesitas tidak hanya asupan
makanan yang berlebih, aktivitas fisik yang rendah, dan obat melaikan virus dan racun juga berperan penting walaupun masih dalam penelitian
30 lebih lanjut. Faktor-faktor tersebut yang dapat menyebabkan akumulasi
lemak di sel lemak yang menyebabkan obesitas.
22
Grafik 4.4 Gambaran Hubungan Tekanan Darah dengan Indeks Massa Tubuh
Berdasarkan grafik 4.4 yang menggambarkan hubungan tekanan darah dengan indeks massa tubuh dapat dilihat bahwa dari kategori indeks
massa tubuh rendah, berlebih dan obesitas jumlah tekanan darah yang terkontrol lebih banyak dibandingkan yang tidak terkontrol sedangkan
pada indeks massa tubuh normal jumlah responden dengan tekanan darah tidak terkontrol lebih banyak dibandingkan yang terkontrol walaupun
perbedaan disetiap kategori indeks massa tubuh berbeda sedikit. Dalam grafik juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi kategori indeks massa
tubuh maka semakin tinggi pula jumlah responden yang mengalami hipertensi baik terkontrol maupun tidak terkontrol hal ini sama dengan
studi Framingham yang mengatakan Dalam studi Framingham dikatakan terjadi peningkatan tekanan darah 6,5 mmHg pada setiap kenaikan berat
badan 10.
6
4.4 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional atau potong lintang sehingga hanya menggambarkan variabel yang diteliti pada
waktu yag sama 2. Dalam penelitian ini kurang dalam mengumpulkan karakteristik
demografi dikarenakan kesalahan dalam pengambilan data sehingga
31 data karakteristik demografi tidak sesuai dengan target dari responden
yang diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah 3. Pada penelitian ini penentuan hipertensi terkontrol dan hipertensi tidak
terkontrol hanya dilihat dari tekanan darah sekarang dan tekanan sebelumnya
4. Penderita hipertensi pada penelitian ini tidak murni hipertensi esensial melainkan ada pula yang mengalami penyakit lain akibat komplikasi,
hal ini seharusnya bisa ditangani dengan melihat rekam medik lebih rinci namun dikarenakan waktu yang kurang sehingga hasil yang
didapat kurang lengkap. 5. Kekurangan dalam mengambil data dari pasien sebagai responden
yang diteliti dikarenakan peneliti tidak cepat mengurus kode etik sedangkan proses yang harus dikerjakan dalam mengurus kode etik
cukup lama ditambah jarak yang jauh serta jadwal kuliah yang cukup padat.