31 data karakteristik demografi tidak sesuai dengan target dari responden
yang diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah 3. Pada penelitian ini penentuan hipertensi terkontrol dan hipertensi tidak
terkontrol hanya dilihat dari tekanan darah sekarang dan tekanan sebelumnya
4. Penderita hipertensi pada penelitian ini tidak murni hipertensi esensial melainkan ada pula yang mengalami penyakit lain akibat komplikasi,
hal ini seharusnya bisa ditangani dengan melihat rekam medik lebih rinci namun dikarenakan waktu yang kurang sehingga hasil yang
didapat kurang lengkap. 5. Kekurangan dalam mengambil data dari pasien sebagai responden
yang diteliti dikarenakan peneliti tidak cepat mengurus kode etik sedangkan proses yang harus dikerjakan dalam mengurus kode etik
cukup lama ditambah jarak yang jauh serta jadwal kuliah yang cukup padat.
32
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa, rerata usia pasien adalah 63,37
dengan median 63 tahun. Jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan yaitu 69 responden laki-laki 53,9 dan 59
responden perempuan 46,1. 2. Dari 128 responden diketahui bahwa 68 responden 53,1 memiliki tekanan
darah terkontrol dan 60 responden 46,9 memiliki tekanan darah tidak terkontrol.
3. Berdasarkan indeks massa tubuh responden yang memiliki indeks massa tubuh rendah 18.50 berjumlah 4 3,1, indeks massa tubuh normal
18.50- 22.99 berjumlah 69 53,9, indeks massa tubuh berlebih ≥23.00-
24.99 berjumlah 42 32.8 dan indeks massa tubuh obesitas ≥25.00 berjumlah 55 43.
4. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks massa tubuh responden sebesar 24,91 kgm
2
. 5. Pada penelitian ini diketahui bahwa dari 68 responden yang memilki tekanan
darah terkontrol terdapat 3 responden memiliki indeks massa tubuh rendah 2,3, 13 responden memiliki indeks massa tubuh normal 10,2, 24
responden memiliki indeks massa tubuh berlebih 18,8 dan 28 responden dengan indeks massa tubuh obesitas 21,9. Sedangkan dari 60 responden
yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol terdapat 1 responden memiliki indeks massa tubuh rendah 0,8, 14 responden memiliki indeks massa
tubuh normal 10,9, 18 responden memiliki indeks massa tubuh berlebih 14,1dan 27 responden dengan indeks massa tubuh obesitas 21,1.
33
6. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan kontrol tekanan darah pasien hipertensi dengan indeks massa tubuh maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang bermakna p = 1,000
5.2.Saran
5.2.1. Untuk Masyarakat Umum Bagi pasien yang terdiagnosis hipertensi sebaiknya mengontrol tekanan
darahnya agar hipertensi selalu terkontrol dengan memeriksankan secara rutin tekanan darah.Walaupun indeks massa tubuh tidak bermakna dengan kejadian
hipertensi namun banyak faktor risiko lain yang dapat memperberat penyakit hipertensi baik yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik, usia, dan jenis
kelamin. Sedangkan faktor risiko dapat dimodifikasi seperti asupan makan, aktivitas fisik, dan stres.Dengan demikian semakin kecil faktor risiko maka
kompikasi dari hipertensi akan berkurang. 5.2.2. Untuk Rumah Sakit
Pengontrolan tekanan darah pada pasien hipertensi sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah pasien termasuk hipertensi terkontrol atau
tidak terkontrol serta untuk mencegah atau mengurangi komplikasi pada pasien hipertensi. Tidak hanya pengukuran tekanan darah melainkan faktor- faktor yang
dapat memperparah terjadinya kompikasi seperti memantau berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, asupan garam, aktivitas fisik, dan gaya hidup.
5.2.3. Untuk Peneliti Selanjutnya Penelitian mengenai hubungan hipertensi dengan indeks massa tubuh
sebaiknya dilakukan dengan metode kohort. Sebaiknya menggunakan kontrol untuk lebih membandingkan dengan pasien hipertensi. Mengambil data sebaiknya
dilakukan di beberapa rumah sakit sehingga tidak terpaku dengan satu rumah sakit. Mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi indeks massa tubuh seperti
asupan diet, aktivitas fisik, penggunaan obat, dan lingkar pinggang serta gaya hidup.