54 adalah disertasi yang membahas tentang Syi’ah sebagai idiologi
secara utuh dan amat komplek.
39
Peneliti di sini memilih masalah-masalah yang memiliki posisi yang sangat urgen dalam hukum Islam yaitu al-Qur’an dalam
pandangan Syi’ah dan sahabat sebagai perawi hadis dari Nabi, serta masalah ajaran dasar madzhab Syi’ah
us}ul aqaid al-Shi‘ah yang tidak terdapat dalam ajaran Ahlusunnah. Masalah-masalah tersebut di
atas sekaligus dijadikan sebagai contoh dalam mengkritisi metodologi al-Qifari.
Dalam sub-sub bahasan di atas, terdapat hadis-hadis riwayat Syi’ah Imamiyah yang dijadikan dalil oleh peneliti non Syi’ah, dalam
hal ini Nashir Abdullah Ali al-Qifari untuk mendiskripsikan ajaran madzhab Syi’ah, dan dalil-dalil itulah yang nantinya akan dicermati
dan dikritisi dalam penelitian ini.
C. Studi Terdahulu
Sejauh ini, telah ada beberapa karya ilmiah, buku ataupun artikel yang mengungkap persoalan madzhab Syi’ah dari berbagai aspeknya
yang ditulis oleh kelompok Ahlusunnah. Pada bagian berikut diulas pula beberapa karya yang dianggap penting, di antaranya: Ihsan Ilahi
Dzahir, dalam bukunya
al-S}hi‘ah wa-al-Sunnah 1396 H dan
al- S}hi‘ah wa-al-Tashayyu‘: Firaq wa-Tarikh 1404 H, Shi‘ah Minhum
wa-‘Alaihim 2001, karya Mamduh Farhan al Buhairi. Buku yang berangkat dari sebuah studi dengan metodologi sosiohistoris ini
berusaha memaparkan ajaran-ajaran Syi’ah sebagaimana tertuang dalam teks-teks literatur Syi’ah. Kajian-kajian ini menghasilkan
kesimpulan yang hampir sama, yaitu bahwa Syi’ah muncul karena campur tangan Abdullah ibn Saba’ yang berpura-pura sebagai seorang
yang mencintai Ahlulbait dan menyanjung imam Ali ra., sehingga banyak orang yang terperdaya oleh kepiawaiannya.
Karya akademis selanjutnya yang patut disebutkan adalah al-
Adillah al-Bahirah 2007 karya Umar Abdullah Kamil. Karya ini lebih menyoroti masalah sahabat dan Ahlulbait
dalam pandangan Syi’ah. Pada akhirnya, karya ini memberikan kesimpulan bahwa
kelompok Syi’ah melalui teks-teks kitabnya telah mendiskriditkan
39
Sebagaimana dijelaskan oleh penulisnya bahwa penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian yang mencakup satu idiologi secara utuh bukan mengkritisi
sebuah buku kecil. Us}ul Madhhab al-Shi’ah al-Imamiyah al-Ithna’ashariyah, 7.
55 para sahabat dan juga Ahlulbait, dan prinsip ini tidak sejalan dengan
realita yang mengatakan bahwa Syi’ah identik dengan kecintaan terhadap Ahlulbait.
Selain karya-karya yang mendiskripsikan aqidah Syi’ah dari berbagai aspeknya, terdapat pula beberapa tulisan yang berisi
bantahan terhadap karya-karya penulis Syi’ah, diantaranya: al-Intis}ar
li al-S{ah}bi wa-al-al min iftiraat al-Samawi wa-al-D}al 1997.
40
Dalam pembahasan kitab tersebut, terdapat bantahan terhadap teks-teks
kitab Syi’ah yang berisi tuduhan seputar kredibilitas sahabat. Karya akademis lainnya yang juga layak disebut di sini adalah
al-S{awaiq al-Muh}riqah fi al-Rad ‘ala Ahl al-Bida‘ wa al-Zanadiqah, karya Ahmad bin H}ajar al-Haithami 909-974 H. Buku ini berisi
bantahan terhadap beberapa aliran yang dinilai menyimpang dari ajaran
Ahl al-Sunnah wa-al-Jama’ah termasuk di dalamnya sekte Syi’ah.
Di samping karya-karya yang berupa buku, terdapat pula banyak artikel dalam situs internet yang mengkaji dan memaparkan aqidah
Syi’ah sebagaimana tertera dalam kitab-kitab mereka, baik yang ditulis oleh penulis-penulis Timur Tengah maupun penulis Asia
Tenggara, utamanya Indonesia.
41
Namun, semua karya ini berisi tentang sorotan Ahlusunnah terhadap ajaran Syi’ah dari sudut pandang Ahlusunnah, baik yang
berbentuk pemaparan maupun yang berisi bantahan, dan sepengetahuan penulis belum didapatkan satu buku pun yang ditulis
oleh kelompok Ahlusunnah yang mencoba mambahas dan menjelaskan sekte Syi’ah dari mainstream atau sudut pandand Syi’ah,
apalagi yang mencoba untuk melakukan klarifikasi atas diskripsi Ahlusunnah tersebut, kecuali apa yang telah ditulis oleh M. Quraish
Shihab dalam karyanya Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan Mungkinkah?
Tulisan beliau dalam tema ini dapat dikategorikan langkah dan belum banyak yang melakukan. Namun, sekalipun langkah, pada
kenyataannya ia mampu memberikan pencerahan dalam memahami
40
Ibrahim bin ‘Amir al-Rahili, al-Intis}ar li al-S{ah}bi wa-al-al min iftiraat al-
Samawi wa-al-D}al 1997
41
Lihat misalnya situs http:www.islamicweb.comarabicshia. Dalam situs ini terdapat sekian banyak artikel yang menyoroti aliran Syi’ah dari berbagai aspeknya.
56 Syi’ah, utamanya bagi mereka yang hendak mengkaji lebih detail akan
perkembangan ajaran Syi’ah. Sekalipun bukan dalam rangka klarifikasi atas tuduhan
Ahlusunnah terhadap Syi’ah, namun dalam karya ini beliau berupaya
menjelaskan ajaran-ajaran Syi’ah sebagaimana dipahami oleh penganutnya. Tersirat pula dalam karya beliau ini, metodologi yang
tepat yang semestinya digunakan oleh para pengkaji Syi’ah saat hendak meneliti tentang sekte Syi’ah dari berbagai aspeknya.
Dengan diusung semangat ingin mengakurkan, beliau berusaha memaparkan ajaran Syi’ah melalui penjelasan ulama-ulama Syi’ah
sebagaimana tertera dalam karya-karya kontemporer mereka. Dan buku inilah yang pada gilirannya memberikan insprirasi kepada
penulis untuk mengadakan penelitian dan kajian kritis atas karya- karya Ahlusunnah
yang memaparkan ajaran Syi’ah namun sering menghasilkan kesimpulan yang kurang objektif.
D.
Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menelusuri sejauh mana ketepatan metodologi kritik yang dilakukan oleh Ahlusunnah
terhadap hadis-hadis riwayat Shi’ah Ithna’ashariyah sebagaimana
tertera dalam empat kitab pokok Syi’ah. Secara lebih kongkrit, tujuan studi ini adalah: Untuk menelusuri kredibilitas kritik Ahlusunnah
baca: al-Qifari terhadap hadis-hadis Shi’ah Ithna’ashariyah dari
aspek: a Metodologi yang digunakan al-Qifari dalam mengkritik hadis-hadis
Shi’ah Ithna’ashariyah, b Konsep periwayatan hadis Us}ul al-h}adith dalam sudut pandang Shi’ah Ithna’ashariyah, dan c
Pandangan ulama Syi’ah atas hadis-hadis yang dikritik. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah
terhadap metode penelitian Sunnah Syi’ah di masa depan. Selain itu, studi yang sama diharapkan hasilnya tidak saja untuk memberikan
kontribusi pemikiran bagi hubungan Sunnah-Syi’ah di masa depan, namun juga ia mempunyai kepentingan ganda, yaitu: untuk
kepentingan akademis guna menguak lebih jauh tentang sekte Syi’ah yang selama ini dipertentangkan bahkan cenderung dikafirkan.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti maupun pengkaji yang berminat melakukan kajian seputar
Sunnah-Syi’ah, utamanya usaha untuk melakukan taqrib antar dua
kelompok di atas. Menurut penulis, realitas penelitian yang selama ini
57 dilakukan oleh kelompok Ahlusunnah maupun Syi’ah belum
menggunakan metodologi yang tepat dan lebih sering mengedepankan sikap fanatisme dan jauh dari sikap objektif.
E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian