57 dilakukan oleh kelompok Ahlusunnah maupun Syi’ah belum
menggunakan metodologi yang tepat dan lebih sering mengedepankan sikap fanatisme dan jauh dari sikap objektif.
E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Disertasi ini termasuk jenis penelitian kualitatif
42
yang akan menghasilkan analisis terhadap data secara deskriptif tentang
metodologi yang tepat untuk mengkritisi sebuah teks. Dalam proses pembahasannya, penelitian ini menggunakan kajian pustaka
library research, yaitu dengan menggunakan sumber-sumber kepustakaan
dalam membahas masalah pokok dan sub-sub masalah yang telah dirumuskan.
Hal itu karena, objek utama studi ini berkisar pada kitab-kitab klasik, buku kontemporer, artikel, atau dokumen yang memuat
tulisan-tulisan tentang Syi’ah baik dalam pandangan Ahlusunnah maupun dalam pandangan Syi’ah sendiri.
43
Sumber yang telah didapat, nantiya akan didiskripsikan dan dianalisa dengan metode
content analysis, yaitu menganalisa isi secara objektif, teliti, dan ilmiah.
Untuk keabsahan data, peneliti juga menggunakan metode
triangulasi,
44
yaitu melakukan cek data dengan data-data lain,
42
Metode kualitatif merujuk pada prosedur yang menghasilkan data deskriptif. Lihat Robert Bogdan dan Steven J. Taylor,
Introduction to Qualitative Research Method New York: John Wiley Sons, 1975, 4. Dalam penelitian
kualitatif antara lain tercakup ciri-ciri berikut: 1 realitas sosial bersifat subjektif dan plural; 2 konteks penelitian bersifat holistik; 3 metode penelitian bercorak
historis, etnografis, dan studi kasus; 4 analisis data bersifat deskriptif; dan 5 pola penalaran bersifat induktif. Penjelasan yang saling melengkapi, lihat Madeleine
Leininger, “Evaluation Criteria and Critique of Qualitative Research Studies”, dalam Janice M. Morse ed.
Critical Issue in Qualitative Research Method California, London, New Delhi: SAGE Publication, Inc, 1944, 106; Lexy J.
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006, 1-37.
43
Penjelasan tentang metode penelitian naskah dan dokumentasi dapat dilihat dalam Nabilah Lubis,
Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi Jakarta: Yayasan Media Halo Indonesia, 2001, 30-43, 70-96.
44
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data dengan menggunakan atau memanfaatkan sesuatu yang lain, yakni di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin 1978 membedakan
58 konsultasi secara intensif dengan orang-orang yang kompenten dalam
bidang hadis dosen, ulama Syi’ah, dan teman sejawat alumni Iran. Setelah data-data terkumpul peneliti memilah-milah mana yang
termasuk sumber primer untuk diambil kesimpulan dan data sekunder yang merupakan data pendukung.
Peneliti akan berusaha untuk menggali data sebanyak-banyaknya sebagai sumber informasi yang dapat digunakan landasan untuk
menganalisa dan mengambil kesimpulan besar. Peneliti juga menggunakan metode komparasi, yakni mengkomparasikan hasil
temuan dari al-Qifari dalam disertasinya dengan pendapat-pendapat ulama Syi’ah terutama ulama kontemporer sebagaimana terdapat
dalam karya-karya mereka.
2. Sumber Data
Untuk meneliti keotentikan kritik Ahlusunnah baca: al-Qifari terhadap hadis-hadis Syi’ah, sumber primer yang harus disediakan
adalah: 1 kitab
Us}ul Madhhab al-Shi‘ah karya Nashir Abdullah al-Qifari. Kitab ini yang nantinya akan dikritisi oleh peneliti, di mana dalam
buku ini beliau berusaha mendiskripsikan ajaran Syi‘ah melalui hadis- hadisnya yang dinilai menyimpang dari ajaran Islam yang benar.
2 Kitab-kitab Syi’ah, utamanya al-kutub al-Arba’ah al-Kafi
karya Muhammad bin Yaqub al-Kulaini w. 328 H, Man la
yah}d}uruhu al-Faqih karya al-S}aduq Abi Ja’far al-Qummi w. 381 H, al-Tahdhib karya Muhammad bin al-Hasan al-T{usi w. 460 H, dan
Al- Istibs}ar juga karya al-T}usi, Bih}ar al-Anwar karya Baqir al- Majlisi. Dari kitab-kitab inilah al-Qifari banyak menukil hadis-hadis
yang dinilai bermasalah dan dari kitab ini pula nanti akan dicari penjelasannya sebagaimana difahami oleh kelompok Syi’ah dalam
kitab-kitab pendukung.
3 Selain buku-buku tersebut di atas yang merupakan sumber primer, peneliti juga menggunakan literatur atau sumber data
sekunder yang akan digunakan untuk melengkapi data-data yang berkaitan dengan masalah yang hendak dikaji. Dalam masalah aqidah
keyakinan diantaranya akan merujuk pada kitab:
al-I‘tiqadatfi Din
empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan: sumber, metode, penyidik, dan teori. Moeleong, Lexy,
Metodologi Peneliatian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, 330.
59 al-Imamiyah karya Muhammad bin ‘Imran Al-Marzabani al-Khurasani
w. 384 H, Dalail al-Imamah karya Muhammad bin Jarir al-T{abari
w. 310 H923 M, al-I’tiqadat karya al-Shaykh al-Mufid Muhammad
bin al-Nu’man 336-413 H, Tas}h}ih} I’tiqadat al-Imamiyah juga karya
al-Shaykh al-Mufid, al-Us}ul al-Muhimmah fi Us}ul al-Ummah karya
al-H}ur al-‘Amili Muhammad bin al-Husain 1033-1104 H, al-Fus}ul
al-Muhimmah fi Ta`lif al-Ummah karya al-Sayyid Syarafuddin al- Musawi 1330-1383 H,
‘Aqaid al-Imamiyah karya Muhammad Ridha al-Muz}affar 1322-1384 H,
al-Shi‘ah fi al-Mizan karya Muhammad Jawad al-Mughniyah 1322-1400 H,
Tauhid al-Imamiyah karya Muhammad Baqir al-Mulki,
Adhwa` ala ‘Aqaid al-Shi‘ah al-Imamiyah dan kitab
Rasail wa-Maqalat karya ulama kontemporer Syi’ah Ja’far Subh}ani,
Hawiyah al-Tashayu’ karya Ahmad al-Wali, al-Islam wa-al- Shi‘ah al-Imamiyah karya Mahmud al-Shihabi al-Kharasani, As}l al-
Shi‘ah wa-Us}uluhu karya Muhammad Husain al-Kashif al-Ghita 1874-1954 M,
al-Shi‘ah fi al-‘Aqaidihim wa-Ah}kamihim, karya Sayyid Amir Muhammad al-Kaz}imi.
Adapun sumber sekunder lainnya yang terkait dengan kitab- kitab hadis akan dirujuk pada beberapa kitab, di antaranya:
Sharh} al- Us}ul al-Kafi karya Maula Muhammad Shaleh al-Mazandarani, Wasail
al-Shi‘ah al-Imamiyah dan kitab al-Fus}ul al-Muhimmah fi Us}ul al- Aimmah karya al-H{ur al-‘Amili Muhammad bin al-Husain 1033-1104
H, S}ifat al-Shi‘ah karya al-S}aduq Abi Ja’far al-Qummi 381 H, al-
Amali karya al-Sayyid al-Murtad}a, Ma’dan al-Jawahir dan kitab al- Intis}ar karya abu al-Fath al-Karajaki, al-Ih}tijaj karya Ahmad Ali al-
T}abrasi 1165 M, al-Wafi fi Ilmi al-H}adith karya Muhsin al-Kasyani,
Tafs}il Wasail al-Shi‘ah ila Tah}s}il Ahadith Shariah karya al-H{ur al- ‘Amili Muhammad bin al-Husain 1033-1104 H,
al-Madkhal ila ‘Ulum al-H}adith dan Manhaj al-Naqd fi ‘Ulum al-H}adith karya
Nuruddin ‘Itr, Manhaj al-Naqd ‘inda al-Muh}addithin: Nash`atuhu wa
Tarikhuhu, Stadies in Early Hadith Literature, dan Stadies in Hadith Methodology Literature karya Muhammad Musthafa ‘Azami.
Dalam masalah tafsir, akan dirujuk pada beberapa kitab, di antaranya:
Majma’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an wa-al-Furqan karya al-Fad}el bin al-Hasan al-T}abrisi 584 H1153 M,
Bih}ar al-Anwar disusun oleh Baqir al-Majlisi,
al-Bayan fi Tafsir al-Qur`an karya abu al-Qasim bin ‘Ali Akbar al-Khu‘i w. 1317 H
al-Mizan karya al- T{abat}aba’i.
60 Sumber sekunder lainnya yang terkait dengan ‘
Ilm al-Rijal di antaranya:
Ikhtiyar Ma’rifat al-Rijal dan al-Fahrasat karya Muhammad bin al-Hasan al-T}usi 385-460 H,
Amal al-Amal karya al-H{ur al-‘Amili,
al-Fawaid al-Rijaliyah karya al-Wah}id al-Bahbahani, Mu’jam Rijal al-H{adith karya abu al-Qasim al- Khu‘i.
Karya-karya yang bertema pemikiran juga akan dijadikan sebagai sumber primer, di antaranya:
al-Shi‘ah wa-Tas}h}ih}, karya Musa al-Musawi,
Ma’alim al-Madrasatain, karya Murtad}a al-‘Askari, kitab
al-Muraja-‘at karya al-Sayyid Syarafuddin al-Musawi, ‘Adam Tah}rif al-Qur’an karya al-Sayyid Ali al-Mailani, Shubuhat h}aula al-
Shi‘ah karya abu T{alib al-Tajlil, al-Tashayyu’ wa-al-Was}atiyah al- Islamiyah karya Akram Abdul Karim, Nushu’ al-Madhahib wa-al-
Firaq al-Islamiyah karya Husain al-Shakiri, Fiqhiyyat baina al-Sunnah wa al-Shi‘ah karya ‘At}if Salam, al-Majalis al-H{usainiyah karya
Muhammad Jawad Mughniyah.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menghimpun data dalam penelitian ini, digunakan teknik dokumenter. Penggunaan teknik ini didasarkan pada alasan
karakteristik masalah dan sifat penelitian. Teknik dokumenter ini adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama
tulisan tentang pendapat, teori, atau lainya yang berhubungan dengan beberapa masalah penelitian.
45
Penerapannya dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
pertama, ide dasar sumber diungkapkan apa adanya secara utuh, dalam hal ini adalah pendapat-
pendapat al-Qifari dalam Us}ul al-Madhhab al-Shi‘ah tanpa ada
distorsi. Untuk menjaga keakuratan data yang dikutip, peneliti dengan jujur memberi daftar rujukan berupa catatan kaki dengan berpedoman
pada kitab-kitab standart Syi’ah yang dikritik. Kedua, ide dasar
sumber primer tersebut disoroti melalui studi kritik yang disampaikan oleh al-Qifari dengan beberapa argumentasinya, dan untuk menjaga
keakuratan data yang dikutip, peneliti juga memberi daftar rujukan dengan berpedoman pada kitab
Us}ul al-Madhhab al-Shi‘ah. Ketiga, untuk mempertajam dan memperluas pandangan, dilakukan analisis
lanjutan dengan mengembangkan analisa dengan berpedoman pada
45
Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial Yogjakarta: Gajah
Mada University Press, 1991, 133.
61 kitab-kitab karya penulis Ahlusunnah
utamanya kitab-kitab yang berisi kritik terhadap Syi’ah dan sebaliknya. Pada langkah berikutnya,
kesimpulan yang dibangun oleh al-Qifari akan dikrtitisi satu persatu dengan proses klarifikasi atas kesimpulan-kesimpulan tersebut dengan
cara: 1 Mencermati metodologi yang digunakan oleh al-Qifari dalam mengkritik hadis. 2 Melihat kedudukan hadis yang dikritik. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang cukup tentang hadis yang diperbincangkan. Misalnya, dari aspek kualitas hadis, apakah
tergolong hadis yang
maqbul atau yang mardud. 3 Dari aspek penafsiran, apakah pemahaman al-Qifari terhadap hadis yang dikritik
sesuai dengan yang difahami oleh kelompok Syi’ah? Atau dengan kata lain, barometer dan tolak ukur yang digunakan untuk memahami
hadis, apakah menggunakan sudut pandang Syi’ah atau Sunnah?
4. Teknik Analisa Data Sesuai dengan judulnya Kredibilitas Kritik Nashir al-Qifari
terhadap Hadis-Hadis Syi’ah Imamiyah, maka teknik analisa data yang tepat adalah menggunakan metode deskriptif kritik. Penentuan
metode deskriptif
46
dan kritik didasarkan pada alasan bahwa penelitian ini berusaha untuk mengelaborasi antara diskriptif dengan
kritik. Metode kritik disini adalah sebagai usaha menggali pengetahuan
tentang konsep kritik al-Qifari terhadap ajaran Syi’ah melalui hadis- hadisnya dengan cara mengoreksi keabsahan hadis-hadis yang
diriwayatkan oleh kelompok Syi’ah.
Motif timbulnya kritik diharapkan tidak timbul dari sikap fanatisme atau kebencian terhadap kelompok tertentu, namun kritik
tersebut diharapkan lebih didorong oleh usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memaparkan kebenaran sebagaimana adanya.
Adapun pelaksanaan metode kritik ini adalah melalui tahapan- tahapan atara lain: mencermati objek yang dikritik, berusaha
merelevansikan objek yang dikritik dengan pedoman atau pijakan- pijakan yang jelas, berusaha menemukan kesalahan-kesalahan, usaha
mencari alternatif pemecahan, dan usaha menawarkan teori baru sebagai teori alternatif pemecahan.
46
Metode deskriptif adalah penelitian dengan melukiskan keadaaan subjek berdasakan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Melalui sifat itu metode
deskriptif bersifat menemukan fakta-fakta fact finding. Nawawi Hadari, Metode
Penelitian Bidang Sosial, 73-76.
62 Jadi, penelitian dalam studi ini adalah melihat kredibilitas atau
dengan kata lain hendak mereviu kembali konsep-konsep kritik al- Qifari terhadap ajaran Syi’ah. Konsep ajaran Syi’ah yang tertuang
dalam hadis-hadis mereka akan dicermati substansinya, begitu pula konsep
kritik yang
ditawarkan al-Qifari dicermati
dan dikomparasikan, lalu memasuki tahapan berikutnya, yaitu
pencermatan terhadap objek untuk menghasilkan suatu penelitian. Setelah objek krtitik dinilai atau diukur, maka peneliti segera
memasuki tahapan berikutnya, yaitu usaha untuk menemukan kemungkinan adanya kelemahan, baik dalam riwayat-riwayat Syi’ah
yang menjadi objek kritik, atau model kritik al-Qifari terhadap Syi’ah. Dari sana kemudian, peneliti akan dapat menentukan sejauh mana
kritik al-Qifari terhadap Syi’ah -sebagaimana tertuang dalam riwayat mereka- memiliki ketepatan.
Namun, tidak semua permasalahan dalam disertasi al-Qifari akan dibahas. Hal itu karena disertasi yang akan dikritisi merupakan
disertasi yang membahas tentang Syi’ah sebagai idiologi secara utuh dan amat komplek. Peneliti akan pilah masalah-masalah yang
memiliki posisi yang sangat urgen dalam hukum Islam dan masalah ajaran dasar madzhab Syi’ah
us}ul aqaid al-Shi‘ah yang berbeda dengan apa yang terdapat dalam ajaran Ahlusunnah yang meliputi
Keotentikan al-Qur’an, Rukun Iman, Imamah, Kredibilitas Sahabat, Taqiyah, dan
al-Kutub al-arba’ah dalam pandangan Syi’ah. Tema- tema di atas, selain urgen, juga banyak disinggung dalam diskusi-
diskusi dan kajian-kajian ilmiah tentang Syi’ah, baik secara lisan maupun tulisan sebagaimana telah dijelaskan dalam batasan masalah.
Dalam menganalisa data, agar riwayat-riwayat Syi’ah dapat difahami dengan benar dan tepat, peneliti menggunakan teori
pemahaman theory of understanding dan teori penafsiran theory of
interpretation. Digunakannya teori ini semata untuk mendapatkan informasi yang tepat terhadap teks-teks yang dikaji, baik dari aspek
mengapa teks tersebut muncul hingga proses interpretasi terhadap teks yang dianalisa.
47 47
Teori ini disampaikan oleh Gorge J. E. Gracia, dalam The Theory of
Textuality; The Logic and Epistemology. Teori ini berisi penjelasan seputar proses pemahan dan penafsiran terhadap teks. Lebih lanjut Jorge memaparkan bahwa:
“Makna” adalah sesuatu yang diperoleh ketika seseorang sadar memahami sesuatu. Ia merupakan hasil dari sebuah proses berfikir. Sementara “Pemahaman” adalah
proses dari awal sampai selesai dari usaha memperoleh hasil makna tersebut.
63
F. Sistematika Penulisan Disertasi ini terdiri atas enam bab dan masing-masing bab dibagi