Karir di Dunia Politik dan Beberapa Karyanya Sebagai Bapak Proklamator

ekonomi, dan sosial. Sementara itu, di sekolahnya HBS yang mempunyai tiga ratus siswa dan hanya dua puluh diantaranya orang Indonesia, meski berotak cemerlang ia sebagai Inlander selalu di pandang negatif oleh kawan-kawan Belanda. Usia Sukarno dua puluh satu tahun ketika Bu Tjokroaminoto meninggal dunia. Kondisi itu membuat HOS Tjokroaminoto bersedih bila mengingat putrinya Utari yang tak beribu lagi. Siapa yang akan menjaga dan mengasihinya. Seorang saudara Tjokroaminoto lantas meminta Sukarno agar bersedia menikahi Utari. Sukarno-pun kian dekat dengan Tjokroaminoto dan selalu menyertainya bila ia datang keacara rapat atau menjadi pembicara. Suatu ketika Sukarno harus mengganiikan Tjokroaminoto yang berhalangan hadir pada sebuah acara. Inilah awal Sukarno mulai tampak benih-benih kehebatannya dalam berpidato. Hari-hari berikutnya-pun lebih banyak lagi menyerap persoalan politik di rumah Tjokroaminoto ini. Ia menyebutnya sebagai dapur nasionalisme. Kala itu, ia juga telah di tunjuk menjadi skretaris Jong Java dan tak lama kemudian menjadi ketuanya.

2. Karir di Dunia Politik dan Beberapa Karyanya

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan di atras bahwa Soekarno pada akhirnyapun pindah ke Bandung, melanjutkan pendidikan tinggi di THS Technische Hooge-School, Sekolah Teknik Tinggi yang kemudian hari menjadi ITB, meraih gelar insinyur, 25 Mei 1926. Semasa kuliah di Bandung, Soekarno, menemukan jodoh yang lain, menikah dengan Inggit Ganarsih pada tahun 1923 27 . Soekarno muda, yang kemudian lebih akrab dipanggil dengan nama Bung Karno untuk menunjang karir perjalanan politiknya akhirnya berinisiatif untuk mendirikan PNI Partai Nasional Indonesia, 4 Juni 1927. dengan tujuan utamanya yaitu, mendirikan negara Indonesia Merdeka.. Sekali lagi itulah Soekarno, yang tidak hanya ulung dalam hal politik, namun juga ia merupakan seorang cendekiawan yang meninggalkan ratusan karya tulis dan beberapa naskah drama yang mungkin hanya pernah dipentaskan di Ende, Flores. Kumpulan tulisannya sudah diterbitkan dengan judul Dibawah Bendera Revolusi, dua jilid. Dari buku setebal kira-kira 630 halaman tersebut, tulisan pertamanya 1926, berjudul, Nasionalisme, Islamisme, dan Marxism, bagian paling menarik untuk memahami gelora muda Bung Karno.

3. Sebagai Bapak Proklamator

Pada tahun 1942, tentara pendudukan Belanda di Indonesia menyerah pada Jepang. Penindasan yang dilakukan tentara pendudukan selama tiga tahun jauh lebih kejam. Di balik itu, Jepang sendiri sudah mengimingi kemerdekaan bagi Indonesia. Penyerahan diri Jepang setelah dua kota utamanya, Nagasaki dan Hiroshima, dibom atom oleh tentara Sekutu, tanggal 6 Agustus 1945, membuka 27 Dalam Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24 tahun 2005 cakrawala baru bagi para pejuang Indonesia. Mereka, tidak perlu menunggu, tetapi merebut kemerdekaan dari Jepang. Setelah persiapan yang cukup panjang, dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs Muhammad Hatta, mereka memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No. 52 28 . Kemudian semenjak hari itu juga bangsa kita sudah resmi menjadi sebuah bangsa yang merdeka. Satu hari kemudian dalam satu musyawarah yang diadakan oleh panitia persiapan untuk kemerdekaan Indonesia telah memilih Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta secara resmi ditetapkan sebagai presiden pertama bagi bangsa kita. 28 Sekarang Jalan tersebut telah berubah nama menjadi Jalan. Proklamasi

BAB III PENGERTIAN ISLAM POLITIK DAN SEJARAHNYA

DI TURKI DAN INDONESIA A. Pengertian Islam Politik Seperti kita tahu, dalam al-quran sendiri nampak banyak istilah yang ada hubungan dengan negara seperti istlah Syura, hizb, tauhid dan lain sebagainya yang hal tersebut kemudian oleh para pemikir Islam politik banyak diartikan kedalam kontek politik modern, yaitu demokrasi, partai politik, masyarakat tanpa kelas, kelas sosial, dan seterusnya. Kenapa hal itu sampai bisa terjadi? Kemungkinan besarnya hal ini dilatar belakangi oleh adanya imiej tentang kesempurnaan daripada ajaran Islam itu sendiri. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Dawan Raharjo bahwa Dalam persepsi gerakan Islam, khususnya dalam konsepsi dakwah Islam, Islam diyakini sebagai sebuah agama yang sempurna. Kesempurnaaan itu diyakini, dinyatakan oleh Tuhan sendiri dari penafsiran terhadap suatu ayat yang berbunyi: “Hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu” Kemudian kesempurnaan ini diartikan antara lain: Islam memuat ajaran atau tuntutan hidup di segala bidang, sedari yang umum sampai kepada yang cukup detail, yang termuat dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Ajaran itu sesuai untuk segala tempat dan zaman. Karena itu, Islam sebagai agama tidak memerlukan tambahan.