Pada Masa Turki Usmani

Afrika dan Asia Timur, Kementerian Luar Negeri Turki, M Raif Karaca, ketika ditemui di Ankara 40 . Kenyataan pada masa Ottoman itu semakin dikokohkan oleh Kemal Attaturk yang sangat dihormati sebagai Bapak Turki. Ketika itu dia memang sudah mencanangkan untuk membangun Turki sejaya dan sederajat dengan negara-negara Eropa. Orientasi ke Eropa itulah yang antara lain mendasari keputusan menjadikan Turki sebagai negara sekuler, yang benar-benar memisahkan agama dari kehidupan bernegara.

1. Pada Masa Turki Usmani

Sejarah negara Turki Usmani merupakan salah satu suku kecil dari keseluruhan suku-suku bangsa Turki yang dikenal sebagai Bangsa Turki yang menurut sejarahnya juga masuk ke Asia Kecil semenjak abad ke sebelas yang lalu. Bangsa ini adalah pemimpin-pemimpin yang terus-menerus berjuang menentang Byzantium , terutama setelah mereka bergerak ke barat laut Anatolia di abad ke-13. Pengikut-pengikutnya direputasikan sebagai ghazi atau lebih mudah dikenali sebagai parajurit yang berjuang memerangi Kristian kerana jihad untuk menegakkan Islam . Di sinilah wujudnya pasukan atau kerajaan Usmaniyah, yang menampung kerajaan-kerajaan kecil bangsa Turki yang ada pada saat itu. 40 . Syamsuddin Arif, PhD, dalam hidayatullah.com, Kamis, 31 Agustus 2006 Sekitar tahun 1357 41 mereka menyeberangi Dardenalles menuju ke semenanjung Gallipoli dan sebelum akhir abad ke-14 mereka telah menduduki beberapa kawasan dibawah kerajaan Byzantine 42 , yang kemudian jatuh ke tangan kerajaan Turki Usmani pada tahun 1453 43 . kemudian pada tahun 1526 sebagian besar wilayah Hungary nampaknya juga sudah mulai di kekuasaan oleh kerajaan Usmaniah. Ada beberapa faktor mengapa kemudian kerajaan ini berhasil menaklukkan berbagai wilayah yang ada pada saat itu. Salah satunya yaitu kuatnya prajurit, dan terutama sekali dari angkatan lautnya yang handal di Lautan Tengah. Turki Usmani juga melanjutkan peluasan kekuasanya ke arah tenggara,seperti Iraq dan bagian-bagian wilayah Arab yg lainnya. Sampai-sampai bangsa Eropa Barat, menanggapi kemajuan dalam memperluas wilayah kekuasan yang didapat oleh kerajaan Turki Usmani sebagai sebuah keganasan Islam. Hingga rumur yang berkembang kemudian telah menganggap bahwa Islam itu merupakan agama yang sangat kejam dan agama yang dilekatkan atau di simbolkan dengan pedang yang menakutkan. Dalam perkembangan selanjutnya, karakteristik pasukan ini nampaknya tidak perlu di ragukan kembali, terlebih pada saat pemerintahan Sultan Muhammad II . Begitu sangat kuatnya mereka. Jadi tidak heran bila kekuasaan yang mereka miliki 41 Di kutip dari, http:id.wikipedia.orgwikisejarah_Turki 42 Dalam hal ini termasuk juga Yunani dan Bulgaria . Constantinople yang kemudian berubah nama menjadi Istanbul 43 Hermawati dalam, Kronik Dua Abad Pembaharuan di Turki.Jurnal Agama Budaya Vol. XVII No. 1, 2000 sangat luas sekali. Yaitu dari Afrika Utara di barat daya dan Parsi di sebelah timur. Kemudian saat Perang Chaldiran , di sebelah timur Anatolia 44 tahun 1514 , pasukan Turki Usmani di bawah kepimpinan Sultan Salim I juga berhasil mengalahkan pasukan Parsi. Sultan Sulaiman I , sebagaimana menurut Abdullah Ahmed An-Na’im 45 setelah naik tahta pada tahun 1518 , juga menjadi pemimpin pasukan tertinggi di Balkan, dan dibawah orang inilah pasukan Turki Usmani mendapat kemenangan hingga mampu menguasai Belgrade , Hungary , dan Vienna pada tahun 1529. Dari sini menurut penulis bisa di lihat, betapa sangat kuatnya pasukan Turki Usmani pada saat itu. Sepertinya sejarah tidak terus-terusan berpihak terhadap kekuasaan Turki Usmani, terbukti kekuasaan yang sebelumnya kuat, tiba-tiba berlahan, namun pasti mengalami penurunan atau mengalami kelemahan. Ada beberapa faktor mengapa hal tersebut sampai terjadi, salah satunya yaitu adanya perebutan kekuasaan yang terjadi, demikian juga munculnya berbagai kerusuhan yang terjadi kira-kira pada tahun 1566 hingga kegagalan mereka saat menyerang Vienna pada tahun 1683 46 .

2. Keruntuhan Khalifah Turki Usmani