2. Menjelang Kemerdekaan Sampai Awal Kemerdekaan,
Seperti yang telah penulis katakan di atas, dua hari setelah pasukan Jepang menyerah kepada pasukan sekutu, pada tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia di
bawah pinpinan Sukarno dan Mohammad hata menyatakan kemerdekaanya. Tapi negara yang baru lahir ini harus melalui jalan terjal dalam ,memepertahankan
kemerdekaanya, karena Belanda masih belum puas dengan masa penjajahanya. Kolonialisme ingin di lanjutkan setelah perang dunia ke dua. Belanda terlalu sedih
meninggalkan Nusantara yang cantik ini. Reaksi terhadap ambisi kolonial Belanda inilah yang dikenal dalam sejarah Indonesia pada akhir 1949.
Agar memeperoleh gambaran yang agak tajam tentang gejolak politik ummat Islam selama hari-hari persiapan kemerdekaan, maka kiranya perlu diikuti
perkembangan dan konflik-konflik politik antar berbagai golongan idielogi di Indonesia sekitar tiga bulan menjelang proklamasi kemerdekaan. Pengamatan tentang
periode ini akan memebantu kita menghayati sikap dan peranan ummat Islam melalui para pemimpinya menghadapi isu-isu politik kunci dalam soal-soal kenegaraan.
Berbicara sera idielogis, perdebatan serius antara wakil-wakil golongan Islam dan kelompok nasionalis sekuler dalam BPUPKI badan penyelidik usaha-usaha
persiapan kemerdekaan harus kita ikuti dengan cermat. Menurut Ahmad Syafii Ma’arif
56
, inilah baru pertama kali secara resmi dalam sejarah modern Indonesia. Isu
56
Syafii Ma’arif dalam, “Studi tentang Percaturan Konstituante, Islam dan Masalah Kenegeraan” Jakarta; 1985. Penerbit LP3ES Cet, I
yang paling krusial dalam perdebatan tersebut adalah pembicaraan tentang dasar filsafat idiologi negara bagi Indonesia setelah kemerdekaan
57
. Sebagaimana dalam catatan sejarah juga di katakan bahwa setelah mendengar
kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan yang kuat. Dan hal itu sangat wajar mengingat kekuatannya sudah tidak mendukung lagi
untuk hal itu. seperti itu pada 16 Ogos
, Soekarno membacakan Proklamasi pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran
sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air
PETA, para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.
Pada 18 Ogos
1945 kelompok tersebut melantik Soekarno sebagai Presiden dan
Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang
dirancang oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaa BPUPK
dengan beberapa perubahan yang dilakukan oleh PPKI pada tanggal 18Ogos 1945. Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI
ditambah unsur Pemuda dan tokoh pergerakan lainnya menjadi Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP dan menjadi
badan pemerintahan sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada
31 Ogos dan
menghendaki Republik Indonesia yang meliputi daerah bekas Hindia Belanda dan
57
Untuk lebih jelasnya, lihat Muhammad Yaminm, “Naskah persiapan Undang-Undang Dasar”.Jakarta: Prapanca, 1959. Dalam buku tersebut mengulas lebih lanjut seputar perdebatan
pertama yang secara resmi seputar apa dan bagaimana seharusnya dasar atau ideologi yang tepat bagi sebuah negara yang baru merdeka seperti Indonesia.
terdiri dari 8 provinsi: Sumatra
, Kalimantan
tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei,
Jawa Barat ,
Jawa Tengah ,
Jawa Timur ,
Sulawesi ,
Maluku dan
Kepulauan Sunda Kecil .
Dari 1945
hingga 1949
, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar
Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia,
akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta
sebagai ibukota mereka. Pada 27
Desember 1949
, setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda
memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60
PBB .
3. Lahirnya Razim Orde Lama