UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.5 Uji Kemurnian Bakteri Uji
1 Uji Kemurnian Makroskopis Bakteri Uji
Sebelum digunakan, bakteri uji di uji kemurniannya terlebih dahulu. Uji kemurnian bakteri uji dilakukan dengan mengamati morfologi dan pertumbuhan
koloni. Pengamatan yang dilakukan meliputi bentuk koloni whole colony, bentuk tepi edge, warna colour dan bentuk permukaan elevation
Mutmainnah et al., 2008.
2 Uji Kemurnian Mikroskopis Bakteri Uji
Uji kemurnian secara mikroskopis dilakukan pengamatan dengan metode pewarnaan Gram, yaitu menyiapkan preparat uji dengan mengoleskan bakteri
setipis mungkin di atas kaca objek yang kemudian difiksasi dengan cara dilewatkan di atas nyala api sebentar untuk melekatkan bakteri. Preparat tersebut
diwarnai dengan larutan kristal violet dan dibiarkan selama 1 menit, dicuci dengan air mengalir selama 5 detik, diteteskan larutan lugol di atas preparat dan dibiarkan
selama selama 1 menit, dicuci kembali dengan air mengalir kemudian dicuci dengan alkohol 96 selama 30 detik sampai tidak ada lagi zat warna lugol lalu
dicuci kembali dengan air mengalir. Diteteskan larutan safranin selama 10-30 detik kemudian dicuci kembali dengan air mengalir, dikeringkan dengan cara
diletakkan di atas kertas saring dan diperiksa preparat di bawah mikroskop Handayani, 2007.
3.4.6 Peremajaan Bakteri Uji
Peremajaan Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium diinokulasi sebanyak satu ose
ke media agar miring NA dan diinkubasi selama 18 – 24 jam pada suhu 35ºC
Radji, 2006.
3.4.7 Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji
Hasil peremajaan bakteri uji pada agar miring NA ditambahkan dengan 5 mL NaCl 0,9 steril. Sebanyak 0,2 mL suspensi bakteri masing-masing
diinokulasikan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL yang berisi media NB 200 mL,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dikocok dan NB steril tanpa suspensi bakteri sebagai kontrol. Spektrofotometer visibel diatur dengan panjang gelombang 600 nm, kuvet dibersihkan kemudian
diukur absorban awal NB steril sebagai kontrol dan NB yang mengandung bakteri pada menit ke-0 t
. Setelah absorban awal ditentukan, media NB diinkubasi pada pengocokan 120 rpm pada temperatur 35°C. Setiap interval 30 menit dilakukan
pengukuran absorban untuk mendapatkan kurva pertumbuhan. Kurva pertumbuhan diakhiri setelah melewati fase stasioner Khotimah, 2010.
3.4.8 Skrining Mikroba Endofit yang Berpotensi sebagai Antibakteri