UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C: konsentrasi final agen antimikroba pada total volume media mgmL atau µgmL, maka konsentrasi hambatan adalah: [X.Y] = C mgmL atau µgmL.
Yang perlu diperhatikan adalah dari hasil perbandingan yang didapat dari lingkungan padat dan cair, faktor difusi agen antimikroba dapat mempengaruhi
keseluruhan hasil pada media padat.
2.5.2 Metode Dilusi
Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair broth dilution dan dilusi padat solid dilution.
a. Metode dilusi cairbroth dilution test serial dilution
Metode ini mengukur MIC minimum inhibitory concentration atau kadar hambat minimum, KHM dan MBC minimum bactericidal concentration atau
kadar bunuh minimum, KBM. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran agen antimikroba pada media cair yang ditambahkan dengan
mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroba uji ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang
ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media cair tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba, dan diinkubasi selama
18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi ditetapkan sebagai KBM.
b. Metode dilusi padatsolid dilution test
Metode ini serupa dengan metode dilusi cair namun menggunakan media padat solid. Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba
yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba uji.
2.5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Difusi pada Pengujian Aktivitas Antimikroba
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan aktivitas antimikroba dengan metode difusi Lorian, 1980, antara lain:
1 Kedalaman Agar
Untuk memperoleh sensitivitas yang optimal, cawan petri diisi dengan lapisan agar tidak lebih dari 2 sampai 3 mm dan merata pada setiap bagiannya.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keseragaman kedalaman Agar penting untuk menjamin datarnya bagian dasar sebagai tempat pengujian.
2 Ukuran Inokulum
Ukuran inokulum merupakan salah satu variabel penting yang berpengaruh pada besar kecilnya zona hambatan dan konsentrasi hambat
minimum. Jika ukuran inokulum kecil, akan diperlukan lebih banyak waktu untuk mencapai masa sel mikroba. Akibatnya zona hambat yang terbentuk akan menjadi
lebih besar, dan konsentrasi hambat minimum menjadi lebih kecil.
3 Komposisi Media
Aktivitas zat antimikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kation- kation dalam media. pH media dan adanya berbagai macam bahan antagonis.
Kecepatan difusi dari zat antimikroba ditentukan oleh konsentrasi media, konsentrasi berbagai ion dan adanya ikatan elektrostatik antara zat antimikroba
dengan sekumpulan ion dalam media. Kapasitas gizi dari media juga sangat mempengaruhi panjangnya fase pertumbuhan dari mikroba uji, dan akan turut
mempengaruhi ukuran zona hambatan dan konsentrasi hambat minimum.
4 Temperatur Inkubasi
Tiap-tiap golongan mikroba memiliki temperatur pertumbuhan optimal fungi umumnya 10-35ºC, bakteri 20-45ºC. Inkubasi akan sangat mempengaruhi
pertumbuhan mikroba uji. Kecepatan pertumbuhan akan menurun pada temperatur yang lebih rendah daripada temperatur optimal pertumbuhan mikroba dan terhenti
pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur optimal pertumbuhan mikroba.
5 Waktu Inkubasi
Besarnya zona hambatan ditentukan pula oleh jangka waktu inkubasi. Misalnya kebanyakan bakteri patogen dapat diamati pertumbuhannya setelah 5
atau 6 jam inkubasi. Pada inkubasi selanjutnya zona hambatan akan menjadi lebih kecil karena terjadi perubahan pertumbuhan bakteri pada tepi zona hambatan dan
konsentrasi hambatan minimum akan lebih besar.
6 Konsentrasi zat antimikroba
Semakin tinggi konsentrasi zat aktif antimikroba akan semakin besar hambatan terhadap pertumbuhan mikroba, sehingga zona hambatan akan lebih
besar.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6. Pemilihan Media