Konsep Abdul Rahman Tentang Kemerdekaan Malaysia
40
6 Tiga lembaga pemerintahan yang memiliki kuasa terpisah harus
diwujudkan. 7
Agama Islam sebagai agama resmi Persekutuan Malaya. 8
Bahasa Melayu sebagai bahasa nasional Persekutuan Malaya. 9
Kedudukan istimewa orang Melayu harus dipertahankan.
6
Memorandum dari Partai Gabungan diatas jelaskan membuktikan bahwa, biarpun Tunku menerima syarat-syarat yang telah ditetapkan pihak Inggris,
Tunku juga telah merencanakan pembentukan Malaysia dan Tunku ingin menjadikan Malaysia sebuah negara yang berbentuk Federasi. meskipun Tunku
menerima syarat Inggris untuk menjadikan Malaysia negara yang demokrasi, Tunku tetap memohan agar kedudukan Raja-raja Melayu ditetapkan sebagai
penjaga agama Islam dan adat di setiap negara bagian. c.
Pengangkatan Kepala Negara Inggris awalnya memperkenalkan sistem pemilihan umum, ketika Partai
politik Malaya semakin berkembang. Sistem ini juga diperkenalkan untuk memberi latihan kepada rakyat dan memberi pengalaman pemilihan umum di
Malaya, dan sistem ini diwujudkan sebagai persiapan ke arah pembentukan kerajaan berparlemen di Malaya.
Partai Gabungan diketuai oleh Tunku Abdul Rahman dan didirikan pada Januari 1952. Partai ini mewakili etnis-etnis di Malaya dan disertai oleh tiga
partai besar, yaitu Partai Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu UMNO,
6
International Law Book Services, op. cit., h. 113.
41
Partai Persatuan Cina Malaya MCA, dan Pertubuhan Kongres India Malaya MIC. Partai ini telah memenangi pemilihan umum pertama dengan
memenangi 51 kursi dari 52 kursi yang diperebutkan. Dengan pencapaian ini, Tunku telah dilantik sebagai Ketua Menteri dan Menteri Hal Ehwal Dalam
Negeri sebelum mencapai kemerdekaan.
7
Hal ini menunjukan walaupun Tunku berketurunan DiRaja yang penah menjalankan sistem monarki di Malaysia, ia
lebih setuju dengan sistem pemilihan umum yang diperkenalkan pihak Inggris. Hal ini karena Tunku menganggap pemimpin sebuah negara harus berdasarkan
kemauan rakyat yang diwakili partai politik. 2.
Dari Sudut Perjuangan a.
Mengatasi Masalah Hubungan Etnis Di kalangan Mahasiswa Malaya di Inggris Ketika Tunku dan Tun Razak sama-sama studi di Inggris, mereka banyak
berdiskusi tentang haluan politik Malaya. Mereka juga telah membuat kesimpulan bahwa Malaya dimasa akan datang harus menempuh salah satu dari
dua jalan, yaitu komunitas etnis harus bersatu atau negeri ini terpaksa dibagi. Jika negeri dibagi, akan menyebabkan terjadinya pertumpahan darah dan tidak
mendatangkan faedah kepada masyarakat. Hasil perbincangan itu, telah mendorong Tunku sebagai ketua Persatuan Melayu Great Britin untuk
mengatasi masalah hubungan etnis yang menjadi masalah pokok dalam politik Malaya.
8
7
Times Book International, Malaysia Kita.,h. 13.
8
Ramlah Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman, h. 90.
42
Sebagai ketua persatuan, Tunku telah berusaha memberi nasihat kepada mahasiswa Melayu agar berbaik-baik dengan mahasiswa Cina. Tunku juga
telah mengambil inisiatif mengadakan pertemuan semua mahasiswa Malaya di Inggris.Pertemuan ini sebagai jalan menyatukan mahasiswa dengan
mengadakan jamuan makan setiap bulan.
9
Dengan keramahan Tunku, ia berhasil memberi penjelasan kepada mahasiswa Cina dan dapat mengatasi rasa
tidak puas hati masyarakat Cina tentang kedudukan istimewa masyarakat Melayu di Malaya.
b. Perundingan Waktu Pemilihan Umum dengan Pihak Inggris
Pada 1 April 1954, Tunku telah mengirim satu telegram kepada Oliver Littleton yang menjabat jabatan sebagai Sekretaris Tanah Jajahan di Inggris,
Tunku memohan agar Oliver Littleton dapat meluangkan waktu untuk bertemu pimpinan Partai Gabungan. Setelah mendapat persetujuan dari Oliver Littleton,
pada 21 April 1954 Tunku berangkat ke Inggris bersama T.H.Tan dalam rangka membincangkan beberapa hal dengan pihak Inggris.
10
Setelah beberapa minggu disana, pada 14 Mei 1954 Tunku berhasil menemui Oliver Littleton.Pertemuan itu dianggap tidak resmi dan memakan
masa selama satu jam. Oliver Littleton juga memperkecil hasrat Tunku untuk menambah kursi Pemilihan Umum akan datang dan menolak permohonan
9
Ramlah Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman, h.90.
10
Yusuf Harun, Tunku, Idealisme Dalam Kenangan, Pulau Pinang: Yayasan Bumiputra, 1991, cet. 1, h.124.
43
Tunku untuk mengadakan pemilihan umum dalam waktu terdekat.
11
Walaupun Tunku telah berusaha meyakinkan mereka dengan mengemukakan beberapa
alasan, Oliver Littleton tetap menolak dan tidak yakin dengan kesungguhan Tunku dan pimpinan Partai Gabungan.
Karena kedegillan Oliver Littleton, Tunku terpaksa kembali ke Malaya dengan kegagalan. Walaupun Tunku tidak berhasil membujuk pihak Inggris, ia
tetap mengadakan Pemilihan Umum dibeberapa negara bagian, antaranya di Johor, Terengganu, Perlis, Pulau Pinang, dan Negeri Sembilan. Keputusan
Pemilihan Umum itu membuktikan bahwa Partai Gabungan telah mendapat dukungan yang memuaskan.
12
Hal ini karena, Partai Gabungan telah mendapat kepercayaan dari etnis Melayu dan Cina di Malaya pada waktu itu.
c. Membentuk Partai Gabungan untuk Menyatukan Komunitas Etnis di Malaya
Pada bulan Agustus 1951, Tunku telah dilantik sebagai Presiden UMNO. Dibawah kepimpinan Tunku, ia telah membentuk satu Partai Gabungan yang
terdiri dari beberapa partai yang mewakili komunitas etnis di Malaya. Pada pertengahan tahun 1954 Partai Gabungan hanya disertai Partai UMNO dan
MAC saja, dan akhirnya tahun 1954, kekuatan Partai Gabungan menjadi lebih kuat dengan penyertaan partai MIC. Partai Gabungan dibentuk untuk
11
Ramlah Adam, Biografi Politik Tunku Andul Rahman., h. 182.
12
Ramlah Adam, Biografi Politik Tunku Andul Rahman, h. 202.
44
menyatukan komunitas etnis di Malaya, dengan harapan partai ini dapat memenangi pemilihan umum pertama yang akan diadakan pada 27 Juli 1955.
13
Hal ini dapat dilihat dalam buku Tunku yang berjudul “Politival Awakening” : ”menjelang akhir tahun 1954, selepas partai UMNOMCA telah
mendapat kemenangan yang menyeluruh di Johor dan di acara di negara lain di Malaya, Malayan Indian kongres MIC bergabung ke dalam partai perikatan.
Buat pertama kalinya bangsa Cina, India, dan Melayu bergabung dengan tujuan yang sama. Sumpah untuk berdiri teguh dan berjuang untuk kemerdekaan
Malaya. Di Pemilu Negeri Penang di mana MIC pertama kali mengambil posisi, partai perikatan telah menang besar.
14
Dengan usaha Tunku menyatukan tiga komponen partai di Malaya, telah memberi keyakinan dan mendapat persetujuab Pihak Inggris untuk memberi
kemerdekaan kepada Malaya. Partai yang mewakili tiga etnis utama Malaya harus bersatu dan bekerjasama dalam bidang politik, merupakan salah satu
syarat yang dikemukakan pihak Inggris untuk memberi kemerdekaan kepada Malaya.
d. Melakukan Perundingan dengan Partai Komunis Malaya Perundingan Baling
Sebagai ketua Menteri Persekutuan Malaya dan ketua Partai Gabungan, Tunku memberi peran penting dalam melakukan perundingan dengan Partai
13
International Law Book Services, Malaysia Kita,Kuala Lumpur: Direct Art Company, 2005, cet.6, h. 110.
14
Tunku Abdul Rahman, Political Awakening, Selangor : Pelanduk Publication, cet.1, 1986, cet.1, h. 51.
45
Komunis Malaya PKM. Pada awalnya Inggris menghalang pertemuan itu, tetapi Tunku tetap bertegas dan memujuk Pihak Inggris supaya dapat
memperbaiki kondisi Malaya dan mengembalikan keamanan Malaya. Setelah mendapat penjelasan dan bujukam Tunku, akhirnya pihak Inggris bersetuju dan
memberi kebenaran kepada beliau untuk melakukan perundingan itu.
15
Tunku mengikuti perundingan itu bersama dua temannya, yaitu David Marshall Ketua Menteri Singapura dan Datuk Sir Tan Cheng Lock Ketua
MCA. Perundingan itu diadakan di Baling pada 28-29 Desember 1955. Perundingan itu bertujuan untuk membujuk PKM supaya menyerahkan diri dan
Tunku berjanjiakan dituntut mereka hanya sebagai kejahatan politik. Perundingan ini juga bertujuan untuk memujuk ahli PKM supaya mengakhiri
keadaan darurat dan Tunku ingin menunjukan sikap keterbukaan Partai Gabungan kepada PKM.
16
Walapun perundingan ini gagal, Tunku tetap berhasil melemahkan perjuangan komunis dan menunjukan bahwa Partai Gabungan
telah berusaha dan melakukan yang terbaik untuk membawa keamanan bagi mencapai kemerdekaan Malaya.
Menurut Subki Latif bahwa sebagai pegawai kerajaan Tunkua dalah seorang yang dekat dengan rakyat dan banyak membantu rakyat dalam
menyelesaikan masalah negara. Tunku juga seorang pemimpin yang gemar
15
Wan Hamzah Awang, Detik Sejarah Rundingan Baling, Kuala Lumpur: Utusan Publication Distributors Sdb Bhd, 1985, cet. 1, h. 108.
16
Mohd Salleh Abbas, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia, Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006, cet. 3, h. 18.
46
melakukan perbincangan dalam menyelesaikan apa jua konflik yang berlaku di Malaya.
17
Dari gambaran ide-ide politik Tunku Abdul Rahman diatas telah member gambaran bahwa Tunku seorang yang suka melibatkan diri dalam
organisasi-organisai dan suka bersosialisasi dengan rakyat.