30
univetsitas itu, Tunku bersama beberapa orang temannya harus ke Huntingdon.
12
Untuk mengikuti ujian prauniversitas matricultion. Setelah lulus ujian matricultion, Tunku telah diterima masuk ke Universitas Cambrige dan ia mengambil Jurusan
Sejarah dan Asas Undang-undang.
13
Pada tahun 1925, yaitu tujuh tahun belajar di Inggris, ia telah kembali ke Kedah dengan memperoleh Ijazah Sarjana Muda Sastera Sejarah. Setelah sampai di
Malaya, ia mendapat banyak pujian karena ia adalah pangeran Kedah yang pertama berhasil menerima Ijazah dari universitas terkenal di Inggris. Kepulangan ia tidak
lama, karena pada awal tahun 1927 ia disaran keluarga supaya melanjutkan perkuliahan dalam Jurusan Undang-undang di Inggris.
14
Karena kurang berminat dalam jurusan Undang-undang dan kesenangan yang dialami semasa libur
perkuliahan, hal ini membuatkannya tidak tekun lagi dalam studinya. Karena pikiran Tunku tidak konsentrasi lagi untuk belajar, ia tidak lulus
dalam ujian semester satu hingga tiga tahun lamanya. Hal ini menyebabkan ia dipanggil dosen dan dosen memberi saran agar Tunku pulang saja ke Malaya. Dengan
rasa kecewa atas kegagalan ia, Tunku telah kembali ke Malaya, dan masyarakat Malaya yang dulu memuji ia, kini menganggap ia sebagai seorang pangeran yang
telah menghabiskan uang pemerintah dan membuang waktu di Inggris. Tunku menerima segala tanggapan dengan hati yang terbuka, namun di lubuk hati iaberniat
12
Salah sebuah kampong di Inggris.
13
Ramlan Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman, h. 17.
14
Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Tunku Abdul rahman al-Haj., h. 9.
31
akan berusahan untuk mendapatkan ijazah dalam bidang undang-undang di Inggris di masa akan datang.
15
Pada tahun 1938, Tunku kembali meneruskan studinya dibidang undang- undang di Inner Temple, Inggris. Setelah beberapa bulan disana, Tunku terpaksa
kembali ke Malaya tanpa berhasil menyelesaikan studinya.Hal ini karena tercetusnya Perang Dunia Kedua. Setelah beberapa tahun berkhidmat dalam pemerintahan
Malaya, pada pertengahan tahun 1946 terjadi konflik politik di Malaya akibat pembentukan Kesatuan Malaya. Karena persetujuan Tunku dengan pembentukan ini,
Tunku telah dipandang rendah dan wujudnya konflik diantar ia dengan Partai UMNO dan kerajaan Kedah. Berlakunya konflik ini, telah membuatkan Tunku mengambil
keputusan untuk kembali ke Inggris, dan meneruskan perkuliahan ia disana.
16
Pada bulan Desember 1948 yaitu dalam usia 46 tahun, Impian Tunku telah menjadi kenyataan dengan keberhasilan beliau memperoleh Ijazah dalambidang
Undang-undang di Inggris.
17
Keberhasilan dan pengalamannya ketika menuntut ilmu di Inggris banyak memberi kesadaran dan menetapkan pendirian ia untuk
memerdekakan negara dan dilantik sebagai pemimpin Malaysia.
C. Perjalanan Karir dan Keterlibatan Politik Tunku Abdul Rahman
Ketika menuntut di Universitas Cambrige, Tunku sudah mulai menunjuk minat dalam bidang politik, tetapi ia lebih bertumpu kepada politik yang bersifat
15
Abdul Aziz Ishak, Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman, h. 19.
16
Abdul Aziz Ishak, Riwayat HidupTunku Abdul Rahman, h. 20.
17
Mohd Badri bin Jaafar, Mengenal Tokoh Semalam, Hari Ini dan Esok, h. 11.
32
sosial bukan akademis. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan ia dalam mendukung siapa saja, asalkan mereka adalah teman-temannya. Tunku sanggup berkampanye
dalam pilihan umum di Inggris dengan mendukung calon Partai Liberal Lyold George seorang yang berbangsa Wales. Tunku mendokong partai ini karena
kebanyakan teman-temannya berasal dari Wales.
18
Pada tahun 1926, telah muncul kesadaran dikalangan mahasiswa dan mereka saling berdiskusi untuk mendirikan satu organisasi, yang dinamakan Persatuan
Melayu Great Britain. Organisasi ini bertujuan untuk mempererat hubungan mahasiswa Malaya yang belajar di Inggris dan dasar organisasi itu adalah “satu
bahasa satu bangsa”. Anggota organisasi juga telah bersepakat untuk menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar ketika mengadakan pertemuan. Ketika
pembentukan organisasi ini, Tunku telah dilantik sebagai sekertaris dan pada tahun 1929 ia dilantik pula sebagai ketua organisasi ini.
19
Setelah pulang dari Inggris dengan kegagalan pada bulan April 1931, Tunku langsung diterima bekerja sebagai Pejabat Pelatihan di Kantor Penasihat Undang-
undang Kedah. Pada akhir tahun 1931, ia dipindahkan ke Kulim sebagai Sekertaris Pejabat Jajahan. Karena kurang pengetahuan Tunku di bidang Undang-undang dan
sikap ia yang tidak disiplin sewaktu bekerja, setahun kemudian ia dipindahkan pula ke Kuala Nerang sebgai Pejabat Jajahan. Pada tahun 1935, ia dipindahkan pula ke
Pulau Langkawi akibat berlakunya perselisihan pahan antara ia dengan pihak
18
Abdul Aziz Ishak, Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman, h. 13.
19
Yusof Harun, Idealisme dalam Kenangan, h. 42.
33
Inggris.
20
Sejak menjabat sebagai Pejabat Jajahan di Kuala Nerang, Tunku telah menujukan sikap ia yang gemar mengenal rakyat dengan berhubungan erat dengan
mereka. Karena ingin menghilangkan kegelisahan dan penderitaan masyarakat akibat
pendudukan Jepang, ia merancang untuk mendirikan satu organisasi yang diketua oleh ia sendiri dan dinamakan Persatuan Sandiwara Belia-belia Melayu. Oraganisasi
ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi membantu buruh-buruh paksa yang dipaksa oleh pihak Jepang. Tunku juga pernah bergabung dalam Gerakan Bintang
Tiga dan Malayan People Anti-Japanese Army MPAJA yang bertujuan menentang penjajahan Jepang pada waktu itu. Setelah penjajahan Jepang, Tunku dan beberapa
temannya telah meminta pihak Inggris supaya kembali memerintah Malaya.
21
Mungkin pada waktu itu, belum muncul kesadaran dalam diri Tunku untuk memerdekakan negara dan membentuk pemerintahan sendiri.
Walaupuan Persatan Sandiwara Belia-belia Melayu telah mengubah nama kepada Serikat Bekerjasama Am Sayoburi SEBERKAS, Tunku tetap menjadi
anggota oraganisasi ini. Oraganisasi ini sebagai organisasi yang berkhidmat untuk masyarakat Malaya, terutamanya dalam memajukan pendidikan dan ekonomi orang-
orang Melayu. Organisasi ini mempunyai kepentingan politik dan perubahan ini sebagai rencana untuk menghindari kecurigaan pihak Inggris. Dengan wujudnya
20
Siti Mariam Dauddan Sulaiman Zakaria, Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj, h. 10.
21
Abdul Aziz Ishak, Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahmman, h. 38