3
membicarakan rencana melakukan perundingan dengan pihak penjajah di Inggris.
5
Dengan usaha Tunku dan kesepakatan Partai Gabungan, mereka berhasil membujuk Inggris untuk mengadakan satu perundingan yang dinamankan Perundingan
Kemerdekaan. Perundingan itu telah diadakan di Inggris pada 18 Januari 1956. Perundingan
ini diketahui oleh Tunku dan diikuti oleh pimpinan Partai Gabungan serta wakil Raja- raja Melayu. Perundingan ini telah menghasilkan bebrapa persetujuan dari pihak
Inggris. Diantaranya adalah pihak Inggirs setuju untuk memberi kemerdekaan Malaya pada tanggal 31 Agustus 1957, dengan syarat Malaya harus ikut serta dalam Negara
“Commonwealth”,
6
menempatkan angkatan militer Inggris di Malaya, menumbuhkan satu komisi yang beranggotakan wakil-wakil dari luar Negara untuk membentuk
konstitusi baru, dan pensyaratan lain adalah Tanah Melayu harus menjalankan pemerintahan secara demokrasi.
7
Pengalaman Tunku belajar di Inggris telah membuat Tunku dekat dengan pihak Inggris sehingga ia tidak mampu menolak beberapa keputusan pihak Inggris ketika
berlakunya Perundingan Kemerdekaan. Hasil perundingan itu mendapat kritik dan tantangan dari lawan politiknya terutama Dato’ Onn Jafar. Namun Tunku tetap sabar
dan mencoba memberikan nasihat kepada masyarakat supaya tenang dan menerima
5
Yusof Harun, Tuanku, Idealisme dalam Kenangan. Pulau Pinang: Yayasan Bumiputra, 1991, cet.1, h. 186.
6
Negara-negara Komanwel merupakan satu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang ditubuhkan atau pernah dijajah oleh pihak Inggris.
7
International Law Book Services, Malaysia Kita, Kuala Lumpur: Direct Art Company, 2005, cet. 6, h. 115.
4
syarat yang telah ditetapkan oleh pihak Inggris demi kemerdekaan negara.
8
Setelah mencapai kemerdekaan, Malaya membentuk suatu kesepakatan dengan Sabah dan
Serawak dalam membentuk sebuah negara yang akan dinamakan Malaysia.
9
Karena jasa dan pengorbanan Tunku Abdul Rahman, ia diberi galar sebagai Bapak
Kemerdekaan dan dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia yang pertama. Kemerdekaan negara bukanlah suatu hal yang mudah dicapai oleh sebuah
negara. Di Malaysia peran dan kebijakan politik Tunku Abdul Rahman telah banyak membantu Malaysia mencapai kemerdekaan dengan aman dan secara diplomasi.
Tunku bukan saja sanggup mengesampingkan kedudukannya sebagai pangeran dan senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat, akan tetapi ia juga tidak pernah
merasa takut dan menerima kritikan dalam memperjuangkan bangsa tanah air tercinta.
10
Untuk mengetahui pemikiran politik Tunku Abdul Rahman dan proses perjuangannya dalam merealisasikan kemerdekaan Malaysia dengan lebih terperinci
dan mendalam, penulis mencoba melakukan penelitian skripsi yang berjudul Konsep Perjuangan Tunku Abdul Rahman Tentang Kemerdekaan Malaysia dalam Perspektif
Islam
8
Ramlah Adam, Biografi Politik Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2005, cet. 1, h. 268.
9
Ahmad Athori Hussain, Dimensi Politik Melayu 1980-1990, Antara Kepentingan dan Wawasan Bangsa, Selangor: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1993, cet. 1, hal. 4.
10
Yusof Harun, Tuanku, Idealisme dalam Kenangan, Pulau Pinang: Yayasan Bumiputra, 1991, cet. 1, h. 183.
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini menjadi lebih praktis dan terfokus sehingga para pembaca mendapat manfaat dari penelitian ini, penulis membuat batasan hanya
tentang seorang tokoh politik Malaysia yang bernama Tunku Abdul Rahman. Penelitian ini bertumpu pada pemikiran dalam rangka politik dan perjuangan Tunku
ketika melakukan perundingan-perundingan menurut kemerdekaan Malaysia dari pihak Inggris.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan pembatasan masalah di atas dan supaya tidak menjadi kajian yang melebar, penulis merumuskan permasalahan dengan
rincian dalam bentuk persoalan seabagaimana berikut : a
Bagaimana keterlibatan politik Tunku Abdul Rahman dalam kemerdekaan Malaysia ?
b Apa pemikiran Tunku Abdul Rahman tentang Malaysia Merdeka?
c Bagaimana pemikiran politik Tunku Abdul Rahman dalam Perspektif
fiqih siyasah ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini, memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
6
1. Untuk mengetahui keterlibatan Tunku Abdul Rahman dalam mewujudkan
kemerdekaan Malaysia. 2.
Untuk mengetahui ide-ide Tunku Abdul Rahman dalam memperjuangkan kemerdekaan Malaysia.
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Secara akademis untuk mendapat jawaban terhadap berbagai persoalan yang terkait dengan kebijakan Tunku dan langkah yang diambil ketika
memperjuangkan kemerdekaan Malaysia. 2.
Sebagai sumbangan kepada partai politik khususnya UMNO dalam menghayati sejarah dan peran UMNO dalam menuntut kemerdekaan
Malaysia. 3.
Sebagai sumbangan kepada etnis-etnis di Malaysia supaya senantiasa bersatu dalam menjamin keamanan dan kemajuan Malaysia.
4. Sebagai sumbangan pemikiran dan perkembangan khazanah keilmuan
khusunya di bidang sejarah dan ketatatnegaraan Islam di Malaysia.
D. Studi Terdahulu
Sejumlah penelitan tentang pemikiran politik telah dilakukan, baik mengkaji secara spesifik maupun mengkaji secara umum yang sejalan dengan bahasan
penelitian ini. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagai karya- karya penelitian baik yang berupa buku maupun skripsi, diantaranya :
7
Skripsi yang ditulis oleh Robby Chairil, yang berjudul Soekarno dan Perjuangan dalam Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia 1942-1945.
11
Skripsi ini menemukan tentang tokoh besar Indonesia yaitu Soekarno, dalam mewujudkan
kemerdekaan di Indonesia pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945, di mana Soekarno bekerja sama dengan pihak tentara Jepang. Dalam mewujudkan
kemerdekaan Indonesia. Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Baha bin Mohamad, yang berjudul Analis
Pemikiran Politik Anwar Ibrahim di Malaysia 1982-1998.
12
Skripsi ini menemukan tentang pemikiran Anwar Ibrahim dalam konteks reformasi Islam di Malaisya, serta
peran Anwar Ibrahim dalam proses demokratisasi di Malaysia. Sudah waktunya untuk itu sekali lagi berdiri berhadapan cara dengan secara demokratis, ini adalah
pencetus reformasi. Kini, ia harus menciptakan ideology baru tentang reformasi milik rakyat.
Skripsi yang ditulis oleh Hasfa Bakhry Hasan, yang berjudul Islam Hadhari, Suatu Pemikiran Abdullah Ahmad Badawi dalam Rencana Sebuah Pemerintah Islam
di Malaysia.
13
Skripsi ini memberikan penjelasan tentang Islam Hadhari menurut pemikiran Abdullah Ahmad Badawi, adalah sebuah konsep pemerintahan yang
11
Robby Chairil, Soekarno dan Perjuangan dalam Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia 1942-1945, Jakarta: Skripsi Fakultas Adab Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah
Jakarta, 2010.
12
Ahmad Baha bin, Analisis Pemikiran Politik Anwar Ibrahim di Malaysia 1982-1998, Jakarta: Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009.
13
Hasfa Bakhry Hasan, Islam Hadhari: Suatu Pemikiran Abdullah A. Badawi dalam Rencana sebuah Pemerintahan Islam di Malaysia, Jakarta: Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.