62 laba dengan cara memainkan komponen-komponen accruals adalah sebagai
berikut :
1. Uji Beda Discretionary Accruals
Pengukuran manajemen laba di dalam penelitian ini didasarkan pada nilai Discretionary Accruals
DA. Dengan pendekatan tersebut manajemen laba terjadi jika DA 0. Untuk menguji apakah nilai DA 0 atau tidak, digunakan
pendekatan stastistik parametrik one sample t- test. Sebelumnya akan diuji normalitas model One sample t-test dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Distribusi data dikatakan normal apabila nilai signifikansi Kolmogorov
Smirnov α = 0,05, sedangkan bila nilai signifikansinya α = 0,05 distribusi
data dikatakan tidak normal. Pengujian normalitas tersebut terlihat pada tabel 4. 10 dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4. 10 Hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Asymp. Sig2-tailed DA MIN 2
.846 DA MIN 1
.839 DA 0
.957 DA PLUS 1
.913 D APLUS 2
.371 Tabel uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa data yang akan
digunakan untuk pengujian One sample t-test terdistribusi secara normal. Oleh karena itu pengujian One sample t-test dapat dilanjutkan.
63 Hipotesis operasional :
H : Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak melakukan
manajemen laba di sekitar IPO. H
a
: Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melakukan manajemen laba di sekitar IPO.
Kriteria pengujian : Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H
ditolak Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H
diterima
Tabel 4. 11 Hasil
One Sample T-test
Test Value = 0 95 Confidence Interval
of the Difference t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Lower Upper
DAMIN2 55.535
29 .000
19.69929 18.9738
20.4248 DAMIN1
67.147 29
.000 20.43198
19.8096 21.0543
DA0 74.067
29 .000
21.14627 20.5623
21.7302 DAPLUS1
67.986 29
.000 21.15547
20.5190 21.7919
DAPLUS2 61.018
29 .000
21.02740 20.3226
21.7322
Hasil pengujian One sample t-test Tabel 4. 11 Pada periode dua tahun sebelum IPO, menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi itu
lebih kecil dari α =0,05, sehingga kita menerima H
a1
, Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode minus dua melakukan manajemen laba di sekitar IPO. Pada
64 periode tersebut 70 positif perusahaan sampel yang memiliki nilai DA positif
atau 21 perusahaan dari 30 perusahaan melakukan manajemen laba. Pada periode satu tahun sebelum IPO menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Nilai signifikansi itu lebih kecil dari α =0,05 sehingga kita
menerima H
a2
, Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode minus satu melakukan manajemen laba di sekitar IPO. Namun dilihat dari positif
perusahaan sampel perusahaan, pada periode tersebut hanya 56,6 perusahaan saja yang melakukan manajemen laba atau sekitar 17 perusahan.
Manajemen laba kembali dilakukan pada periode IPO yang ditunjukkan dengan nilai DA Mean sebesar 21.1463 . Pada periode ini 63,3 sampel
perusahaan mempunyai DA positif sebesar 19 perusahaan, dan nilai Pada periode nol pada saat IPO menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai
signifikansi itu lebih kecil dari
α
=0,05 sehingga kita menerima H
a3
, Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode nol melakukan manajemen laba di sekitar IPO.
Pada periode satu tahun sesudah IPO mempunyai Pada periode satu tahun sebelum IPO menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi itu
lebih kecil dari α =0,05 sehingga kita menerima H
a4
, Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode plus satu melakukan manajemen laba di sekitar IPO. Tetapi
pada periode tersebut hanya 56,6 perusahaan saja yang melakukan manajemen laba, atau sekitar 17 perusahaan saja.
Pada periode dua tahun setelah IPO menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi itu lebih kecil dari
α =0,05 sehingga kita menerima H
a5
, Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode plus dua melakukan
65 manajemen laba di sekitar IPO. Pada periode ini perusahaan yang memiliki
positif sebesar 43,3 atau kurang dari sebagian perusahaan 13 perusahaan kembali melakukan manajemen laba pada periode dua tahun setelah IPO.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan, bahwa perusahaan terbukti malakukan manajemen laba di sekitar IPO, hal ini didukung
dengan hasil one sample t-test yang menunjukkan pada setiap periode mempunyai menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi itu
lebih kecil dari α =0,05 sehingga kita menolak H
dan menerima hipotesis alternatif Ha yang menyatakan bahwa perusahaan yang terdaftar di BEI
melakukan manajemen laba di sekitar IPO dapat diterima.
b Hasil Pengujian Hipotesis 2
Hasil pengujian terhadap hipotesis dua yang menyatakan bahwa terdapat perbadaan rata-rata kinerja operasi antara sebelum dan sesudah IPO pada
perusahaan yang terdaftar di BEI adalah sebagai berikut :
1. Uji Beda kinerja Operasi