41 regresi sampelnya. Nilai R² mempunyai range antara 0 sampai dengan 1. Semakin
mendekati 1 berarti menunjukkan semakin mendekati kenyataan yang sebenarnya.
4. Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis 4 mengenai return saham perusahaan yang terdaftar di BEI rendah underperformance, diuji dengan one sample t-test, yaitu dengan cara
membandingkan Cummulative abnormal return CAR selama setahun setelah IPO dengan nilai 0. Hipotesis ini akan didukung apabila CAR selama setahun IPO
lebih rendah dibandingkan 0. Ketentuan untuk pengambilan keputusan bila signifikansi 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima.
E. Operasional Variabel Penelitian
Data variabel yang diperlukan dalam penelitian ini pada dasarnya terdiri dari :
a. Perubahan return on asset ROA, yaitu rasio ini menggambarkan perubahan perputaran aktiva di ukur dari volume penjualan. Rumus untuk
mengukur ROA : ROA = ROA
t
- ROA
t-1
Dimana : ROA =
1 t
periode aktiva
Total t
periode bersih
Laba −
b. Discretionary accrual, yaitu untuk mengukur manajemen laba. Manajemen laba dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan
komponen non-cash dari laporan laba rugi atau sering disebut current
42 accrual.
Dalam penelitian ini current accrual dihitung dengan menggunakan formulasi yang digunakan Rangan 1998, yaitu :
CA = ∆AL-∆KAS-∆HL-∆BLP Di mana
: CA
: Current accrual ∆
AL : Aktiva lancar perusahaan i pada periode t dikurang Aktiva
lancar perusahaan i pada periode t-1 ∆
KAS : Kas dan investasi jangka pendek perusahaan i pada
periode t dikurang kas dan investasi jangka pendek perusahaan i pada periode t-1
∆ HL
: Hutang jangka pendek perusahaan i pada periode t dikurang hutang perusahaan i pada periode t-1
∆ BLP
: Hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo perusahan i pada periode t dikurang hutang jangka panjang
perusahaan yang telah jatuh tempo perusahaan i pada periode t-1
Kemudian dalam mengukur manajemen laba dengan pendekatan akrual akan menggunakan model yang dikembangkan oleh Jones 1991 dan
dimodifikasi oleh Dechow et al. 1995 model ini digunakan didasarkan pertimbangan model tersebut masih dianggap yang terbaik Selanjutnya
dengan menggunakan pendekatan tersebut, akrual pada suatu periode akan berisi komponen discretionary dan komponen nondiscretionary.
Nondiscretionary diestimasi dengan persamaan :
43 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+
ε
i
CA = a + b
1
PEN + b
2
HPP +
ε
i
Di mana :
Y = Current accrual
a = Konstanta
b
1,2
= Kosfisien regresi X
1
= Pendapatan perusahaan i pada periode t dikurang Pendapatan perusahaan i pada periode t-1 PEN
X
2
= Harga pokok penjualan perusahaan i pada periode t dikurang harga pokok penjualan perusahaan i pada
periode t-1 HPP ε
i
= Error term Berdasarkan hasil regresi pada formulasi Nondiscretionary akan diperoleh
koefisien regresi nilai a, b
1
, b
2
. Koefisien tersebut akan digunakan dalam persamaan berikut untuk menghitung discretionary accrual. Rumus untuk
menentukan discrectionary accrual : DA
= CA-[a+b
1
PEN - PIU+b
2
HPP] Di mana :
DA : Disrcretionary accrual perusahaan i pada periode t
CA : Current accrual perusahaan i pada periode t
PEN : Pendapatan perusahaan i pada periode t dikurang
pendapatan perusahaan i pada periode t-1 PIU
: Piutang perusahaan i pada periode t dikurang pendapatan
44 perusahaan i pada periode t-1
HPP : Harga pokok penjualan perusahaan i pada periode t
Dikurang harga pokok penjualan perusahaan i pada periode t-1
a, b
1
, b
2
: Koefisien regresi yang diperoleh dari persamaan sebelumnya.
c. Perubahan Quick ratio Quick ratio, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan likuiditas.
Rumus untuk menentukan Quick ratio : Quick ratio = Quick ratio
t
- Quick ratio
t-1
Di mana : Quick ratio
= 1
- lancar t
Hutang Persediaan
lancar Aktiva
−
d. Sales growth SGRO, rasio ini merupakan indikator dari perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan penjualan.
Rumus untuk menentukan sales growth pertumbuhan penjualan : SGRO =
1 t
bersih Penjualan
1 t
bersih penjualan
t bersih
Penjualan −
− −
e. Cummulative abnormal return CAR, yaitu selisih antar return aktual dengan return yang diharapkan yang dapat terjadi. Untuk mencari
Cummulative abnormal return CAR menggunakan metode market
adjusted model dengan rumus berikut :
CAR = 1+R
it
R
mt
-1 Di mana :
45 CAR
it
: Cummulative abnormal return R
it
: Return saham perusahaan i pada periode t R
mt
: Return pasar pada periode t Untuk mencari return saham perusahaan R
it
i pada periode t dihitung menggunakan metode market adjusted model dengan rumus berikut :
R
it
= P
it
P
it-1
-1 Di mana :
R
it
: Return perusahaan i pada periode t P
it
: Harga saham perusahaan i pada periode t P
it-1
: Harga saham perusahaan i pada periode t-1 Untuk mencari return pasar R
mt
periode t dihitung menggunakan metode market adjusted model
dengan rumus berikut : R
mt
= IHSG
t
IHSG
t-1
-1 Dimana:
R
mt
: Return pasar pada periode t IHSG
t
: IHSG pada periode t IHSG
t-1
: IHSG pada periode t-1
46
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.Sejarah Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia BEI Atau Indonesia Stock Exchange adalah sebuah pasar saham di Indonesia yang merupakan hasil penggabungan antara Bursa Efek
Jakarta dengan Bursa Efek Surabaya BES, dalam hal ini BES melebur ke dalam bersa BEJ. Perusahaan hasil penggabungan usaha ini mulai beroperasi pada 1
Desember 2007. Bursa Efek Indonesia merupakan tempat orang–orang memperjualbelikan efek di Indonesia.
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan