Uji F-test Uji T-test

72 jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2001. Goodness of Fit pada model regresi tersebut terlihat pada tabel 4. 18 dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4. 18 Hasil Model Summary Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .323a .105 .001 2.15442 a Predictors: Constant, SGRO, DA, QUICKRATIO b Dependent Variable: ROA Tabel 4. 18 di atas menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,001. artinya 0,1 Variabel dependen ∆ ROA dijelaskan oleh variabel independen, DA, Quick Ratio , SGRO, dan sisanya 99,9 100-0,1 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan.

2. Uji F-test

Uji simultan dengan F test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis operasional : H : Data variabel DA, Quick Ratio, SGRO secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja operasi ∆ ROA H a : Data variabel DA, Quick Ratio, SGRO secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja operasi ∆ ROA 73 Kriteria pengujian : Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H ditolak Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H diterima atau Jika F hitung F tabel, maka H ditolak Jika F hitung F tabel, maka H diterima Tabel 4. 19 Hasil Anova Mod el Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 14.104 3 4.701 1.013 .403a Residual 120.680 26 4.642 1 Total 134.784 29 a Predictors: Constant, SGRO, DA, QUICKRATIO b Dependent Variable: ROA Tabel 4. 19 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F adalah 0,403 nilai ini lebih besar dari α = 0,056, sedangkan nilai F hitung 1,013 lebih kecil dari F tabel 3,369. Hal ini berarti maka H diterima dan maka H a ditolak. Sehingga dapat disimpulkan secara simultan variabel independen yeng terdiri dari DA, Quick Ratio, SGRO secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja operasi ∆ ROA .

3. Uji T-test

Uji T-Test ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. 74 Hipotesis operasional : H : Data variabel Discretionary accruals DA, Quick ratio, dan SGRO secara sendiri-sendiri tidak berpengaruh terhadap kinerja operasi ∆ ROA H a : Data variabel Discretionary accruals DA, Quick ratio, dan SGRO secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap kinerja operasi ∆ ROA Kriteria pengujian : Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H ditolak Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H diterima atau Jika t hitung t tabel, maka H ditolak Jika t hitung t tabel, maka H diterima Tabel 4. 20 Uji Signifikansi Individual Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -4.125 5.081 -.812 .424 DA .098 .23 .077 .413 .683 1 Quick Ratio SGRO -6.72 -.244 .410 .308 -.327 -.157 -1.641 -.791 .113 .436 a Dependent Variable: ROA 75 Tabel 4. 20 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel Discretionary accruals DA adalah 0,424 nilai ini lebih besar dari α = 0,05, sedangkan untuk nilai t hitung 0,413 nilai ini lebih kecil dari t tabel 2,065. Hal ini berarti H diterima dan H a ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri variabel Discretionary accruals DA tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja operasi. Variabel Quick ratio memiliki nilai signifikansi 0,113 nilai ini lebih besar dari α = 0,05, sedangkan untuk nilai t hitung -1,641 nilai ini lebih besar dari t tabel -2,065. Artinya H kembali diterima dan H a ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri variabel Quick ratio pun tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja operasi. Variabel SGRO memiliki nilai signifikansi 0,436 nilai ini lebih besar dari α = 0,05, sedangkan untuk nilai t hitung –0,791 nilai ini lebih besar dari t tabel - 2,065. Artinya H kembali diterima dan H a ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri variabel SGRO pun tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja operasi. Persamaan pada model regresi adalah sebagai berikut : Y= - 4,125 + 0,098 X 1 +0,672 X 2 – 0,244 X 3 + e Keterangan : Y = Kinerja operasi X 1 = Discretionary accruals DA X 2 = Quick Ratio X 3 = SGRO 76 d Hasil Pengujian Hipotesis 4 1. Uji Beda Pengukuran rendahnya return saham Pengujian rendah tidaknya return saham perusahaan yang terdaftar di BEI setelah IPO digunakan pendekatan cummulative abnormal return CAR. CAR tersebut merupakan penjumlahan dari abnormal return bulanan perusahaan dengan model pasar disesuaikan adjusted market model selama setahun di mulai dari bulan Mei sampai April. Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak pengumuman laba earning anouncement yang diperkirakan terjadi pada bulan Maret dan April sebagaimana dikatakan oleh Ali. Et al2000. Berdasarkan pendekatan tersebut return saham perusahaan dikatakan rendah apabila CAR 0. Untuk menguji apakah nilai CAR 0 atau tidak, digunakan pendekatan stastistik parametrik one sample t- test. Sebelumnya akan diuji normalitas model One sample t-test dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Distribusi data dikatakan normal apabila nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov α = 0,05, sedangkan bila nilai signifikansinya α = 0,05 distribusi data dikatakan tidak normal. Pengujian normalitas tersebut terlihat pada tabel 4. 10 dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4. 21 Hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig2-tailed CAR .709 77 Tabel uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa data yang akan digunakan untuk pengujian One sample t-test terdistribusi secara normal. Oleh karena itu pengujian One sample t-test dapat dilanjutkan. Hipotesis operasional : H : Tidak terjadi return saham yang rendah setelah IPO pada perusahaan yang terdaftar di BEI H a : Terjadi Return saham yang rendah setelah IPO pada perusahaan yang terdaftar di BEI Kriteria pengujian : Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H ditolak Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H diterima Tabel 4. 21 Hasil One Sample T-test One-Sample Test -3,376 29 ,002 -,311 -,50 -,12 CUMMULATIVE ABNORMAL RETUR t df Sig. 2-tailed Mean Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference Test Value = 0 Hasil pengujian One Sample t-test di atas menunjukkan nilai signifikansi untuk Cummulative abnormal return satu tahun sesudah IPO adalah 0,002. Nilai signifikansi itu lebih kecil dari α = 0,05, kita menerima H a : Terjadi Return saham 78 yang rendah setelah IPO pada perusahaan yang terdaftar di BEI, dengan mean - 0,31 dan perusahaan yang memilki CAR positif hanya 23. Dengan demikian hipotesis alternatif H a diterima.

2. Interpretasi Hasil Penelitian a. Analisis Manajemen Laba