65 manajemen laba di sekitar IPO. Pada periode ini perusahaan yang memiliki
positif sebesar 43,3 atau kurang dari sebagian perusahaan 13 perusahaan kembali melakukan manajemen laba pada periode dua tahun setelah IPO.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan, bahwa perusahaan terbukti malakukan manajemen laba di sekitar IPO, hal ini didukung
dengan hasil one sample t-test yang menunjukkan pada setiap periode mempunyai menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi itu
lebih kecil dari α =0,05 sehingga kita menolak H
dan menerima hipotesis alternatif Ha yang menyatakan bahwa perusahaan yang terdaftar di BEI
melakukan manajemen laba di sekitar IPO dapat diterima.
b Hasil Pengujian Hipotesis 2
Hasil pengujian terhadap hipotesis dua yang menyatakan bahwa terdapat perbadaan rata-rata kinerja operasi antara sebelum dan sesudah IPO pada
perusahaan yang terdaftar di BEI adalah sebagai berikut :
1. Uji Beda kinerja Operasi
Sebelum dilakukan uji beda terlebih dahulu diuji normalitas distribusi data kinerja operasi variabel ∆ ROA satu tahun sebelum IPO ∆ ROA minus satu, dan
∆
ROA satu tahun sesudah IPO
∆
ROA plus satu. Uji normalitas ini untuk menentukan alat uji yang akan digunakan. Apabila hasil uji normalitas
menunjukkan distribusi data yang tidak normal maka alat uji beda yang akan digunakan adalah nonparametrik dan sebaliknya jika distribusi datanya normal
maka alat uji beda yang akan digunakan adalah parametrik. Pengujian normalitas tersebut terlihat pada tabel 4. 12 dengan hasil sebagai berikut :
66
Tabel 4.12 Hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Asymp. Sig2-tailed ∆
ROA MIN 1 .321
∆ ROA PLUS 1
.220 Hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
∆
ROA MIN 1 adalah 0,321 yang lebih besar dari
α =0,05, artinya distribusi datanya normal. Sedangkan
∆
ROA PLUS 1 menunjukan nilai signifikansi 0,220 yang lebih besar dari
α =0,05, artinya distribusi datanya juga normal. Oleh karena itu uji beda yang akan dipakai pada penelitian ini adalah uji parametrik dengan
Paired Sample Test .
Hipotesis operasional : H
: Tidak ada perbedaan rata-rata kinerja operasi return on asset yang terdaftar di BEI antara sebelum dan sesudah IPO.
H
a
: Ada perbedaan rata-rata kinerja operasi return on asset yang terdaftar di BEI antara sebelum dan sesudah IPO.
Kriteria pengujian : Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H
ditolak Jika probabilitas sig-t 0.05, maka H
diterima
67
Tabel 4. 13 Hasil Uji Beda Kinerja Operasi Sebelum dan Sesudah IPO
Mean N
Correlation Sig ROA MINUS 1
ROA PLUS 1 -2.4731
-2.2564 30
30 .346
.061
ROA MIN 1 ROA PLUS 1
Paired Differences Mean -.21673
Std. Deviation 2.34846
Std. Error Mean .42877
95Confidence Interval Lower
-1.09366 of the Differences Upper
.6602 t
-.505 df
29 Sig 2 tailed
.617 Hasil uji menggunakan
α
= 5 two tailed, dan data yang digunakan adalah time series satu tahun sebelum IPO dan satu tahun sesudah IPO, jumlah
sample n = 30 periode pengamatan, menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,617 yang nilainya lebih besar dari
α
= 0,05. Maka dapat disimpulkan hipotesis alternatif H
diterima dan hipotesis nol H
a
ditolak, berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja operasi ∆ ROA sebelum IPO dan kinerja operasi
sesudah IPO, walaupun besarnya berbeda yaitu rata – rata kinerja operasi sebelum IPO sebesar – 2,4731, sedangkan rata- rata kinerja operasi ∆ ROA sesudah IPO
sebesar – 2,2564. Korelasi antara kedua variabel yaitu kinerja operasi ∆ ROA sebelum
dan kinerja operasi ∆ ROA sesudah IPO yang menghasilkan angka 0,346 dan
68 nilai probabilitasnya p = 0,061. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara kinerja
operasi sebelum IPO dan kinerja operasi sesudah IPO adalah memiliki keeratan lemah dan tidak berhubungan.
c Hasil Pengujian Hipotesis 3 1. Uji Normalitas
Untuk menguji hipotesis ketiga ini digunakan analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh manajemen laba terhadap kinerja operasi. Sebelum
dilakukan regresi terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov test. Uji normalitas untuk model regresi berganda dilakukan terhadap masing variabel. Distribusi data dikatakan normal apabila nilai
signifikansi Kolmogorov-Smirnov
α
= 0,05, sedangkan bila nilai
signifikansinya α = 0,05 distribusi data dikatakan tidak normal.
Tabel 4. 14 Hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Asymp. Sig2-tailed ∆
ROA .220
DA .913
QUICK RATIO .642
SGRO .551
Hasil pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan masing-masing distribusi data yang akan digunakan dalam model regresi adalah
berdistribusi normal karena tingkat signifikansinya α = 0,05.
69
2. Uji Asumsi Klasik i Uji Multikolinearitas