Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 85
Ketika negaranya sedang menghadapi bahaya, dengan berani dan penuh cinta ia memberi nasihat yang jujur kepada pimpinannya. Risiko diabaikan, disingkirkan, atau bahkan dibuang
tidaklah membuatnya berubah haluan, meski sebelumnya pernah mengalami nasib yang pahit dan tidak dipedulikan pimpinannya. Ketika sudah dibuang dan dikecewakan pimpinannya,
rasa cintanya terhadap negaranya tidaklah luntur. Ia tetap memikirkan yang terbaik bagi negaranya sampai detik terakhir. Pengorbanan hidupnya pun, tidaklah sia-sia dan belakangan
terbukti menjadi salah satu prasasti bagi semangat patriotisme dan moralitas berbangsa.
Meski harus hidup terlunta-lunta, terbuang dan bahkan mati tanpa meninggalkan jasad, namun sejarah tetap mencatatnya sebagai seorang yang perlu diteladani oleh generasi
sesudahnya. Bandingkan dengan kehidupan sang Raja Cho sendiri. Meski kedudukan formalnya lebih tinggi, namun dalam catatan sejarah, nama Qu Yuan tetap dikenang dan
mendapat penghargaan yang jauh berlebih.
Kalau dikaji secara lebih mendalam, bahwa upaya pencarian Qu Yuan pada saat Duan Yang berlomba-lomba mencari kembali nilai-nilai moralitas yang diteladankan Qu Yuan.
Sebenarnya makna perlombaan itu harus ditafsirkan sebagai perlombaan mencari nilai- nilai moral. Perlombaan untuk menanam kebajikan dalam setiap tingkah laku kita sebagai
manusia.
Qu Yuan secara badani memang telah mati ribuan tahun yang lalu. Namun, Qu Yuan secara spirit dan nilai-nilai tetap hidup dan perlu terus dihidupkan. Ini yang seharusnya
menjadi target atau tujuan kemanusiaan. Di samping hidup lurus selaras Firman Tian, selalu bersyukur dan mawas diri, bersahabat dengan alam, juga wajib menjunjung tinggi
moralitas dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
e. Surat Doa Sembahyang Duan Yang
Puji dan Syukur kami naikan bahwa TianTuhan Yang Maha Esa berkenan kami berhimpun pada saat Duan Yang, hari suci yang melambangkan rakhmat yang berlimbah
atas dunia dan penghidupan ini. Semoga upacara suci ini meneguhkan iman kami untuk senantiasa hidup di dalam kebajikan; suci di dalam pikiran, ucapan maupun perbuatan;
menghayati betapa Mahabesar, Mahakasih Tian atas segenap makhluk. Berkembanglah rasa syukur serta teguh menerima kenyataan hidup. Tumbuhlah kesadaran hormat kepada Tian
dan siap menegakkan Firman di dalam penghidupan, sehingga boleh menerima berkah sentosa dan bahagia.
Pada saat suci ini, kami kenangkan pula Qu Yuan patriot suci yang telah mengabdikan diri sepanjang hidupnya bagi Jalan Suci dan Kebajikan serta rela mengorbankan diri demi
iman dan satyanya kepada Firman Tian dan cinta kasihnya kepada sesama. Semoga semangat suci itu tumbuh dan subur berkembang pula di dalam diri kami masing-masing. Shanzai.
3. Sembahyang Zhong Qiu
Sembahyang Chang 尝, yaitu sembahyang Doa dan Harapan kepada Tuhan yang bermaknakan perwujudan rasa keterikatan Manusia – Alam – Tuhan San Cai - 三 才 sebagai
satu kesatuan dalam kehidupan, dan kepada-Nyalah segala doa dan harapan dipanjatkan. Dilaksanakan di pertengahan musim gugur, pada saat semesta dalam kedudukan yang
harmonis sehingga dipercaya sebagai keadaan dengan aura terbaik untuk memanjatkan doa dan menyampaikan harapan. Sembahyang juga dibarengi dengan ungkapan syukur pada
semesta terutama bumi yang telah memberi wahanasarana berkah untuk menunjang kehidupan.
Pertengahan musim Gugur, tepatnya tanggal 15 bulan 8 YinliKongzili Ba Yue Shi Wu, dikenal dengan sembahyang Zhong Qiu atau sedekah bumi dalam kaitan asas imani
spirit Fu De Zheng Shen. Sedekah bumi terkait dengan pemahaman bahwa karunia Tian
Diunduh dari
http:kemdikbud.go.id
86 | Buku Guru kelas X SMASMK
diterima oleh manusia melalui bumi. panen raya – Golden harvest festival. Hal inilah yang menjadikan umat Khonghucu melakukan sembahyang ‘syukur’ dan ‘harap’.
Semangat ‘Fu De Zheng Shen’ secara hariah dapat dijelaskan sebagai berikut: Fu
福
Berkah
De
德
Kebajikan
Zheng
正
LurusTegak
Shen
神
Rohani Jadi, Fu De Zheng Shen berarti ‘semangat’ menegakkan kehidupan rohani dalam kebajikan
akan beroleh berkah. Makna Fu De Zheng sejalan dengan semangat yang tersirat dalam kalimat Wei De Dong Tian-hanya oleh kebajikan Tuhan berkenan.
4. Sembahyang Dongzhi a. Sejarah dan Makna Dongzhi
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal, bahwa sembahyang Dongzhi adalah Sembahyang Zheng 烝, yaitu sembahyang syukur dan yakin kepada Tuhan yang bermaknakan
rasa syukur kepada rahmat-Nya. Dongzhi biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember. Perayaan Dongzhi sudah ada sejak Dinasti Zhou. Namun, karena pada masa Zhou
memiliki sistem kalender yang berbeda khususnya mengenai penetapan tahun baru Zheng Yue. Pada masa tersebut, Dongzhi ditetapkan sebagai tahun baru. Nabi Kongzi yang
hidup pada masa pertengahan Dinasti Zhou menganjurkan agar Dinasti Zhou kembali menggunakan kalender Dinasti Xia yang menetapkan tahun barunya pada awal musim
semi. Hal itu karena cocok dijadikan pedoman oleh para petani yang pada waktu itu mayoritas penduduknya memang bertani. Akan tetapi, nasihat beliau baru dilaksanakan
pada masa Dinasti Han 140-86 SM. oleh Kaisar Han Wu Di pada tahun 104 SM. Sejak saat itu, kalender Xia yang sekarang kita kenal sebagai kalender YinliKongzili diterapkan
kembali sampai sekarang ini.
Dong berarti musim dingin, zhi berarti palingpuncak. Dongzhi adalah hari dengan siang terpendek malam terpanjang di bumi bagian utara. Matahari berada pada posisi paling
selatan 23,5° LS. Dongzhi memiliki makna yang luas dan mengandung unsur kekeluargaan. Seperti kita ketahui bahwa keluarga merupakan salah satu pilar budaya Zhongguo.
b. Sajian Sembahyang Dongzhi
Makanan yang disajikan pada saat Dongzhi adalah Tang Yuan atau Ronde yang melambangkan persatuan dan
keharmonisan keluarga. Yuan artinya bulat melambangkan kesempurnaan. Tang Yuan disajikan dengan kuah jahe manis
yang bertujuan memberi kehangatan pada saat musim dingin. Tang Yuan kadang disebut Tuan Yuan yang artinya adalah
reuni keluarga.
Berdasarkan penjelasan ilmu Astronomi, peredaran matahari sewaktu sampai pada waktu Dongzhi ini, kebetulan
melewati Dongzhi Dian Titik Puncak Musim Dingin. Pada waktu ini, matahari berada pada posisi titik balik selatan
atau Winter Solstice. Matahari pada saat ini berada pada lintang selatan 23,5 derajat, dan mulai berbalik ke utara. Maka,
belahan bumi utara dan belahan bumi selatan mengalami
perbedaan yang amat besar. Di belahan bumi utara siang hari lebih pendek daripada malam hari, sedangkan di belahan bumi selatan siang hari lebih panjang daripada malam hari.
sumber: chinaholidays.com
Gambar 4.3
Tang Yuan atau ronde dengan kuah jahe manis
Diunduh dari
http:kemdikbud.go.id
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 87
D. Aktivitas Pembelajaran