Salah satu gangguan neurologis adalah cedera saraf tepi. Cedera saraf tepi biasanya sebagai akibat dari kecelakaan kendaraan bermotor, laserasi oleh
benda tajam, penetrasi trauma, trauma peregangan, fraktur dan luka tembak. Cedera saraf sebagian besar terjadi pada ekstremitas atas dan sebagian besar
mengenai saraf ulnar, radial, dan digital. Kerusakan saraf akibat trauma tergantung pada jenis, letak serta
besarnya cedera pada saraf yang bersangkutan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya cedera saraf tepi, namun tiga penyebab paling sering
yang menimbulkan cedera adalah luka terbuka, traksi, patah tulang, serta cedera sendi.
Studi pada 938 pasien di turki dengan cedera saraf dan distribusi cedera saraf menunjukkan bahwa cedera saraf tepi sebesar 1165, cedera Pleksusus
Brakhialis sebesar 76, dan cedera Pleksus lumbalis sebesar 7. Cedera saraf yang paling sering adalah cedera saraf ulnar pada ekstremitas atas dan cedera
saraf iskhiadikus pada ekstremitas bawah Eser dkk, 2009.
2.6 Neuropati Perifer
2.6.1 Pengertian Neuropati Perifer
Neuropati periferdidefinisikan sebagai kerusakan dari sistem saraf perifer,jaringan saraf tepi yang mengirimkan informasi dari otak dan sumsum tulang
belakang sistem saraf pusat ke setiap bagian tubuh lainnya dan sebaliknya. Kerusakan sistem saraf perifer akan mengganggu koneksi yangvital tersebut.
Insiden neuropati perifer pada penduduk Amerika diperkirakan diatas 20 juta.
Universitas Sumatera Utara
Kerusakan saraf perifer ini terjadi pada semua umur, tetapi lebih sering pada orang tua. Sebuah survey menemukan bahwa 8
– 9 penderita yang berobat ke fasilitas kesehatan di Amerika memiliki neuropati perifer baik sebagai
diagnosis primer maupun sekunder. Neuropati perifer dapat diturunkan herediter ataupun didapatacquired.
Penyebab dari neuropati periferyang didapat termasuk didalamnya cedera fisiktrauma pada saraf.
2.6.2 Jenis – jenis Neuropati Perifer
a. Pembagian menurut berat ringannya: 1.Ringan : Jika hanya ada keluhan sensorik subjektif saja.
2.Sedang: Jika ada keluhan sensorik, motorik dan penurunan refleks. 3.Berat : Jika ada keluhan sensorik,motorik, refleks dan atrofi otot
b. Pembagian menurut jumlah saraf yang terlibat: 1.Mononeuropati
Gangguan pada satu saraf perifer, dapat terjadi karena adanya gangguan kompressi, lipatan atau tarikan dari jaringan sekitarnya terhadap individu saraf
tepi yang bersangkutan, terutama jika ia melalui aluran yang sempit. Penyebab dari neuropati perifer untuk jenis mononeuropati adalah getaran. Contoh
mononeuropati yang paling sering terjadi adalah sindrom terowongan karpal. 2.Polineuropati
Yaitu gangguan beberapa saraf tepi yang simetris dan serentak pada waktu bersamaan dan biasanya predominan daerah distal.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3 Gejala Neuropati Perifer