2.6.3 Gejala Neuropati Perifer
a. Gangguan Sensorik
Keterlibatan serabut saraf sensorik menyebabkan rasa kaku ,dingin,pedas, gatal dan kebas-kebas, nyeri seperti ditusuk jarum, rasa terbakar, rasa berjalan
diatas kapas, rasa tersandung waktu berjalan dan tidak stabil pada kaki.Perasaan – perasaan tersebut pertama kali terasa pada daerah ujung tangan dan kaki.
b. Gangguan Motorik
Kelemahan bersifat lower motor neuron.Mula – mula gejala awal pasien
kesulitan untuk memutar pintu kunci, membuka kancing baju, memutar tutup botol dan gerakan tangkas lainnya.
2.6.4 Nyeri Neuropati
Nyeri didefinisikan oleh Internasional Association for Study of Pain IASP, adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Nyeri terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen sensorik fisik dan komponen emosional psikogenik.
Nyeri bisa bervariasi berdasarkan: waktu dan lamanya berlangsung transien, intermitten, persisten, intensitas ringan, sedang, berat, kualitas tajam, tumpul,
dan terbakar, penjalarannya superfisial, dalam, lokal, atau difus. Disamping itu, nyeri pada umumnya memiliki komponen kognitif dan emosional yang
digambarkan sebagai penderitaan. Nyeri neuropati dapat bersifat idiopatik atau juga dapat muncul dari
lokasi yang tertentu atau umum pada jejas saraf. Nyeri neuropatidapat
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan disetesia, ketidaknyamanan, dan sensasi yang berbeda dari sensasi nyeri biasa. Jenis nyeri disetesia ini kadang dideskripsikan sebagai sensasi
terbakar, kesemutan, rasa kebaltak dapat merasakan apapun, sensasi seperti ditekan, diperas, dan gatal-gatal dan sering dinyatakan sebagai sensasi yang
sangat tidak enak atau bahkan tidak tertahankan. Nyeri neuropati dapat bersifat konstan dan menetap. Selain nyeri yang
terus menerus, juga dapat terjadi nyeri yang tumpang tindih, hilang-muncul intemiten, nyeri seperti syok, yang seringkali dicirikan dengan sensasi nyeri
yang tajam, seperti tersengat listrikelektrik, mengejutkan, seperti disobekrobek, atau kejang. Pasien dengan nyeri neuropati juga dapat menunjukkan hilangnya
sensasi, nyeri yang dipicu, disfungsi simpatis atau motorik, dan abnormalitas refleks. Pasien dengan nyeri yang dipicu kembali evoked pain menunjukkan
perubahan ambang batas nyeri dan mungkin mengalami hiperalgesia, allodinia, hiperestesia yaitu peningkatan sensitivitas terhadap stimulasi, dan hiperpatia
misalnya sindroma nyeri yang sangat, ditandai dengan peningkatan reaksi, seringkali eksplosif, terhadap stimulus.
2.7 Kerangka Konsep