Hidroksi Propil Metil Selulosa HPMC

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta payudara Moongkarndi, Kosem, Lurantana, Jogsonboonkusol, Pongpan, Neungton, 2004, dan leukemia Matsumoto et al., 2004 . Menurut Obolskiy et al. 2009 xanton merupakan kelas utama fenol dalam tanaman. Xanton memiliki kandungan senyawa yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanton, tovophyll in B, α-mangostin, -mangostin, -mangosteen, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Turunan xanton yang paling banyak terdapat dalam kulit manggis mayor compound adalah α-mangostin. Selain komposisinya yang paling banyak, α-mangostin juga memiliki aktivitas biologi yang paling baik Parveen et al., 1991. Xanton yang telah diisolasi dari kulit, buah, kulit kayu, dan daun manggis Garcinia mangostana L. dalam beberapa studi menunjukkan bahwa xanton yang terkandung tersebut memiliki aktivitas farmaologi Suksamram et al., 2006. Antioksidan, antitumoral, anti inflamasi, antialergi, antifungi, dan antivirus adalah beberapa aktivitas farmakologi yang telah dilaporkan terdapat dalam xanton yang diisolasi dari manggis Chaverri et al., 2008.

2.6 Hidroksi Propil Metil Selulosa HPMC

Gambar 2.6 Struktur Kimia HPMC [Sumber : Rowe, 2009] Hidroksi propel metal selulosa HPMC merupakan polimer semi sintetik turunan selulosa yang bersifat hidrofilik. Nama lain HPMC adalah benecel MPHCE464, hydroxypropyl methylcellulose, methocel, methycelullulose propylene glycol ether, methyl hydroxypropylcellulose, metholose, pharmacoat, thylopur. Nama kimianya cellulose, 2-hydroxypropy UIN Syarif Hidayatullah Jakarta methyl ether Rowe, 2009. Struktur kimia HPMC ditunjukkan pada gambar 2.6. HPMC merupakan campuran eter selulosa yang terdiri dari 16,5 – 30 gugus hidroksi yang termetilasi dan 4 – 32 hidroksipropil, tergantung dari tipe subtitusinya masing-masing. Tipe subtitusi tersebut akan berpengaruh pada kecepatan hidrasi dari partikel-partikel HPMC serta kekuatan gelnya yang akhirnya akan memperngaruhi profil disolusinya Leuner dan Jennifer, 2000. HPMC memiliki pemerian berupa serbuk granul berwarna putih, praktis tidak berbau dan tidak berasa. HPMC mempunyai berat molekul dengan rentang 10.000 – 15.000. HPMC larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan eter tetapi larut dalam campuran etanol dengan diklorometan, dan campuran methanol dengan diklorometan. HPMC telah banyak digunakan sebagai sistem pembawa untuk memperbaiki laju pelepasan dan bioavabilitas obat yang sukar larut dalam air. Selain itu, HPMC juga dapat digunakan untuk menghambat rekristalisasi obat Rowe, 2006; Leuner dan Jennifer, 2000. Penelitian Alazi 2007 menunjukkan HPMC dapat membantu meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut dalam air. 21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sediaan Padat, Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian 2 Program Studi Farmasi dan Laboratorium Multiguna Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Laboratorium Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat, Pusat Laboratorium Terpadu PLT, penelitian berlangsung 3 bulan, dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan meliputi spray dryer EYELA SD-1000, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-2910, optical microscopy Olympus 1x71, homogenizer ACE, rotary evaporator EYELA SB-1000, dissolution tester Erweka DT626HH, alat uji sifat alir Pyrex, moisture balance WIGGEN, pengaduk magnetik Advantec SRS710HA, timbangan analitik AND GH-120, kertas saring, membran filter 22 µm, spuit, vial, dan alat-alat gelas lainnya yang sering digunakan di laboratorium.

3.2.2 Bahan

Ekstrak etanol 50 kulit buah manggis yang telah terkarakterisasi, hidroksi propil metil selulosa VK10058 DOW Europa GMBH, standar baku alfa mangostin Biopurify, kloroform pro analisa Merck, metanol pro analisa Merck, silica blue PT. Brataco, natrium hidroksida Merck, kalium dihidrogen fosfat Merck, aquadest, dan minyak zaitun Wardah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Perbandingan Stabilitas Antioksidan antara Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Bentuk Mikropartikelnya Menggunakan Meode DPPH

5 70 79

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

7 47 93

Formulasi dan Karakterisasi Mikropartikel Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode Semprot Kering (Spray Drying)

2 44 87