UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi
3.3.4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Alfa Mangostin
Penentuan panjang gelombang maksimum alfa mangostin diukur pada medium metanol pro analisis, kloroform pro analisis dan metanol:dapar fosfat
pH 6,8 1:1. Ditimbang secara akurat 5 mg alfa mangostin standar kemudian dilarutkan ke dalam 25 mL medium 200 µgml, diencerkan menjadi
konsentrasi 8 ppm, kemudian discanning menggunakan spektrofotometer UV- Vis pada panjang gelombang 200
– 400 nm Aisha et al., 2013, dengan modifikasi.
3.3.4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi
Kurva kalibrasi dibuat dalam medium metanol, kloroform dan dapar fosfat pH 6,8. Standar alfa mangostin ditimbang secara akurat 5 mg kemudian
dilarutkan ke dalam 25 mL masing-masing medium, sehingga diperoleh larutan induk 200 µgml. Dari larutan induk diambil sebanyak 12,5, 50, 100,
200, 250, 300, 350, dan 400 µl kemudian dicukupkan hingga 5 mL, sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi 0,5; 2; 4; 8; 10; 12; 14; dan 16 ppm.
Masing- masing larutan alfa mangostin standar diukur absorbansinya dengan panjang gelombang yang telah diperoleh sebelumnya Aisha et al., 2013,
dengan modifikasi.
3.3.5 Evaluasi Mikropartikel
3.3.5.1 Uji Perolehan Kembali PK
Faktor perolehan kembali ditentukan dengan membandingkan bobot total mikropartikel yang diperoleh terhadap bobot tbahan pembentuk
mikropartikel. Ditimbang dan dicatat dengan seksama ekstrak dan HPMC sebagai bobot bahan pembentuk mikropartikel. Selanjutnya partikel hasil
semprot kering spray drying, ditimbang dan dicatat sebagai bobot total mikropartikel yang diperoleh. Kemudian, dimasukkan ke dalam persamaan
Kumar et al.,2011 :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan : PK = faktor perolehan kembali g, Wm = bobot mikropartikel yang diperoleh g, Wt = bobot bahan pembentuk mikropartikel .
3.3.5.2 Uji Kadar Air
Mikropartikel diukur kadar airnya menggunakan alat pengukur kadar air moisture balance. Mikropartikel ditimbang di atas cawan aluminium
sebanyak 1 g, lalu dihitung kadar airnya pada suhu 105 ⁰ Sugindro, 2008,
dengan modifikasi.
3.3.5.3 Uji Sifat Alir
Sifat alir dari mikropartikel ditentukan dari laju alir dan sudut istirahat. Laju alir dihitung dengan menggunakan metode corong. Mikropartikel
dimasukkan ke dalam corong yang lubang bawahnya ditutup dengan alat yang sederhana. Ketika penutup dibuka, dicatat waktu yang dibutuhkan oleh
mikropartikel untuk keluar dengan persamaan berikut :
Sudut istirahat diperoleh dengan mengukur ketinggian dan diameter sampel yang mengalir tersebut dengan persamaan berikut Sing, 1993;
Lieberman, 1990; Goldbreg, 1991 :
Keteranganμ α = sudut istirahat, H = tinggi maksimum kerucut, R = jari-jari serbuk
3.3.5.4 Distribusi Ukuran Partikel
Distribusi ukuran mikropartikel ekstrak kulit buah manggis diukur menggunakan mikroskop optik optical microscopy. Sejumlah mikropartikel
didispersikan ke dalam minyak zaitun, kemudian diletakkan di kaca objek dan dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali Weekarody, 2008,
dilakukan modifikasi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.5.5 Uji Efisiensi Penjerapan