Level-Level Multiple Representasi Multipel Representasi
58 penting dan berarti terhadap perkembangan ilmu-ilmu terapan, seperti pertanian,
kesehatan, dan perikanan serta teknologi Keenan, 1986:2.
Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana gejala-gejala alam; khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata
pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat yang
melibatkan keterampilan dan penalaran.
Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 mata pelajaran kimia di SMAMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampun sebagai berikut:
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2.
Memupuk sikap ilmiah yang jujur, objektif, terbuka, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode limiah dengan
merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis. 4.
Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari
pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
59 5.
Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. 6.
Salah satu fungsi utama dalam pembelajaran kimia adalah memeberikan pengalaman yang merupakan interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan belajar. Pembelajaran kimia yang baik adalah pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Pengalaman
belajar dapat diberikan melalui aktivitas pembelajaran yang melibatkan sejumlah media pembelajaran.
7. Kegiatan pembelajaran kimia dapat dilaksanakan dalam bentuk pengajar
sebagai fasilitator dan peserta didik belajar mandiri. Bentuk pembelajaran seperti ini biasa disebut sebagai belajar mandiri independent learning.
Dalam belajar mandiri peserta didik menggunakan bahan belajar yang didesain secara khusus. Materi pembelajaran dipelajari tanpa tergantung
kepada kehadiran pengajar. Jenis materi pembelajaran tersebut dapat berupa salah satu atau kombinasi program media, bahan cetak, film, kaset audio,
slide, komputer dan lain sebagainya. Dalam bentuk kegiatan pembelajaran ini peranan pengajar sebagai tutor dalam mengontrol kemajuan peserta didik dan
membantu peserta didik dalam memecahkan masalah harus dilakukan secara intensif dan individual.