Jenis Penelitian Populasi Sampel

29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif yang menggunakan rancangan potong lintang cross sectional, yaitu pengumpulan data yang mana variabel bebas dan variabel terikat dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus Notoatmodjo, 2010. Pengumpulan data diperoleh dengan memberikan kuesioner demografi pasien dan kuesioner MMAS Morisky Medication Adherence Scale untuk mengetahui kepatuhan pasien skizofrenia paranoid rawat jalan di RSJ Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.2 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia paranoid rawat jalan di RSJ Daerah Provinsi Sumatera Utara. Populasi yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Kriteria inklusinya adalah sebagai berikut: a. Pasien skizofrenia paranoid rawat jalan yang berada dalam fase stabilisasi. b. Pasien yang bisa kooperatif dan mampu memberikan informasi. c. Pasien berusia 18 tahun. Kriteria eksklusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian. Adapun kriteria eksklusi yang dimaksud adalah: a. Pasien yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap. b. Pasien yang menolak untuk mengikuti penelitian. Universitas Sumatera Utara 30 c. Pasien yang mempunyai riwayat gangguan mental organik atau yang menggunakan zat psikoaktif kecuali tembakau dan kopi.

3.3 Sampel

Pengambilan subjek penelitian adalah non probability sampling dengan teknik consecutive sampling, yaitu pasien yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan ke dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien terpenuhi Notoatmojo, 2010. 2.3.1 Perhitungan jumlah sampel a. Deskriptif pasien skizofrenia paranoid rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara digunakan rumus: n = d 2 Zα 2 PQ n = 0,1 2 1,96 2 x 0,81 x 0,19 n = 59,12 ~ 60 dimana: Zα : Derivat baku α 1,96 untuk uji dua arah pada α= 0,05 P : Proporsi pasien skizofrenia yang sudah diketahui nilainya = 0,81 Q : 1- P 2 = 1- 0,81 = 0,19 d : derajat akurasipresisi mutlak 10 b. Untuk melihat hubungan tiap variabel yang diteliti usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, jenis antipsikotik, lama sakit, dan jenis obat yang dikonsumsi dan kepatuhan pasien skizofrenia paranoid rawat jalan digunakan rumus: n 1 = n 2 = �� �2��+�� �� 1 � 1 + � 2 � 2 2 � 1 −� 2 n 1 = n 2 = 1,96 �20,650,35+0,84�0,50,5+0,810,19 2 0,3 = 38,27 ~ 39 Total = 78 sampel di mana: Universitas Sumatera Utara 31 n : jumlah sampel Zα : Derivat baku α 1,96 untuk uji dua arah pada α= 0,05 Zβ : Derivat baku β 0,84 untuk kuasa sebesar 80 P 2 : Proporsi pasien skizofrenia yang sudah diketahui nilainya = 0,81 Q 2 : 1- P 2 = 1- 0,81 = 0,19 P 1 : Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti = 0,5 Q 1 : 1- P 1 = 1- 0,5 = 0,5 P 1 – P 2 : Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna P : Proporsi total = P 1 +P 2 2 = 0,5+0,812 = 0,65 Q : 1- P = 1 - 0,65 = 0,35 Rumus ini digunakan luas pada berbagai desain penelitian seperti potong lintang, kasus kontrol, kohort, dan uji klinis Dahlan, 2010. c. Untuk melihat hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, jenis antipsikotik, lama sakit, jenis obat yang dikonsumsi, dan tingkat kepatuhan pada pasien skizofrenia paranoid rawat jalan digunakan rumus Rule of thumb dengan koreksi: n = i 10 x Vi n = 0,81 10 x 8 n = 98,7 ~ 99 dimana: Vi : jumlah variabel yang diteliti i : insidensi = 0,81 d. Untuk melihat hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, jenis antipsikotik, lama sakit, jenis obat yang dikonsumsi, dan tingkat kepatuhannya pada pasien skizofrenia paranoid rawat jalan digunakan rumus: Universitas Sumatera Utara 32 n = �� �� 1 −� + �� �� � 1 −� � 2 � � −� 2 n = 1,96 �0,811−0,81+0,84 �0,651−0,65 2 0,81 −0,65 2 n= 62,37 ~ 63 Zα : Derivat baku α 1,96 untuk uji dua arah pada α= 0,05 Zβ : Derivat baku β 0,842 untuk kuasa sebesar 80 � : Proporsi pasien skizofrenia paranoid rawat jalan = 0,81 � � : Perkiraan proporsi pasien skizofrenia paranoid rawat jalan 0,65 Perhitungan besar sampel yang memberikan jumlah terbanyak adalah 99. Dengan demikian, besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 sampel.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH “X” Potensi Interaksi Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Rm. Soedjarwadi

0 3 14

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

7 19 15

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

0 2 13

PENDAHULUAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

1 11 10

KESESUAIANPENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2015.

0 0 17

KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

0 0 6

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

iv KATA PENGANTAR - Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 14