Data demografi HASIL DAN PEMBAHASAN

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan tentang hubungan karakteristik pasien usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, jenis antipsikotik, lama sakit, dan jenis obat yang dikonsumsi dengan tingkat kepatuhan pasien skizofrenia paranoid rawat jalan dalam penggunaan obat antipsikotik. Dimana pasien diberikan 2 bentuk kuesioner yaitu kuesioner demografi dan kuesioner MMAS untuk mengetahui tingkat kepatuhannya. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut:

4.1 Data demografi

Data demografi pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, dan lama sakit. Sebelum mengetahui hubungan antara demografi pasien skizofrenia paranoid rawat jalan dengan tingkat kepatuhannya dalam mengkonsumsi obat antipsikotik, sebaiknya mengetahui gambaran tentang demografi pasien terlebih dahulu Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pasien skizofrenia paranoid rawat jalan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, dan lama sakit Demografi pasien n orang Persentase Usia a. 18 - 28 tahun b. 29 - 38 tahun c. 39 - 48 tahun d. 48 tahun 19 51 24 6 19 51 24 6 Total 100 100 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 77 23 77 23 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara 37 Demografi pasien n orang Persentase Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma Perguran tinggi 3 26 61 10 3 26 61 10 Total 100 100 Status perkawinan a. Kawin b. Tidak kawin 63 37 63 37 Total 100 100 Pekerjaan a. Bekerja b. Tidak bekerja 46 54 46 54 Total 100 100 Lama Sakit a. 1 - 5 tahun b. 6 - 10 tahun c. 11 - 15 tahun d. 16 - 20 tahun e. 20 tahun 62 26 6 2 4 62 26 6 2 4 Total 100 100 Tabel 4.1 menunjukkan frekuensi pasien skizofrenia paranoid rawat jalan yang terbanyak pada kelompok usia 29 - 38 tahun sebanyak 51 orang 51, jenis kelamin laki-laki sebanyak 77 orang 77, pendidikan SMA sebanyak 61orang 61, berstatus kawin sebanyak 63 orang 63, tidak bekerja 54 orang 54, dan lama sakit 1 - 5 tahun sebanyak 62 orang 62. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien skizofrenia adalah berumur produktif. Usia remaja dan dewasa muda memang beresiko tinggi menderita skizofrenia karena tahap kehidupan ini penuh stresor Sadock dan Sadock, 2007. Pasien skizofrenia yang tidak bekerja sebanyak 54 orang 54. Menurut Van Den orang yang tidak bekerja akan lebih mudah menjadi stres yang berhubungan dengan tingginya kadar hormon stres kadar cathecholamine dan Universitas Sumatera Utara 38 mengakibatkan ketidakberdayaan, karena orang yang bekerja memiliki rasa optimis terhadap masa depan dan lebih memiliki semangat hidup yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak bekerja dan juga menurut Smet setiap kerja mempunyai stress agents yang potensial, tetapi masing-masing bervariasi dalam tingkatan pengalaman stresnya. Yang biasanya terjadi adalah kombinasi dari faktor stres yang kemudian menjadi tidak sehat Erlina, dkk., 2010. Stress pekerjaan misalnya seseorang yang kehilangan pekerjaan, pensiun, pekerjaan yang terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi, dan jabatan. Adanya stigma terhadap penyakit skizofrenia menimbulkan beban berupa beban subjektif maupun objektif bagi penderita dan keluarganya. Bagi penderita hal tersebut menjadi halangan baginya untuk mendapatkan perlakuan yang layak, kesulitan dalam mencari pekerjaan, dan sebagainya.

4.2 Penggunaan obat antipsikotik

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

28 144 68

POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH “X” Potensi Interaksi Obat Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Dewasa Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Rm. Soedjarwadi

0 3 14

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

7 19 15

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

0 2 13

PENDAHULUAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

1 11 10

KESESUAIANPENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2015.

0 0 17

KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

0 0 6

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

iv KATA PENGANTAR - Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 14