45 tidak bekerja sebagian besar juga memiliki tingkat kepatuhan yang sedang yaitu
32 orang 59,3.
Tabel 4.8 Hasil analisis hubungan pekerjaan pasien skizofrenia paranoid rawat
jalan dengan tingkat kepatuhannya Kategori
Jumlah persentase p value
Patuh tinggi Patuh sedang
Patuh rendah a. Bekerja
b. Tidak Bekerja 6 13
9 16,7 31 67,4
32 59,3 9 19,6
13 24,1 0,770
Dari hasil uji statistik chi square di dapatkan p value adalah 0,770 yang berarti p value
lebih besar dari nilai α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan tingkat kepatuhan
pasien skizofrenia paranoid rawat jalan. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mostafa, dkk., 2013, bahwa pekerjaan bukan merupakan faktor
yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penatalaksanaan regimen terapi. Hal ini bertolak belakang dengan Fleischhacker, dkk., 2007, bahwa salah
satu variabel demografi yang mempengaruhi kepatuhan adalah pekerjaan status sosial. Pasien yang bekerja merasa lebih baik dan lebih mungkin untuk
menghentikan pengobatan karena hilangnya gejala. Penghentian pengobatan ini dapat menyebabkan kekambuhan karena pasien secara tidak teratur minum obat.
f. Hubungan lama sakit dengan kepatuhan
Tabel 4.9 di bawah ini memperlihatkan bahwa lama sakit 1 - 5 tahun sebagian besar pasien memiliki kepatuhan yang sedang yaitu 41 orang 66,1,
pada 6 - 10 tahun pasien memiliki kepatuhan yang rendah yaitu 13 orang 46,2, pada 11 - 15 tahun pasien memiliki kepatuhan sedang yaitu 6 orang 100, pada
16 - 20 tahun pasien memiliki kepatuhan yang sedang yaitu 2 orang 100, dan
Universitas Sumatera Utara
46 pada 20 tahun pasien memiliki kepatuhan yang tinggi dan sedang yaitu masing-
masing 2 orang 50 dan 50.
Tabel 4.9 Hasil analisis hubungan lama sakit pasien skizofrenia paranoid rawat
jalan dengan tingkat kepatuhannya
Kategori Jumlah persentase
p value Patuh tinggi
Patuh sedang Patuh rendah
a. 1 - 5 b. 6 - 10
c. 11 - 15 d. 16 - 20
e. 20 12 19,4
1 3,8 0 0
0 0 2 50
41 66,1 12 46,2
6 100 2 100
2 50 9 14,5
13 50,0 0 0
0 0 0 0
0,000
Dari hasil uji statistik chi square di dapatkan p value adalah 0,000 yang berarti p value
lebih kecil dari nilai α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lama sakit dengan tingkat kepatuhan pasien
skizofrenia paranoid rawat jalan. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswanti 2012, yang menyatakan bahwa lama sakit bukan
merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penatalaksanaan regimen terapi. Menurutnya, seseorang yang mengalami sakit
dalam kurun waktu yang lama akan berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan dalam menjalankan program terapi. Faktor kebosanan, putus asa terhadap manfaat
terapi, dan biaya yang harus dikeluarkan secara terus-menerus untuk mendapatkan obat menurunkan motivasi untuk patuh terhadap program terapi.
g. Hubungan jenis antipsikotik dengan kepatuhan
Seperti yang ditunjukkan tabel hasil penelitian di bawah ini bahwa jenis obat tipikal memiliki kepatuhan yang sedang yaitu 15 orang 62,5, jenis obat
atipikal memiliki kepatuhan yang sedang yaitu 30 orang 60, dan jenis obat kombinasi juga memiliki tingkat kepatuhan yang sedang yaitu 18 orang 69,2.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.10 Hasil analisis hubungan jenis antipsikotik pasien skizofrenia
paranoid rawat jalan dengan tingkat kepatuhannya Kategori
Jumlah persentase p value
Patuh tinggi Patuh sedang
Patuh rendah a. Tipikal
b. Atipikal c. Kombinasi
0 0 11 22
4 15,4 15 62,5
30 60 18 69,2
9 37,5 9 18
4 15,4 0,050
Dari hasil uji statistik chi square di dapatkan p value adalah 0,050 yang berarti p value
sama besar dengan nilai α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis obat dengan tingkat
kepatuhan pasien skizofrenia paranoid rawat jalan. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswanti 2012, yang menunjukkan jenis obat tidak
mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penatalaksanaan regimen terapi. Secara umum, hasil monoterapi pada kepatuhan pasien lebih baik dari
polifarmasi. Kepatuhan juga dapat dipengaruhi oleh dosis, kemasan atau bentuk obat, dan juga jenis obat. Pasien yang mendapatkan regimen terapi kompleks
yang harus mengkonsumsi dua atau lebih jenis obat beberapa kali sehari memiliki tingkat kepatuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang
hanya mengkonsumsi satu jenis obat satu kali sehari. Rejimen dosis sekali sehari juga memiliki tingkat kepatuhan lebih baik untuk beberapa dosis harian
Fleischhacker, dkk., 2007. Penggunaan antipsikotik atipikal secara luas direkomendasikan dan
dipercaya untuk meningkatkan kepatuhan pada pasien menderita skizofrenia karena cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit. Masalah lain dalam
pengobatan skizofrenia adalah masalah pencapaian efek terapi dan jumlah obat yang dikonsumsi Fleischhacker, dkk., 2007.
Universitas Sumatera Utara
48
h. Hubungan jenis obat yang dikonsumsi dengan kepatuhan