Rangkaian Tindakan Penyidikan Proses Pemeriksaan Perkara di Indonesia

Berdasarkan Pasal 12 Perkap Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, antara lain: 1. Pengolahan tempat kejadian perkara TKP 2. Pengamatan observasi 3. Wawancara 4. Pembuntutan 5. Penyamaran 6. Pelacakan 7. Penelitian dan analisis dokumen

IV.3 Penyidikan

a. Pengertian

Pengertian penyidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir 2 KUHAP adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari dan mengumpulkan bukti yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya

b. Tujuan

Tujuan dari penyidikan yaitu untuk mencari dan menemukan bukti guna menemukan tersangkanya.

c. Rangkaian Tindakan Penyidikan

1. Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan SPDP Laporan Hasil Penyelidikan LHP diserahkan oleh penyelidik kepada penyidik yang sekurang-kurangnya berisi laporan tentang waktu, tempat kejadian, hasil penyelidikan, hambatan, pendapat, dan saran. Atas LHP ini penyidik akan disusun SPDP yang merupakan kewajiban dari penyidik pada saat dimulainya penyidikan. 2. Upaya paksa Tindakan penyidik dalam upaya paksa, yakni: - Pemanggilan upaya paksa yang pertama dilakukan oleh penyidik adalah pemanggilan seseorang untuk dimintai keterangan terkait tindak pidana yang terjadi, baik sebagai tersangka maupun sebagai saksiahli. - Penangkapan Pengertian penangkapan berdasarkan Pasal 1 butir 20 KUHAP adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Adapun syarat penangkapan adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan terhadap seseorang yang diduga keras berdasarkan bukti permulaan melakukan tindak pidana 2. Dilakukan oleh penyidik atau penyelidik atas perintah dari penyidik dengan menunjukkan surat tugas dan memberikan surat perintah penangkapan. 3. Dalam hal tertangkap tangan dapat dilakukan kepada keluarga setelah penangkapan dilakukan 4. Tembusan surat perintah penangkapan diberikan kepada keluarga setelah penangkapan dilakukan 5. Penangkapan dilakukan paling lama satu hari - Penahanan Pengertian penahanan berdasarkan Pasal 1 butir 21 KUHAP adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut umum, atau hakim dengan penetapannya dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Adapun syarat penahanan, yakni: 1. Syarat subjektif penahanan - Khawatir tersangkaterdakwa akan melarikan diri - Merusak atau menghilangkan barang bukti - Mengulangi tindak pidana 2. Syarat objektif penahanan - Tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih - Tindak pidana walaupun tidak diancam pidana penjara 5 tahun atau lebih akan tetapi menggangu dan membahayakan ketertiban umum. Terdapat 3 tiga macam jenis penahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat 1 KUHAP, yaitu: 1. Rumah Tahanan Negara RUTAN Penahanan dilaksanakan di RUTAN yang berada di masing-masing kabupatenkota. 2. Penahanan Rumah Penahanan rumah dilaksanakan di rumah tempat tinggal atau rumah kediaman tersangka atau terdakwa dengan mengadakan pengawasan terhadapnya. Masa penahanan di rumah dikurangkan sepertiga dari pidana yang dijatuhkan. 3. Penahanan Kota Penahanan kota dilaksanakan di kota tempat tinggal atau kediaman tersangkaterdakwa, dengan kewajiban melapor diri pada waktu yang ditentukan. Masa penahanan kota dikurangkan seperlima dari pidana yang dijatuhkan. Tabel 3 Batas Waktu Penahanan Pejabat yang berwenang Waktu Perpanjangan jumlah PU Ketua PN PT MA Penyidik 20 40 - - - 60 PU 20 - 30 - - 50 Hakim PN 30 - 60 - - 90 Hakim PT 30 - - 60 - 90 MA 50 - - - 60 110 Jumlah 400 - Penggeledahan Jenis penggeledahan, yaitu: 1. Penggeledahan rumah Penggeladahan rumah adalah tindakan penyidik untuk memasuki tempat tinggal dan tempat tertutup lainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Pengertian ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 butir 17 KUHAP 2. Penggeledahan badan Penggeledahan badan adalah tindakan penyidik untuk mengadakan pemeriksaan badan dan atau pakaian tersangka untuk mencari benda yang diduga keras pada badannya atau dibawanya sera untuk disita Pasal 1 butir 18 KUHAP. Syarat penggeledahan, adalah: 1. Izin dari Ketua Pengadilan Negeri setempat; 2. Surat perintah penggeledahan 3. Disaksikan dua orang saksi atau pendamping; 4. Berita acara penggeledahan yang salinannya harus diserahkan kepada pemilik rumahpenghuni rumah tersebut - Penyitaan Pengertian penyitaan menurut Pasal 1 butir 16 KUHAP adaah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud, atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan, dan peradilan. Benda yang dapat disita menurut Pasal 39 KUHAP adalah: 1. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana 2. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya 3. Benda yang dipergunakan untuk mengalang-halangi penyidikan tindak pidana 4. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana 5. Benda lain yang mempunyai hubungan langung dengan tindak pidana yang dilakukan. - Pemeriksaan Surat Berdasarkan Pasal 187 KUHAP, dimana surat sebagai alat bukti adalah: 1. Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang atau yang dibuat dihadapan yang memuat keterangan kejadian atau keadaan yang didengar, dilihat, atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang keterangannya 2. Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian suatu keadaan 3. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secasra resmi daripadanya 4. Surat lan yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya degan isi dari alat pembuktian yang lain 3. Pemeriksaan Pemeriksaan bertujuan untuk mendapatkan keterangan saksi, ahli, dan tersangka yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan, guna membuat terang perkara sehingga peran seseorang maupun barang bukti dalam peristiwa pidana yang terjadi menjadi jelas 4. Gelar perkara Gelar perkara dibagi atas: 1. Gelar perkara biasa Pasal 70 ayat 2 Perkap Nomor 14 Tahun 2012, gelar perkara biasa dilaksanakan pada tahap awal proses penyidikan; pertengahan proses penyidikan, dan akhir proses penyidikan. 2. Gelar perkara khusus 5. Penyelesaian berkas perkara 6. Pelimpahan berkas ke Penuntut Umum

IV.4 Penuntutan