c. Dalam pemeriksaan di tingkat penyidikan dan pengadilan tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim Pasal 52
KUHAP; d. Tersangka atau terdakwa berhak memilih sendiri penasihat hukumnya Pasal 55
KUHAP; e. Tersangka atau terdakwa berhak untuk menghubungi dan menerima kunjungan dokter
pribadinya untuk kepentingan kesehatan baik yang ada hubungannya dengan proses perkara maupun tidak selama masa penahanan Pasal 58 KUHAP;
f. Penuntut umum, penasihat hukum serta hakim dilarang untuk memberikan pertanyan kepada terdakwa atau saksi yang bersifat menjerat, yang artinya terdakwa maupun
saksi tidak memiliki jawaban bebas atas pertanyaan yang diberikan Pasal 166 KUHAP;
g. Dan lain sebagainya. Namun, terdapat Pasal dalam KUHAP yang dapat ditafsirkan menyerupai dengan
prinsip Inqusatoir yaitu Pasal 175 KUHAP, yang berbunyi:”jika terdakwa tidak mau menjawab atau menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya, hakim
ketua sidang menganjurkan untuk menjawab dan setelah itu pemeriksaan dilanjutkan. Pasal ini dapat ditafsirkan bahwa terdakwa harus menjawab pertanyaan yang diajukan
kepadanya, hal ini berarti terdakwa tidak memiliki hak untuk memiilih menjawab atau tidak menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya atau yang disebut dengan right
to remain ini silence.
II.8 Pemeriksaan dengan Hadirnya Terdakwa
Di dalam persidangan, pemeriksaan dimulai ketika terdakwa hadir di dalam ruang persidangan. Terdakwa dipanggil secara sah oleh Penuntut Umum dengan cara
mengirimkan surat panggilan kepada terdakwa di alamat tempat tinggal terdakwa atau di kediaman terakhir. Apabila surat panggilan ini tidak diterima langsung oleh terdakwa,
surat panggilan harus diserahkan melalui kepala desa di daerah tempat tinggal atau tempat kediaman terakhir terdakwa. Penyerahan surat panggilan disertai dengan berita
acara penerimaan surat panggilan. Apabila terdakwa ditahan, maka surat panggilan dialamatkan ke pejabat rumah tahanan negara, dan apabila keberadaan terdakwa tidak
diketahui surat panggilan ditempelkan ada tempat pengumuman di gedung pengadilan yang berwenang mengadili perkara tersebut.
Ketentuan tersebut menunjukkan bahwa persidangan dapat dilaksanakan ketika terdakwa hadir di dalam persidangan, jika terdakwa tidak hadir maka persidangan harus
ditunda sampai terdakwa hadir, dan apabila terdakwa tidak mau hadir di persidangan harus dihadirkan secara paksa ke pengadilan.
II.9 Persidangan Terbuka untuk Umum
Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip pemeriksaan dengan hadirnya terdakwa. Setelah terdakwa hadir di persidangan, sidang dibuka oleh hakim ketua majelis dan
menyatakan terbuka untuk umum.
II.10 Hakim Pengawas dan Pengamat
Lembaga baru ini disebut dengan Hakim Pengawas dan Pengamat KIMWASMAT. Lembaga ini merupakan hakim yang memiliki tugas dan fungsi
terbatas pada pengawasan dan pengamatan pelaksanaan putusan pengadilan perampasan kemerdekaan pidana penjara. Di dalam KUHAP, dasar hukum tentang tugas dang
fungsi KIMWASMAT dilihat dalam Pasal 277 KUHAP, yang berbunyi: 1 Pada setiap pengadilan harus ada hakim yang diberi tugas khusus untuk membantu
ketua dalam melakukan pengawasan dan pengawatan terhadap putusan pengadilan yang menjatuhkan pidana perampasan kemerdekaan.
2 Hakim sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 yang disebut hakim pengawas dan pengamat, ditunjuk oleh ketua pengadilan untuk paling lama dua tahun.
III. Para Pihak dalam Hukum Acara Pidana