N abi Musa AS Melerai Orang Berkelahi

30 Ayo M engaji 5 | Pendidikan Agama Islam SD Kelas V Maka keluarlah M usa AS dari ujung kota itu dengan rasa takut menunggu- n un g g u . Ia khaw at i r kal au- kal au ad a o r an g yang m enyu su l u n t u k m enang kap nya. Dengan p erasaan khawat ir ia b erd oa, Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu. Dan tatkala ia menghadap ke jurusan negeri M adyan ia berdoa lagi, Mudah- m udahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar. Tatkala Musa AS sampai di sumber air negeri M adyan, ia menjumpai sekumpulan orang yang sedang meminumkan ternaknya. Ia pun menjumpai di belakang orang banyak itu dua orang wanita yang sedang menambat ternaknya. M usa AS berkata, Apakah maksudmu berbuat begitu? Kedua wanita itu menjawab, Kami tidak dapat meminumkan ternak kami sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan ternaknya. Sedangkan bapak kami adalah orangtua yang sudah lanjut umurnya. M aka M usa AS menolong keduanya untuk memberi minum ternaknya. Kemudian M usa AS kembali ke tempat yang teduh, lalu berdoa, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku membutuhkan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.

2. N abi Musa AS Bekerja dan Menikah

Kedua wanita itu pun pulang dan bertemu bapak mereka. Salah seorang dari mereka berkata: Ya Bapakku ambillah ia Musa sebagai orang yang bekerja kepada kita. Karena sesungguhnya ia orang yang paling baik. Yang kamu ambil untuk bekerja pada kita ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya. Bapak dari kedua wanita itu adalah Nabi Syu’aib AS. M aka bertemulah Nabi Musa AS dengan Nabi Syu’aib AS. Berkatalah ia Syuaib: Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu, maka aku tidak hendak memberatkan kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku temasuk orang- orang yang baik.” Dia M usa berkata, Itulah perjanjian antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang dit entukan it u aku sempurnakan. Maka t idak ada tunt ut an t am bahan at as diriku lagi. Dan Allah adalah saksi atas apa yang telah kita ucapkan.”

3. N abi Musa AS Menerima Permulaan W ahyu

Wa hal at±ka ¥ad³£u m μs±. Artinya: Apakah telah sampai kepadamu kisah M usa? [QS h : 9] 31 Bab 3 | Kisah Nabi Ayyub, M usa dan Isa Ketika Nabi M usa AS melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggallah kamu di sini. Sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.” M aka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil, Hai Musa sesungguhnya Aku adalah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Tua. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarlah apa yang Aku wahyukan kepadamu. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingatKu. [QS h : 10-14]

4. N abi Musa AS Menghadapi Firaun dan Tukang Sihirnya

Firaun adalah raja yang kejam dan zalim bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Nabi Musa AS ditemani saudaranya yaitu Nabi Harun AS berbicara kepada Firaun dengan kata-kata yang lemah lembut, ayat-ayat Allah dan bukti-bukti yang nyata. Namun Firaun mendustakan dan enggan menerima kebenaran. Fir ’aun menantang Nabi M usa AS unt uk menandingi ilmu ahli sihir kerajaan. Nabi M usa AS pun menyanggupinya. Akan tetapi, Nabi M usa AS meminta kepada Fir ’aun agar pertandingan tersebut diadakan tepat di hari raya, agar semua masyarakat dapat melihatnya. Pertandingan berlangsung di suatu tempat yang telah disepakati. Tukang sihir Firaun mulai melemparkan tali-temali dan tongkat-tongkatnya yang kemudian berubah menjadi ular menjalar mengelilingi Nabi M usa AS. Kemudian Allah SWT berf irman: Wa alqi m± f³ yam³nika talqaf m± ¡ana‘ μ, innam± ¡ana‘μ kaidu s±¥irin, wa l± yufli¥us-s±¥iru ¥ai£u at±. Artinya: Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir belaka. Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja datangnya. [QS h : 69] Fa ulqiyas-sa¥aratu sujjadan q±l μ ±mann± birabbi h±rμna wa mμs±.