33
Bab 3 | Kisah Nabi Ayyub, M usa dan Isa
Masy All h Air Laut M erah yang tadinya terbelah kembali menyatu. Gelombang air
laut saling berbenturan yang akhirnya menghanyutkan Raja Fir ’aun dan bala tentaranya. Sehingga, berakhirlah riwayat Raja Fir’aun yang zalim. Nabi Musa
AS dan pengikutnya selamat karena keimanannya kepada Allah SWT.
6. Mujizat N abi Musa AS
Nabi M usa AS menerima kitab Taurat dan mujizat, yaitu: a
Tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular yang besar. b
Tongkatnya dapat membelah lautan. c
Ketiaknya putih, bersih, dan bercahaya cemerlang.
C. Kisah N abi Isa AS
Nabi Isa AS - - Isa Al- M asih, putra M ar yam- - , lahir di Baitul Lahmi Betlehem Palestina. Ia dilahirkan tanpa bapak. Hal ini membuktikan bahwa
Allah M aha Kuasa. Jika Allah berkehendak pasti terjadi, tak ada yang dapat mencegah atau menghalangi-Nya. Allah SWT berf irman:
Inna ma£ala ‘³s± ‘indall±hi kama£ali ±dama, khalaqah μ min
tur±bin £umma q±la lah μ kun fayakμnu.
Artinya:
Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah mencip takan Adam dari tanah, kemudian Allah berf irman
kepadanya, Jadilah, maka jadilah dia. [QS Ali ’Imr n: 59]
Pada suatu hari malaikat Jibril ditugaskan Allah SWT, menemui M aryam untuk memberi kabar gembira. Jibril berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci,” M aryam
berkata, Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak ada seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina?”
Jibril berkata, Demikian Tuhanmu berfirman, “hal ini adalah mudah bagi-Ku.
Maka M aryam pun mengandung. Lalu ia menyisihkan diri ke tempat yang jauh. Ia berteduh dan bersandar pada pangkal pohon kurma. M aryam diminta
menggoyahkan pohon kurma itu ke arahnya. Setelah digoyahkan, pohon kurma itu menjatuhkan buahnya yang masak. Kemudian beliau makan dan minum
sepuasnya. Setelah kejadian itu M aryam melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Isa Al-M asih.
34
Ayo M engaji 5 | Pendidikan Agama Islam SD Kelas V
1. Tuduhan Tehadap Maryam dan Pembelaan N abi Isa AS
Karena M aryam hamil tanpa menikah, maka Nabi Isa lahir tanpa bapak. Orang-orang menuduh M aryam sebagai pezina. Isa kecil juga dituduh sebagai
anak haram. Alangkah malunya M aryam. Padahal M aryam bukanlah pezina seperti yang mereka tuduhkan. M aryam dikenal sebagai wanita yang suci dan
Isa juga hasil dari yang suci.
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya untuk menjawab semua tuduhan tersebut. Salah satu dari mereka berkata, Bagaimana kami akan berbicara
dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? [QS M aryam: 29]
Berkata Isa, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberi kitab Al-Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang
yang diberkati di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan salat dan menunaikan zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada
ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari
aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.
Itulah Isa putra M aryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-
bantahan tentang kebenarannya. [QS M aryam: 30-34]
2. N abi Isa Menyuruh Menyembah Allah, Bertaqwa dan Melarang Kemusyrikan
Ketika berumur 30 tahun, Nabi Isa AS diangkat menjadi Rasul Allah untuk memimpin Bani Israil. Pengikut setia Nabi Isa AS disebut Al-Hawariyun. Nabi
Isa menyuruh para pengikutnya untuk menyembah Allah. Sebagaimana f irman Allah dalam surah Ali ’Imr n ayat 51.
Innall±ha rabb³ wa rabbukum fa‘bud μhu, h±©± ¡ir±¯um mustaq³mun.
Artinya:
Sesungguhnya Allah Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. [QS Ali ’Imr n: 51].
Nabi Isa menyuruh pengikutnya untuk bertakwa kepada Allah dan tatkala Isa datang membawa keterangan, ia berkata, “Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa hikmat kenabian, Injil dan hukum, dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka
bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
[QS Az-Zukhruf: 63]. Sesungguhnya telah kaf irlah orang-orang yang berkata, Sesungguhnya
Allah ialah Al-Masih putra Maryam, padahal Al-M asih sendiri berkata: Hai
Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka pasti Allah mengharamkan