Abu Bakar A idiq Menjadi Imam Salat Berjamaah

98 Ayo M engaji 5 | Pendidikan Agama Islam SD Kelas V

5. Abu Bakar A idiq Menjadi Khalifah

Ketika Nabi M uhammad SAW wafat, jenazahnya tidak langsung diurus. Para sahabat nabi bahkan mendahulukan pemilihan pemimpin umat sebagai pengganti Nabi SAW. Kaum muslimin baik dari kaum Muhajirin maupun An ar menyadari betul bahwa mengurus jenazah itu wajib. Akan tetapi, memiliki pemimpin itu jauh lebih penting. Untuk itulah mereka mendahulukan memilih pemimpin terlebih dahulu daripada menguburkan jenazah Nabi SAW. Abu Bakar saat itu mengusulkan Umar Ibnu Kha ab dari kalangan muhajirin dan Abu Ubaidah Ibnu Jarrah dari kalangan An ar untuk dipilih menjadi pemimpin umat Islam. Dengan sikap spontan, Basyir Ibnu Saad dan Abu Ubaidah Ibnu Jarrah, berteriak: Mana mungkin hal itu Demi Allah, kami tidak akan menyerahkan pimpinan kecuali kepadamu, engkau adalah tokoh termulia dalam kalangan Al-Muhajirin dan Sani Yusnain di dalam gua bersama Rasul Allah, dan pengganti Rasulullah didalam imam salat. Silakan ulurkan tanganmu dan kami akan mengangkat baiat terhadapmu.” Basyir Ibnu Saad dan Abu Ubaidah Ibnu Jarrah maju ke depan Abu Bakar, menjabat tangannya dan mengucapkan baiat. Lalu disusul oleh Umar Ibnu Kha ab dan kaum muslimin para sahabat Nabi SAW lainnya untuk menjabat at tangan Abu Bakar A idiq dan mengangkat baiat. Sejak itu Abu Bakar A idiq menjadi khalifah, pengganti Nabi M uhammad SAW, sebagai kepala negara dalam pemerintahan Islam. Setelah Abu Bakar A idiq selesai dibai’at menjadi di khalifah, mereka baru mengurus jenazah Nabi M uhammad SAW.

6. Jasa-jasa Khalifah Abu Bakar A idiq

Sep eningg al Rasulullah SAW, Abu Bakar A idiq menjadi khalifah pertama, sebagai kepala negara dalam pemerintahan Islam. Pada awal pemerintahannya, Abu Bakar A idiq menghadapi berbagai macam tantangan, ancaman dan rintangan. M isalnya munculnya orang-orang yang murtad, orang-orang yang membangkang membayar zakat dan munculnya nabi-nabi palsu seperti M usailamah Al-Ka ab dan Tulaihah bin Khuwailid. Berkat ketegasan Abu Bakar A idiq dan kelihaian para panglima yang handal seperti Khalid bin Walid dan Amru bin A semua tantangan, ancaman dan rintangan dapat diatasi. Pengacau-pengacau itu satu per satu dapat ditaklukkan ataupun dimusnahkan. Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar A idiq selama 2 tahun 3 bulan kemajuan yang telah didapat ialah: ~ Berhasil menumpas kaum murtad dan nabi palsu. ~ Berhasil menumpas orang yang tidak mau membayar zakat. ~ Tegaknya ajaran Islam. ~ Memperluas wilayah Islam, meliputi Persia, Syiria, M esir, Irak dan Palestina. ~ M engadakan pembukuan Al-Quran bersama Zaid bin abit atas usulan Umar bin Kha ab. 99 Bab 8 | Kisah Sahabat Nabi M uhammad SAW Abu Bakar A idiq RA wafat pada usia sekitar 63 tahun. Jenazahnya dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW. Gambar : Ilustrasi pasukan perang Abu bakar A idiq Sumber: http2.bp.blogspot.com

B. Khalifah U mar Bin Kha ab RA 13-23H atau 634-644M

Nama lengkap sahabat Nabi SAW yang kedua adalah Umar bin Kha ab bin Nufail Al-Makhzumi. Ibunya bernama Hatamah binti Hasyim. Beliau berasal dari suku Bani Adi, salah satu keturunan kaum Quraisy. Umar bin Kha ab merupakan sosok laki-laki yang tegas dan pemberani namun sederhana. Sebelum masuk Islam, Umar bin Kha ab termasuk orang yang sangat memusuhi Islam, menentang dawah Islam dan sangat membenci Nabi M uhammad SAW. Saat itu Umar bin Kha ab menganggap bahwa Nabi M uham m ad SAW ad alah o rang yang m em ecah b elah kaum d eng an mengajarkan agama baru. Umar bin Kha ab termasuk orang yang sangat teguh memegang tradisi, adat istiadat dan membela kaumnya.

1. Umar Bin Kha ab Masuk Islam

Umar bin Kha ab masuk Islam diawali dengan doa Nabi M uhammad SAW. Doa tersebut, yang artinya: Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua Umar. Dua Umar yang dimaksud adalah Umar bin Hisyam dan Umar bin Kha ab. Doa Rasulullah SAW dikabulkan sehingga Umar bin Kha ab masuk Islam.