Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
18
biasanya dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret. Siswa kelas XI yang baru saja melakukan kegiatan Praktik Industri tentunya masih
mempunyai gambaran yang jelas tentang pelaksanaan Praktik Industri sehingga pengetahuan mereka masih banyak dan belum hilang. Jasa boga
merupakan jurusan yang peminatnya cukup tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kelasnya yaitu 3 kelas, sedangkan jurusan Patiseri
hanya 1 kelas. Berdasarkan kurikulum SMK 2006, Sekolah Menengah Kejuruan
SMK sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Salah satu tujuan pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan berdasarkan kurikulum 2006 ini adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menegah sesuai dengan program keahlian yang
dipilihnya. Produktif, mampu bekerja mandiri, bekerja pada bidang tertentu sesuai dengan program keahlian yang telah dipillih merupakan
karakteristik lulusan sekolah menengah kejuruan yang diharapkan. Sesuai dengan tujuan tersebut maka siswa lulusan SMK akan
dengan mudah bekerja pada bidang tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Sekolah Menengah Kejuruan juga mampu menciptakan
tenaga siap pakai, bekerja secara mandiri dengan bekal keterampilan yang
19
telah didapatkan selama dibangku sekolah. Tidak menutup kemungkinan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan untuk dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru, menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi banyak orang.
Pendidikan tentang kewirausahaan diberikan kepada seluruh siswa SMK mulai dari semester pertama dengan metode klasikal. Materi yang
disampaikan disesuaikan dengan tingkat kelas yang ada. Selain metode klasikal sekolah juga telah melaksanakan beberapa usaha untuk
merangsang siswa dalam berwirausaha seperti belajar memasarkan hasil produksi makanan yang dibuat sendiri dari praktik restoran, UP unit
produksi, selain itu juga dilatih dalam usaha catering, penerimaan pesanan dalam event-event tertentu, penerimaan pesanan untuk lebaran
seperti kue kering. Sistem dalam penerimaan pesanan sudah diberi target dari guru kewirausahaan, semakin banyak siswa memperoleh konsumen
akan berpengaruh pada nilai mata pelajaran kewirausahaan. Selain beberapa kegiatan diatas juga ada kegiatan praktik industri
dan kunjungan ketempat-tempat industri besar. Metode yang dilaksanakan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan minat berwirausaha sejak dini.
Berdasarkan observasi awal, SMK Negeri 6 Yogyakarta merupakan sekolah yang berupaya mengembangkan alumninya memiliki jiwa
kewirausahaan, tetapi upaya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut masih kurang. Pada kenyatannya siswa SMK Negeri 6
Yogyakarta yang telah lulus sekolah, kebanyakan bekerja sebagai pegawai
20
di suatu perusahaan daripada menjadi seorang wirausahawan. Hal tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat pengaguran dikalangan siswa
SMK, sebab apabila tidak diterima di suatu perusahaan maka lebih baik menganggur daripada berusaha untuk membuka usaha. Hal ini juga
didukung dari data alumni SMK Negeri 6 Yogyakarta yang dapat diketahui bahwa 3 tahun terakhir ini kegiatan alumni setelah lulus sekolah
ada bekerja di lembaga, melanjutkan ke sekolah, berwirausaha dan tidak bekerja. Persentase untuk alumni yang bekerja tiap tahunnya semakin
meningkat yaitu tahun 2010 49, 2011 50 dan 2012 50. Persentase alumni yang melanjutkan sekolah yaitu tahun 2010 18,
2011 20 dan 2012 21. Persentase alumni yang berwirausaha tahun 2010 13, 2011 15 dan 2012 19. Persentase alumni yang tidak
bekerja tahun 2010 20, 2011 15 dan 2012 10. Setiap tahunnya ada peningkatan persentase untuk yang bekerja, melanjutkan sekolah dan
berwirausaha. Hal tersebut berarti lulusan SMK Negeri 6 Yogyakarta sudah banyak yang terserap di dunia kerja. Namun jumlah lulusan yang
berwirausaha masih kurang banyak dibandingkan dengan jumlah lulusan yang bekerja pada suatu industri. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat
berwirausaha masih kurang. Selain data alumni diatas juga ada data pengagguran menurut
Kepala Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Muh Sarjono yang mengungkapkan bahwa data pengagguran pada tahun 2012 didominasi
oleh lulusan SMASMK sebanyak 8.949 orang, kemudian lulusan SMP
21
3.794 orang, lulusan Sarjana 2.973 orang dan lulusan SD 1.764 orang Koran Kedaulatan Rakyat, 2013:9.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pengangguran terbanyak di daerah Yogyakarta adalah lulusan dari SMK. Hal tersebut berarti
lulusan SMK masih belum sesuai dengan kebutuhan dunia industri, minat siswa untuk berwirausaha juga masih kurang, sehingga lowongan
pekerjaan semakin sedikit dibanding dengan angkatan kerja yang ada. Oleh sebab itu minat untuk berwirausaha harus terus ditumbuhkan kepada
siswa. Salah satu penyebab dari banyaknya pengangguran tersebut adalah lulusan SMK kebanyakan mencari pekerjaan, bukan menciptakan
lapangan pekerjaan. Hal ini bertolak belakang dengan salah satu tujuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan berdasarkan kurikulum 2006 ini
adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri.
Berdasarkan data diatas dalam rangka membuka usaha baru, seseorang hendaknya memiliki minat yang tinggi karena minat merupakan
faktor pendorong yang menjadikan seseorang lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalisasikan
potensi yang tersedia. Minat tidak muncul begitu saja namun tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya Bimo
Walgito, 2003:148. Sehingga apabila minat untuk melakukan suatu usaha sudah ada, maka diharapkan tingkat pengangguran akan semakin
berkurang.
22
Usaha untuk mengurangi pengagguran dapat dilakukan dengan menjadi seorang wirausaha. Jumlah wirausaha yang ideal dalam suatu
negara adalah sekitar 2 dari jumlah penduduk negara tersebut. Namun pada kenyataanya jumlah wirausaha di Indonesia baru ada sekitar 1,59
Metrotvnews, 2013. Maka dari itu perlu adanya minat yang tinggi untuk menjadi seorang wirausaha karena wirausaha memiliki peran yang besar
dalam perekonomian Nasional, dapat menciptakan lapangan kerja untuk sendiri dan orang lain, mengurangi penganguran dan meningkatkan
pendapatan masyarakat.