62
Kompetensi Patiseri Kontinental Siswa Kelas XI SMK 4 Yogyakarta” menunjukan bahwa: a Persepsi siswa terhadap pelaksanaan praktik
industri dalam meningkatkan pengetahuan tentang pengertian pastry kontinental ternasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan persentase
87,5; b Persepsi siswa terhadap pelaksanaan praktik industri dalam meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pastry kontinental
termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan persentase 90,62; c Persepsi siswa terhadap pelaksanaan praktik industri dalam
meningkatkan pengetahuan tentang adonan cair termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan persentase 100; d Persepsi siswa
terhadap pelaksanaan
praktik industri
dalam meninkatkan
pengetahuan tentang adonan padat beragi termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan persentase 81,25; f Persepsi siswa terhadap
pelaksanaan praktik industri dalam meningkatkan pengetahuan adonan padat tidak beragi termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan
persentase 71,87.
G. Kerangka Berpikir
Sekolah menengah kejuruan adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk siap kerja dalam bidang tertentu. Dengan
demikian, didirikannya SMK ini dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai keterampilan dan siap bekerja di dunia industri atau
menciptakan lapangan kerja sendiri dengan cara berwirausaha. Karena itu poemerintah mengeluarkan kebijakan dalam hal pendidikan di SMK yaitu
63
sekolah mengadakan Praktik Industri. Praktik Industri ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengaplikasikan keterampilan yang
telah didapat dari sekolah ke dunia kerja dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa pada saat Praktik Industri.
Siswa SMK diharapkan memiliki minat untuk melakukan kegiatan wirausaha. Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan
seseorang lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia. Minat tidak muncul begitu
saja tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya Bimo Walgito, 2003:148.
Faktor pendidikan sebagai bagian eksternal dengan pembekalan praktik memasak, kunjungan industri, kegiatan praktik industri dan
kegiatan belajar berwirausaha. Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat berwirausaha ditengah-tengah tingginya angka
pengangguran di Indonesia. Faktor lingkungan keluarga juga memiliki peran penting dalam meningkatkan minat berwirausaha pada siswa SMK.
Untuk memperjelas kerangka berpikir diatas maka dibuatlah gambar sebagai berikut: