Imperialisme , adalah berperang dengan bangsa lain dengan mendatangai, menaklukkan,
menguasai, memerintah serta menjajah bangsa lain. Internasionalisme
, adalah sikap menghargai bangsa lain dan menyelenggarakan pemerintahan sendiri untuk kepentingan sendiri dengan tidak meremehkan bangsa lain.
Universalisme
, adalah Suatu bangsa merupakan bagian dari bangsa didunia, sehingga apapun yang terjadi didunia dapat membawa pengaruh bagi dirinya bangsa, negaranya.
VII. Media, Alat, dan Sumber Media dan Alat
1. Lembar Tugas 2. LCD dan Power Point
3. Papan Tulis dan Alat Tulis
Sumber Belajar Hartati, Atik dan Sarwono. 2011 . Pendidikan Kewarganegaraan SMAMA Kelas X. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kemendiknas hal. 1-36 Mengetahui
Yogyakarta, 5 September 2015 Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Praktikan
Drs. Saryadi
Gusdiwo Rinoyo NIP 19641106 200701 1 006
NIM. 1240124018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
KelasSemester : XII
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit 1 x pertemuan
Standar Kompetensi :1. Menganalisis budaya politik di Indonesia Kompetensi Dasar
: 1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik. Indikator :1. Menjelaskan pengertian budaya politik menurut para ahli.
2. Menjelaskan faktor-faktor budaya politik setiap daerah. I.Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian budaya politik menurut para ahli.
2. Menjelaskan faktor-faktor budaya politik setiap daerah. II. Materi Ajar
PENGERTIAN BUDAYA POLITIK MENURUT PARA AHLI 1. Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang
bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.
2. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam bagiannya dan
sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu. 3. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik. 4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga
suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya. 5. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan
evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap suatu sistem politik. Almond dan Verba membagi orientasi politik menjadi 3 bagian:
1. Orientasi kognitif, merupakan pengetahuan masyarakat tentang sistem politik, peran, dan segala kewajibannya. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan mengenai kebijakan-kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah. meliputi pengetahuanpemahaman dan keyakinan-keyakinan individu tentang sistem politik dan atributnya, seperti ibu kota negara, lambang negara, kepala
negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai, Pemilupemilukada, partai politik, fungsi DPRDPRD, Partai politik dsb
2. Orientasi afektif, merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik dan perannya, serta para aktor dan penampilannya. Perasaan masyarakat ini bisa saja merupakan perasaan untuk
menolak atau menerima sistem politik atau kebijakan yang dibuat. contoh: persaan optimis bahwa Pemikada langsung dpat memperoleh kepala daerah yang lebih berkualitas dan lebih
dekat dengan rakyat