Metode Pembelajaran Bentuk Kenegaraan
Kunci Jawaban 1. Negara Republik Indonesia adalah Negara kesatuan sesuai dengan ketentuan dalam pasal
1 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik” hal ini diperkuat dalam pasal 18 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tipa-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
mempunyai pemerintah daerah, yang diatur dengan undang- undang” Negara kesatuan
yang dianut adalah Negara kesatuan dengan system desentralisasi, yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom dalam kerangka
Negara kesatuan RI. Dalam hal ini pemerintah daerah menjalankan otonomi untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
2.
Teori Fasisme Fasisme berasal dari kata fascio yang berarti kelompok. Menurut faham fasis negara bukan ciptaan
rakyat, melainkan ciptaan orang kuat. Bila orang kuat sudah membentuk organisasi negara, maka negara wajib menggembleng dan mengisi jiwa rakyat secara totalitas, diktatorial, dan nasionalistik.
Beberapa negara yang pernah menerapkan fasisme antara lain Italia semasa Benito Musolini, Jerman semasa Adolf Hitler dan Jepang di bawah kekuasaan Tenno Heika.
Teori Individualisme Dalam pandangan individualisme, kepentingan individu harus ditempatkan pada tujuan hidup
manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran hidup sebanyak-banyaknya. Teori ini banyak diterapkan di sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika. Tokoh-tokoh
penganut individualismeliberalisme ini antara lain John Locke, Voltaire, Montesqueiu, JJ.Rousseau dan Imanual Kant.
Teori Sosialisme Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyokong pemakaian milik tersebut
untuk kepentingan umum. Pelopor sosialisme antara lain Etinne Cabet, Robert Owen dan Albert Brisbane. Paham ini
berkembang di Eropa Timur dan pada umumnya dengan Uni Soviet sekarang telah bubar sebagai kiblatnya.
Teori Integralistik
Paham integralistik beranggapan bahwa negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan perorangan atau golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara
yang bersangkutan. Pelopor teori ini antara lain B. de Spinoza, Adam Muller dan Hegel. Gagasan paham integralistik di
Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Prof. Dr. Soepomo.
Teori-teori tentang tujuan Negara: Tujuan Negara untuk mencapai “Kekuasaan”, :
c. Menurut Shang Yang tujuan negara adalah untuk mencapai kekuasaan dengan cara menjadikan rakyatnya miskin, lemah, dan bodoh.
d. Menurut Machiavelli tujuan Negara adalah kekuasaan demi kebesaran dan kehormatan Negara walaupun dicapai dengan cara Raja bertindak kejam dan licik.
Teori Tujuan Negara untuk “perdamaian Dunia”, yaitu tujuan untuk menciptakan perdamaian dunia.
Teori Tujuan Negara “Jaminan Hak dan Kebebasan”, Negara sebagai penjaga malam yang menjaga keamanan dan ketertiban saja, Negara juga berkewajiban untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
3. Teori tentang Fungsi Negara : Teori Individualisme, Negara berfungsi memelihara dan mempertahankan keamanan dan
ketertiban individu dan masyarakat. Teori Sosialisme, Negara berfungsi untuk memenuhi kesejahteraan bersama.
Teori Komunisme, Negara berfungsi untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan menghilangkan kelas sosial
Teori Anarkisme, berasal dari bahasa Yunani berarti tanpa pemerintah. Anarkisme berarti penyangkalan terhadap negara dan pemerintah.