Anatomi hati Fisiologi hati

2.3.2.2 Uji mutagenik

Uji mutagenik adalah uji yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kemungkinan terjadinya efek mutagenik suatu senyawa. Efek mutagenik merupakan efek yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sifat genetika sel tubuh makhluk hidup Loomis, 1978.

2.3.2.3 Uji karsinogenik

Uji karsinogenik adalah uji yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai efek korsinogenik suatu senyawa pada hewan percobaan Lu, 1995 dan untuk mengetahui apakah zat jika dipakai dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kanker . Uji ini dilakukan jika nantinya obat akan digunakan dalam jangka panjang selama 2 tahun Priyanto, 2009.

2.4 Hati

Salah satu organ yang sering menderita karena adanya zat-zat toksik adalah hati. Bahan kimia kebanyakan mengalami metabolisme dalam hati oleh karenanya berpotensi merusak sel-sel hati. Bahan kimia yang dapat mempengaruhi hati disebut hepatotoksik Wisaksono, 2002.

2.4.1 Anatomi hati

Hati merupakan organ tubuh terbesar kedua di dalam tubuh, dengan berat rata-rata sekitar 1,5 kg. Organ ini terletak dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma Junqueira and Carneiro, 2007. Hati terbagi dalam dua belahan utama kanan dan kiri yang dipisahkan oleh fisura longitudinal Irianto, 2004. Warnanya dalam keadaan segar merah kecoklatan, warna tersebut terutama disebabkan oleh adanya darah yang amat banyak Lee, et al., 1997. Gambar anatomi hati dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut Tenggara, 2012. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Anatomi hati Secara anatomi hati terdiri dari beberapa lobus tergantung pada spesiesnya, untuk mencit terdapat empat lobus lobus medial, kaudal, lateral kiri dan lateral kanan Harada, et al., 1999. Setiap lobus hati terdiri dari beberapa lobulus yang terdiri dari berbagai komponen, yaitu sel-sel hati hepatosit, vena sentralis, sinusoid, cabang-cabang vena porta, cabang-cabang arteri hepatika, sel kupffer dan kanalikuli biliaris Junqueira and Carneiro, 2007.

2.4.2 Fisiologi hati

Organ hati terlibat dalam metabolisme zat makanan serta sebagian besar obat dan toksikan Lu, 1994. Hati mempunyai fungsi yang sangat banyak dan kompleks yang penting untuk mempertahankan hidup Husadha, 1996 yaitu : a. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu Hal ini merupakan fungsi utama hati yaitu mengekskresikan sekitar satu liter empedu setiap hari. Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus. Universitas Sumatera Utara b. Fungsi metabolik Hati berperaan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan juga memproduksi energi. Hati mengubah ammonia menjadi urea, untuk dikeluarkan melalui ginjal dan usus. c. Fungsi pertahanan tubuh Hati mempunyai fungsi detoksifikasi dan perlindungan yang dilakukan oleh enzim-enzim hati untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau konjugasi zat yang kemungkinan membahayakan dan mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kupffer yang terdapat di dinding sinusoid hati.

2.4.3 Histologi hati