Gejala toksik Berat badan Kematian hewan Pengukuran kadar ALT Makropatologi Histopatologi organ hati

masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit yaitu: kelompok kontrol 1 dan kelompok perlakuan 2-5. - Kelompok 1: kontrol, diberi akuades 1 bb - Kelompok 2: diberi EEBPJ dosis 1000 mgkg bb - Kelompok 3: diberi EEBPJ dosis 2000 mgkg bb - Kelompok 4: diberi EEBPJ dosis 4000 mgkg bb - Kelompok 5: diberi EEBPJ dosis 8000 mgkg bb

3.5.4 Pengamatan

Penimbangan mencit dilakukan pada hari ke-0 kemudian pada hari ke-1 diberi sediaan uji secara oral setiap hari selama 28 hari dan dilakukan pengamatan OECD, 2008; Krysanti dan Widjanarko, 2014; Murtini, dkk., 2010; Prasetyawati, dkk., 2004.

3.5.4.1 Gejala toksik

Pengamatan dilakukan 3 jam pertama setelah pemberian sediaan uji Prasetyawati, dkk., 2004. Pengamatan untuk gejala toksik diamati adanya kejang, salivasi, diare, lemas, perubahan bulu, gerak-gerik mencit seperti berjalan mundur dan berjalan dengan perut OECD, 2008.

3.5.4.2 Berat badan

Mencit ditimbang setiap hari selama 28 hari untuk menentukan volume sediaan uji yang akan diberikan. Perubahan berat badan dianalisis seminggu sekali. Pada akhir penelitian, hewan yang masih hidup ditimbang dan diotopsi OECD, 2008.

3.5.4.3 Kematian hewan

Kematian mencit diamati dari hari pertama sampai hari terakhir dan mencit yang mati selama waktu pemberian sediaan uji segera diotopsi Hendriani, 2007; Klasseen, 2001; OECD, 2008. Universitas Sumatera Utara

3.5.4.4 Pengukuran kadar ALT

Pada akhir periode pemberian sediaan uji semua mencit yang masih hidup diotopsi. Hewan dianestesi dengan kloroform kemudian darah diambil melalui jantung intra cardiac secara perlahan-lahan menggunakan alat suntik steril sebanyak 1-3 ml. Sebanyak 1 ml darah dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifuge dan didiamkan pada suhu kamar selama 10 menit, kemudian dipindahkan ke dalam tangas es dan segera disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Serum dipisahkan dan disimpan dalam lemari beku OECD, 2008; Sagita, dkk., 2012. Kadar ALT selanjutnya diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

3.5.4.5 Makropatologi

Mencit yang mati segera diotopsi dan dilakukan pengamatan OECD, 2008. Pengamatan meliputi warna, permukaan dan konsistensi organ hati secara visual Anggraini, 2008.

3.5.4.6 Histopatologi organ hati

Pada akhir periode pemberian sediaan uji semua mencit yang masih hidup dianestesi dengan kloroform kemudian diotopsi, selanjutnya diambil organ hati dan dicuci dengan larutan fisiologis 0,9 kemudian dimasukkan dalam larutan dapar formaldehida 10 dan hasilnya dilihat di bawah mikroskop OECD, 2008; Hendriani, 2007. Pembuatan preparat histopatologi dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU.

3.5.5 Analisis statistik