Bagian Yang Terlibat Dalam Proses Pengadaan Bahan

2.4 Bagian Yang Terlibat Dalam Proses Pengadaan Bahan

1. Departemen yang memerlukan barang 2. Gudang general storestoreroom 3. Pembelian purchasing 4. Penerimaan receiving 5. Pembiayaan Cost control 6. Account payable hutang usaha Dokumen yang digunakan : 1. Purchase requisition PR, formulir yang mencatat permintaan pembelian barang yang biasanya disiapkan gudang atau departemen outlet atas dasar persediaan minimum. 2. Purchase order PO, formulir yang mencatat pemesanan pemesanan barang untuk kebutuhan operasional hotel. 3. Memorandum invoice MI, pencatatan pembelian barang yang diterima dari supplier sebagai tanda bukti barang tersebut sudah diterima dengan baik. 4. Daily receiving report DDR, adalah rekapitulasi pencatatan penerimaan barang untuk kebutuhan operasional hotel. 5. Quotation analysis price, merupakan daftar harga dari barang-barang yang akan dibeli yang digunakan sebagai pembanding. 6. Bincard, merupakan kartu barang yang menyebutkan nama barang., barang masuk, barang keluar, serta sisa barang. 7. Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex digunakan sebagai alat kontrol oleh cost control. 22

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya Garuda Plaza Hotel Medan

Sebelumnya Garuda Plaza Hotel Medan merupakan losmen yang didirikan pada tahun 1958 yang pada awalnya diberi nama “Losmen Garuda”. Pembangunan dan pendirian Losmen Garuda ini dikelola oleh Bapak Haji Muhammad Arbie, selaku direksi Fa.Maju Medan. Dari tahun ketahun losmen ini selalu diadakan pembenahan, sehingga pada tahun 1970 losmen ini telah memliki 58 kamar, kemudian nama losmen ini berangsur-angsur berubah menjadi “Hotel Garuda”. Pada tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut tampak sesak sekali oleh para tamu, baik domestik maupun asing. Melihat situasi tersebut, pendiri berinisiatif untuk membangun sebuah motel yang letaknya bersebrangan dengan hotel tersebut. Daru 15 kamar ditambah 18 kamar baru lagi, sehingga menjadi 33 kamar yang mampu menampung setiap tamu yang hendak menginap pada waktu itu. Dengan demikian kedua penginapan tersebut, berjalan serta terus meningkatkan pelayanan disetiap kegiatannya. Karena adanya dana serta pengalaman maka pimpinan membuat gagasan baru untuk mendirikan sebuah hotel bertaraf internasional. Dan pada tahun 1976 tepatnya