31 3 memberikan teguran lisantertulis kepada guru
dan karyawan yang tidak melaksanakan tugas dengan baik, 4 memberikan hukuman kepada guru dan
karyawan yang melanggar aturan, dan 5 melakukan pemeriksaan secara teratur terhadap daftar hadir guru
dan karyawan. Pemberian motivasi kepada guru dan karyawan dengan menerapkan prinsip penghargaan
dan hukuman diyakini mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi pada guru dan karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
2.3.3 Kepala Sekolah sebagai Inspirator
Inspirasi dalam kamus diartikan ilham. Meng- inspirasi artinya menimbulkan inspirasi, terinspirasi
artinya mendapatkan inspirasi Depdikbud 1996. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai
peran sebagai inspirator terhadap guru atau karyawan di sekolah yang dipimpinnya. Sebagai seorang inspi-
rator kepala sekolah harus dapat memberikan inspira- si atau ilham kepada tenaga kependidikan guru dan
personel lain di sekolah. Dengan munculnya inspirasi maka dalam melaksanakan tugasnya mereka tidak
akan sepenuhnya tergantung pada instruksi dari kepala sekolah.
Untuk mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan inspirasi haruslah menjadi bagian dari
proses dalam satu organisasi, sekali inspirasi dikait- kan sebagai bagian dari proses, maka inspirasi itu
32 akan memberikan pengaruh luas dalam organisasi
http:kadnet.orgwebindex.phpoption=com. Keberhasilan seorang kepala sekolah sebagai
inspirator dalam memberikan inspirasi kepada bawah- an ditunjukkan dengan munculnya gagasan atau ide
baru dari para bawahan dalam melaksanakan tugas- nya. Mereka tidak hanya bergantung pada instruksi
yang diberikan oleh kepala sekolah namun ide terse- but muncul pada masing-masing pribadi guru, karya-
wan atau personel lain di sekolah dalam memberikan layanan yang berkualitas pada peserta didik ataupun
stakeholders. Gagasan baru atau ide-ide baru pada guru
maupun karyawan di sekolah dapat muncul bilamana kepala sekolah mampu berperan sebagai inspirator
dengan baik. Kepala sekolah dalam memberikan inspirasi terhadap bawahan diperlukan pendekatan-
pendekatan tertentu yang harus dilakukan. Folkman 2013 menyebutkan 6 pendekatan yang dilakukan
cenderung digunakan oleh kebanyakan pemimpin. Keemam pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Visioner: memberikan gambaran yang jelas me- ngenai kondisi untuk masa depan dan mampu
berkomunikasi dengan baik kepada tim; 2 En- hancing: menciptakan hubungan yang baik antar
individu dengan menjadi pendengar yang baik dan bisa merangkul mereka bawahan secara emosio-
nal; 3 Pendorong: menunjukkan kepada bawahan karyawan aarah target yang terfokus dengan
detail angka perhitungan dan target waktu yang jelas. Dan biasanya pemimpin selalu bertanggung
jawab atas kinerja pribadi dan kelompok; 4 Ber-
33
prinsip: menjadi role model yang kuat dengan melkukan hal dengan prinsip yang benar dan cara
yang baik; 5 Antusias: memancarkan passion dan energi yang kuat kepada organisasi dan untuk
dirinya sendiri; 6 Seorang Pakar: memberikan arahan teknis yang jelas yang berasal dari keah-
lian yang mendalam. http:www.portalhr.com.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang inspiratif memang tidaklah mudah maka seorang kepala sekolah
sebagai seorang inspirator dituntut memiliki kemam- puan dan keterampilan personal antara lain:
1 Kualitas diri: seorang pemimpin harus memiliki kualitas diri yang baik dan memiliki sikap yang
baik, mampu melihat dan mendengarkan orang lain; 2 Skill dan Prestasi: seorang pemimpin se-
lain menguasai bidang pekerjaanya juga dituntut memiliki prestasi pada bidang pekerjaan yang
digeluti; 3 Integritas: seorang pemimpin harus memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaan yang
menjadi bidangnya; 4 Peduli dan ucapan terima kasih: seorang pemimpin harus memiliki rasa
kepedulian terdadap bawahan karyawan serta memberikan penghargaan berupaa ucapan terima
kasih kepada bawahan; dan 5 Belajar mencintai: kesuksesan diawali dari rasa cinta terhadap apa
yang dilakukan maka sebagai seorang pemimpin harus belajar mencintai terhadap pekerjaan yang
dilakukan,
karyawan serta
rekan kerjanya.
http:www.jobsdb.com.
Dari uraian di atas maka seorang kepala sekolah sebagai inspirator memiliki peran sangat penting
sebagai inspirasi dalam menumbuhkan gagasan atau ide-ide baru pada guru, karyawan, siswa yang dipim-
pinya serta dapat menumbuhkan inspirasi bagi komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah dalam pening-
34 katan layanan pembelajaran di sekolah yang menjadi
tanggungjawabnya.
2.4 Kinerja Mengajar Guru
Kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual performance adalah prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai seseorang dalam melaksa- nakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
Kinerja diartikan juga sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompetensi
yang dimiliki. Istilah kinerja tidak bisa dipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakan hasil dari
proses bekerja. Kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara
seseorang melaksanakan tugas, sehingga menghasil- kan suatu produk hasil kerja yang merupakan wujud
dari semua tugas serta tanggungjawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Para ahli memberikan definisi kinerja antara lain: Mangkunegara dalam Listanto dan Setiaji 2002
menyatakan bahwa, kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pega-
wai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan. Dessler 2005 menyatakan
bahwa kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang
ditetapkan. Dalam jurnal yang sama Winardi 2005 menyatakan bahwa kinerja merupakan konsep yang