26 untuk memperbaiki kekurangannya dan mengembang-
kan kelebihannya berdasar hasil supervisi, 4 meman- faatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja
guru, dan 5 memanfaatkan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.
2.3.2 Kepala Sekolah sebagai Motivator
Motivator adalah seseorang yang memberikan motivasi. Motivasi merupakan dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Motivasi atau motivation menurut arti kata berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal
yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan Manullang Manullang,
2008. Sementara itu Hamalik 2001 memberikan definisi tentang motivasi sebagai berikut:
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbul-
nya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengertian ini mengandung tiga unsur yang saling
berkaitan yaitu: a motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri seseorang pribadi;
b motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan effective arousal dorongan efektif yang secara
subjektif keadaan ini dapat diuraikan sebagai emosi; c motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi
mencapai tujuan, untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan energi dalam
dirinya.
Sejalan dengan definisi dari Hamalik, Sudrajad 2008 memberikan batasan motivasi sebagai kekuatan
27 energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik.
Sementara itu Uno 2007 memberikan batasan tentang motivasi yaitu:
Motivasi merupakan dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar
sehingga seseorang berkeinginan untuk mengada- kan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu
lebih dari sebelumnya, dengan sasaran sebagai berikut: 1 mendorong manusia untuk melakukan
suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan, dalam hal ini motivasi merupakan
motor penggerak dari setiap kebutuhan yang akan dipenuhi; 2 merupakan arah tujuan yang akan
dicapai, dan 3 menentukan perbuatan yang harus dilakukan.
Sependapat dengan Uno 2007, Soemanto 2006 menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi
memiliki dua elemen yaitu:
a. Elemen dalam inner componenet yaitu peru- bahan yang terjadi pada diri seseorang berupa
keadaan tidak puas atau ketegangan psiko- logis. Rasa ini timbul karena keinginan untuk
memperoleh penghargaan, pengakuan, dan berbagai kebutuhan lainnya.
b. Elemen luar outer component yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Tujuan itu
sendiri berada di luar diri seseorang. Namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk
mencapai tujuan.
28 Di dalam motivasi ada peristiwa yang terjadi
secara berurutan, elemen dalam mendahului elemen luar, namun bisa juga elemen luar mendahului elemen
dalam. Hal terakhir ini terjadi di dalam motivasi ekstrinsik meskipun pada mulanya elemen luar hanya
berfungsi sebagai perangsang timbulnya elemen dalam Soemanto, 2006.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu simpulan bahwa motivasi merupa-
kan segala sesuatu yang mampu mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, dorongan tersebut bisa berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.
Dengan demikian motivasi dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas atau suatu upaya melaksanakan
pekerjaan untuk lebih baik, lebih maju, dalam rangka memenuhi keinginannya mencapai suatu tujuan.
Kepala Sekolah sebagai seorang motivator harus dapat membangkitkan dan menubuhkan motivasi
pada diri bawahan. Sebagai pembangkit minat motivator kepala sekolah bertugas menyihir lingkung-
an kerja, suasana kerja, membangun prinsip peng- hargaan dan hukuman reward and punishment yang
sistemik Sutomo, 2007. Karena pada dasarnya semua orang termasuk guru serta personel lain di sekolah
sangat memerlukan motivasi untuk dapat mengem- bangkan dirinya ke arah terpenuhinya kebutuhan diri
yang lebih baik.
29 Dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 35
tahun 2009 tentang Pedoman Penilaian Kinerja dan Periodisasi Kepala TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta
petunjuk pelaksanaannya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Temanggung Nomor 8001052009 menyebutkan bahwa kepala sekolah sebagai motivator terhadap guru
atau karyawan di sekolah antara lain dilakukan mela- lui: 1 pengaturan lingkungan kerja fisik, 2 penga-
turan suasana kerja, 3 penerapan prinsip penghar- gaan dan hukuman. Adapun secara rinci dalam
petunjuk pelaksanaan peraturan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaturan Lingkungan Kerja fisik