Prinsip-Prinsip Bank Syariah Tujuan dan Strategi Usaha Bank Syariah

miskin yang terkena musibah dan untuk kepentingan kaum muslimin yang bersifat sosial.

2.2.4 Prinsip-Prinsip Bank Syariah

Menurut pasal 2 UU no.21 Tahun 2008, Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip Syariah sutedi,2009:61 antara lain yaitu. 1. prinsip syariah, antara lain kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur: a. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah batil antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan fadhl, atau dalam transaksi pinjam meminjam yang mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu nasi’ah. b. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan. c. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan, kecuali diatur lain dalam Syariah. d. Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarangdalam Syariah. e. Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan pada pihak lainya. 2. Demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi Syariah yang mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan. Universitas Sumatera Utara 3. Prinsip kehati-hatian adalah pedomsan pengelolaan bank yang wajib dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, efisien, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.2.5 Tujuan dan Strategi Usaha Bank Syariah

Menurut Gus Irawan Direktur Utama PT. Bank Sumut, tujuan bank syariah, sama seperti bank konvensional yaitu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatanbisnis yang dilakukan, namun bank syariah menghindari riba dan berlandaskan syariah dari setiap aktivitas dan produknya. Perbankan syariah tidak hanya dituntut untuk menghasilkan profit secara komersial, namun dituntut untuk menghasilkan profit secara komersial, namun dituntut untuk secara sungguh – sungguh menampilkan realisasi nilai – nilai syariah. Tujuan operasionalisasi Bank Syariah adalah: 1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama kelompok masyarakat ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan. 2. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi. 3. Membina Ukhuwah Islmiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan pendapatan perkapita menuju kualitas hidup yang memadai. Untuk mencapai tujuan operasional Bank Syariah tersebut, di perlukan strategi operasional sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Bank Syariah tidak bersifat menunggu pasif terhadap datangnya permintaan fasilitas ,melainkan bersifat aktif dengan melakukan solisitasi penelitian kepada usaha – usaha yang berskala kecil yang perlu di bantu tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik. b. Bank Syariah memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya jangka pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil. c. Bank Syariah mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitifnya produk yang akan diberi pembiayaan. Menurut Radoni dan Hamid 2008;44 adapun yang menjadi tujuan Bank Syariah antara lain: • Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat islam terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. • Mengurangi urbanisasi. • Menambah lapangna kerja, terutama di kecamatan – kecamatan. • Meningkatkan pendapatan perkapita. • Membina semngat ukhuwa islamiah melalui kegitan ekonomi. • Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan masyarakat pedesaan. • Menunjang pertunbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan. • Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang mudah dan sederhana. Universitas Sumatera Utara • Menampung dan menghimpun tabungan masyarakat. Dengan demikian Bank syariah dapat turut memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan dan turut mendidik rakyat dalam berhemat dan menabung.

2.2.6 Produk – Produk Bank Syariah