Sumber Dana Pihak Bank

a. Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional Bank berdasarkan prinsip konvensional merupakan bank- bank yang beroperasi dengan menggunakan sistem bunga dan fee based untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Dalam hal ini pihak bank akan membebankan sejumlah bunga atau fee kepada para nasabah sebagai harga terhadap produk atau jasa yang digunakan. Demikian juga sebaiknya, pihak perbankan akan memberikan sejumlah imbalan bunga terhadap berbagai jenis simpanan yang dipercayakan pihak nasabah kepada bank. b. Bank Berdasarkan Prinsip syariah Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan suatu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba bunga, bebas dari kegiatan spekulatif non produktif maysir, bebas dari kegiatan yang meragukan gharar, bebas dari perkara yang tidak sah bathil, dan hanya membiayai usaha- usaha yang halal.

2.1.3 Sumber Dana Pihak Bank

Adapun sumber dana pihak bank salah satunya adalah dana pihak ketiga, yaitu dana dari masyarakat luas dalam bentuk: 1. Simpanan Giro Salah satu produk yang di tawarkan kepada masyarakat menghimpun dana dari bank syariah adalah giro. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No: Universitas Sumatera Utara 01DSN-MUIIV2000 giro yang di benarkan secara syariah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Giro wadiah adalah simpanan dana yang bersifat titipan yang penarikannya dapat di lakukan sestiap saat dengan mengunakan cek, bilyet giro, sarana pemerintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan dan terhadap titipan tersebut tidak di persyaratkan imbalan kecuali dalam bentuk pemberian sukarela. Giro mudharabah adalah simpanan dana yang bersifat investasi yang penarikannya dapat di lakukan berdasarkan kesepakatan dengan mengunakan cek, bilyat giro, dan terhadap investasi tersebut di berikan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di muka. 2. Tabungan Menurut fatwa DSN-MUI:02DSN-MUIIV2000, tabungan yang dibenarkan menurut prinsip syariah adalah tabungan wadiah dan mudharabah. Tabungan wadiah yaitu simpanan dana nasabah pada bank, yang bersifat titipan dan penarikannya dapat di lakukan setiap saat dan terhadap titipan tersebut bank tidak di persyaratkan untuk memberikan imbalan kecuali dalam bentuk pemberian bonus secara sukarela. Tabungan mudharabah adalah simpanan dana nasabah pada bank yang bersifat investasi dan penarikannya tidak dapat di lakukan setiap saat dan terhadap investasi tersebut di berikan bagi hasil sesuai dengan nisbah keuntungan yang telah di sepakati di muka. 3. Deposito Menurut fatwa dewan syariah nasional No:03DSN-MUIIV2000, menetapkan bahwa deposito yang dibenarkan secara syariah yaitu deposito yang Universitas Sumatera Utara berdasarkan mudharabah. Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. Deposito merupakan produk bank yang memang di tujukan untuk kepentingan investasi dalam surat-surat berharga, sehingga dalam perbankan Syariah akan memakai prinsip mudharabah. 2.2. Bank Syariah 2.2.1. Pengertian Bank Syariah