Kelemahan dan Permasalahan Bank Syariah di dalam operasionalnya

2. Musyarakah Musyarakah adalah kerjasama antara kedua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan Sudarsono, 2004: 67. Kontribusi dalam musyarakah dapat berupa sumber daya yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Musyarakah biasanya diaplikasikan dalam pembiayaan berbagai macam proyek. • Produk jasa 1. Sharf jual beli valuta asing Produk jasa perbankan syariah lainnya adalah sharf yaitu kegiatan pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lain. Mata uang yang diperjualbelikan merupakan mata uang yang berbeda dan harus dilakukan pada waktu yang sama spot. Jasa ini hanya ada pada bank yang tergolong sebagai bank devisa. 2. Ijarah sewa Salah satu bentuk produk jasa yang diberikan oleh perbankan syariah yang tergolong sebagai ijarah atau sewa adalah penyewaan kotak simpanan safe deposit box yang dapat dimanfaatkan nasabah untuk menyimpan barang- barang berharga tertentu seperti perhiasaan, ijazah, paspor dan dokumen penting lainnya.

2.3 Kelemahan dan Permasalahan Bank Syariah di dalam operasionalnya

Bank islam sebagai lembaga keuanganya baru yang muncul lebih belakangan dari pada bank-bank konvensional di dalam operasionalisasinya akan Universitas Sumatera Utara menghadapi permasalahan-permasalahan yang juga merupakan tantangan tersendiri bagi bank syariah. Kelemahan dan permasalahan yang ada dalam operasionalisasi bank Islam adalah: 1. Oleh karena pihak-pihak yang terlibat di dalam operasionalisasi bank islam itu didasarkan pada ikatan emosional keagamaan yang sama, maka antara pihak-pihak, khususnya pengelola bank dan nasabah harus saling percaya, bahwa mereka sama-sama bertikad baik dan jujur di dalam bekerja sama. Di sini, unsur kredibilitas moral sangat menentukan. Bagi pengelola bank, apabila kredibilitas moralnya tidak baik, meskipun penyimpangan yang dilakukan menimbulkan kerugian bagi nasabah tetapi tindakan pengelola masih bisa dikenakan sanksi baik sanksi administratif maupun sanksi yuridis menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, apabila nasabah yang nakal selain merugikan, bank akan kesulitan untuk memberikan sanksi, karena didalam bank Bank islam tidak dikenakan adanya bunga, denda kelambatan, commitment fee dan sebagainya. 2. Sistem bagi hasil yang adil, menuntut tingkat profesional yang tinggi bagi pengelola bank untuk membuat perhitungan-perhitungan yang cermat dan terus-menerus, karena perolehan dari sistem bagi hasil tergantung pada tingkat keberhasilan usaha nasabah, pada hal pengelola yang profesional merupakan persoalan yang belum terpecahkan dalam perbankan konvensional yank lahirnya lebih lama. Universitas Sumatera Utara 3. Motivasi masyarakat muslim untuk terlibat di dalam aktivitas Bank Islam adalah emosi keagamaan. Ini berarti tingkat efektivitas keterlibatan masyarakat muslim dalam Bank Islam tergantung pada sikap dan pola fikir masyarakat muslim itu sendiri. Gejala umum menunjukkan bahwa sikap dan pola fikir masyarakat muslim di negara-negara yang sedang berkembang sebagai basisnya di bidang ekonomi masih memiliki sikap dan pola fikir yang konsumtif. 4. Semakin berbondong-bondongnya umat Islam memanfaatkan fasilitas Bank Islam, sementara belum tersedianya proyek-proyek yang bisa dibiayai sebagai akibat dari kurangnya tenaga-tenaga profesional yang siap pakai, maka bank Islam akan menghadapi masalah “kelebihan likuiditas” 5. Salah satu misi penting Bank islam adalah mengentas kemiskinan di mana sebagian besar kantong-kantong kemiskinan berada di daerah pedesaan. Ini berarti bank harus menjaring nasabah sebesar-besarnya dari pedesaan. Ini berarti bank harus menjaring nasabah sebesar-besarnya dari pedesaan. Operasional bank Islam akan menghadapi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: a. Benturan dengan sistemnilai dan tradisi masyarakat desa yang masih puas menyimpan uang dibawah bantal dan tradisi meminjamkan uang sesama warga desa berupa barang, khususnya sapi, emas, tanah, yang pada saat pengembalian diperhitungkan dengan uang, di mana pada saat pengembalian berlipat ganda dengan nilai barang pada saat dipinjam. Universitas Sumatera Utara b. Tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat dan keterampilan masyarakat pedesaan relatif rendah, padahal pendapatan bank islam dengan sistem bagi hasil sangat tergantung pada tingkat keberhasilan usaha nasabah. 6. Dari pengalaman praktek bank-bank islam di luar islam di luar negeri menunjukkan bahwa meskipun Bank Islam beroriantasi pada masyarakat bawah, namun sebagian konsekuensi logis dan kompetisi ekonomi, Bank Islam memiliki kecendrungan untuk mendapatkan proyek yang benar-benar bonafit. Ini berarti terdapat kecendrungan bahwa yang berhasil mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Islam adalah kelompok kuat.

2.4 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional