BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertanian diversifikasi berarti menanammemelihara lebih dari satu jenis tanaman, satu jenis ternak, atau satu jenis ikan. Diversifikasi menurut luas cabang usahatani dibagi menjadi
diversifikasi dalam arti sempit dan diversifikasi dalam arti luas. Diversifikasi dalam arti sempit yaitu mengusahakan antar jenis tanaman atau antar jenis ternak sedangkan diversifikasi dalam
arti luas yaitu mengusahakan antar jenis tanaman, ternak, dan perikanan. Menurut produk yang dihasilkan diversifikasi dapat dibagi menjadi diversifikasi horizontal dan vertikal Tarigan,
1991. Diversifikasi horizontal merupakan diversifikasi yang dilakukan untuk meningkatkan
hasil produksi dengan menanam berbagai jenis tanaman. Diversifikasi vertikal ditujukan untuk dapat meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan hasil dan peningkatan mutu produk
Suryana, dkk, 1995. Sebagian besar dari sayur-sayuran dataran rendah tidak ditanam sebagai pola tanam
tunggal monokultur tetapi penanaman campuran diversifikasi. Adapun keuntungan yang diperoleh yaitu:
a. Menghindari resiko gagal panen.
b. Pemanfaatan lahan semaksimal mungkin.
c. Memenuhi kebutuhan produksi secara kontinu.
Diversifikasi merupakan jalan keluar yang dapat dilakukan petani dalam menyiasati kebutuhan pasar untuk bayam dan kangkung yang selalu terbuka sepanjang tahun karena
kebutuhan akan sayuran ini tetap tinggi dan relatif stabil. Hal ini memberikan peluang bagi petani bayam dan kangkung untuk memasok sayurannya secara kontinu tanpa tergantung pada
musim Bandini, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Bayam dan kangkung merupakan jenis sayuran daun dataran rendah yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Meskipun harganya relatif murah tetapi jika dibudidayakan secara
intensif akan memberikan keuntungan yang cukup besar. Selain itu, pemungutan hasil panen yang cepat dalam waktu satu bulan dapat memperkuat posisi petani dalam memenuhi kewajiban
finansialnya sehari-hari. Masalah petani di dalam penanaman bayam dan kangkung lebih banyak dikarenakan
ketidakmampuan petani dalam mengalokasikan penggunaan input produksi. Petani yang memiliki modal banyak akan menggunakan input produksi lebih banyak, sedangkan petani yang
memiliki modal sedikit akan membatasi penggunaan input produksinya. Masalah lain yang dihadapi petani adalah mengenai ketersediaan input produksi yaitu lahan, benih, tenaga kerja,
pupuk, pestisida juga sangat penting bagi kelancaran budidaya usahatani yang dilakukan untuk meningkatkan produksinya.
Bagi petani, diversifikasi merupakan suatu upaya untuk mengoptimalkan penggunaan input khususnya penggunaan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi. Dengan semakin
berkurangnya lahan pertanian, untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan input produksi yang meliputi lahan, benih, tenaga kerja, pupuk,
dan pestisida. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat optimasi penggunaan input produksi pada tanaman bayam dan kangkung yang ditanam secara diversifikasi untuk meningkatkan
penerimaan yang diperoleh petani atas berbagai variasi tanamannya.
1.2. Identifikasi Masalah