Hipotesis Penelitian Metode Penentuan Sampel

Gambar 1 : Skema Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis Penelitian

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah : Lahan, benih, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida belum optimal di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Sudi Rejo Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang yang ditentukan secara sengaja purposive sampling. Berdasarkan pertimbangan bahwa di kecamatan ini luas tanaman untuk bayam dan kangkung lebih seimbang. Tabel 1. Luas Pertanaman Bayam dan Kangkung di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010. No Kecamatan Luas Pertanaman Bayam ha Luas Pertanaman Kangkung ha 1. Gunung Meriah 2. STM Hulu 3. Sibolangit 4. Kutalimbaru 5. Pancur Batu 6. Namorambe 99 95 7. Biru-Biru 8. STM Hilir 9. Bangun Purba 14 16 10. Galang 11. Tanjung Morawa 40 39 12. Patumbak 20 14 13. Deli Tua 24 24 14. Sunggal 15. Hamparan Perak 201 114 16. Labuhan Deli 24 17. Percut Sei Tuan 472 52 18. Batang Kuis 106 35 19. Pantai Labu 20 24 20. Beringin Universitas Sumatera Utara 21. Lubuk Pakam 24 22. Pagar Merbau Total 1.020 437 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, 2011 Desa Sudi Rejo merupakan daerah pertanaman bayam dan kangkung yang terluas di Kecamatan Namorambe. Tabel 2. Luas Pertanaman Tanaman Bayam dan Kangkung per Desa di Kecamatan Namo Rambe Tahun 2010 No Nama Desa Luas ha Bayam Kangkung 1. Namo Rambe 6 5 2. Gunung Barita 3. Rumah Keben 4. Tangkahan 5. Uruk Gedang 6. SM. Hilir 3 3 7. SM. Hulu 8. Jati Kesuma 3 3 9. Kuta Tengah 6 5 10. Namo Landur 4 4

11. Sudi Rejo 13

13 12. Kuta Tuala 9 9 13. Kuala Simeme 14. Namo Mbelin 10 9 15. Jaba 6 5 16. Timbang Lawan 17. Batu Penjemuran 12 12 18. Ujung Labuhan 10 8 19. Deli Tua 9 8 20. Batu Rejo 21. Lau Mulgap 22. Batu Mbelin 23. Batu Gemuk 24. Gunung Kelawas 2 3 25. Salang Tungir 2 2 26. Namo Mboru 27. Cinta Rakyat 28. Lubang Ido 2 3 29. Rumah Mbacang 2 3 30. Silu Lue 31. Namo Pinang 32. Tanjung Selamat 33. Bekukul 34. Rimo Mungkur Universitas Sumatera Utara 35. Namo Batang 36. Namo Pakam Total 99 95 Sumber : Kantor Kecamatan Namo Rambe, 2011

3.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang menanam bayam dan kangkung secara bersamaan di Desa Sudi Rejo Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang, yang berjumlah 71 orang. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dimana jumlah sampel yang diambil sebesar 30 orang. Hal ini sesuai dengan teori Bailey yang menyatakan dengan metode simple random sampling untuk penelitian menggunakan analisa statistik, ukuran responden paling minimum sebanyak 30 sampel Hasan, 2002. 3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara langsung dengan petani yang menjadi sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data lengkap yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Sudi Rejo, Kantor Kecamatan Namorambe, Dinas Pertanian Deli Serdang, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.4. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dari daerah penelitian terlebih dahulu ditabulasi kemudian dilakukan analisis untuk pengujian terhadap hipótesis yang diajukan. Universitas Sumatera Utara Untuk hipotesis 1, dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan mengamati sejauh mana ketersediaan input produksi seperti : lahan, benih, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida yang digunakan pada usahatani bayam dan kangkung yang ditinjau dari informasi toko penyedia input produksi benih, pupuk, pestisida dan harga beli dari input produksi di daerah penelitian. Untuk hipotesis 2, dianalisis dengan menggunakan program linier, dengan rumus sebagai berikut : Fungsi Tujuan 1 : Zmaks = C 1 X 1 + C 2 X maksimasi penerimaan bayam dan kangkung 2 Fungsi Kendala : a 1 X 1 ≤ b a 1 2 X 2 ≤ b a 2 3 X 1 ≤ b a 3 4 X 2 ≤ b 4 a 5 X 1 ≤ b 5 a 6 X 2 ≤ b a 6 7 X 1 ≤ b a 7 8 X 2 ≤ b a 8 9 X 1 ≤ b a 9 10 X 2 ≤ b a 10 11 X 1 ≤ b a 11 12 X 2 ≤ b a 12 13 X 1 ≤ b a 13 14 X 2 ≤ b X 14 1 , X 2 dimana : Universitas Sumatera Utara Z = penerimaan bayam dan kangkung Rp C 1 C = harga jual bayam Rp 2 X = harga jual kangkung Rp 1 X = jumlah produksi bayam ikat 2 a = jumlah produksi kangkung ikat 1 a = penggunaan luas lahan bayam per ikat ha 2 a = penggunaan luas lahan kangkung per ikat ha 3 a = penggunaan benih bayam per ikat kg 4 a = penggunaan benih kangkung per ikat kg 5 a = penggunaan tenaga kerja bayam per ikat HKP 6 a = penggunaan tenaga kerja kangkung per ikat HKP 7 a = penggunaan pupuk kandang bayam per ikat goni 8 a = penggunaan pupuk kandang kangkung per ikat goni 9 a = penggunaan pupuk urea bayam per ikat kg 10 a = penggunaan pupuk urea kangkung per ikat kg 11 a = penggunaan pestisida antrakol bayam per ikat kg 12 a = penggunaan pestisida antrakol kangkung per ikat kg 13 a = penggunaan pestisida dursban bayam per ikat l 14 b = penggunaan pestisida dursban kangkung per ikat l 1..14 Untuk identifikasi masalah 3 dan 4 dianalisis secara deskriptif yaitu dengan mengamati masalah yang dihadapi dalam usahatani bayam dan kangkung serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. = kapasitas input produksi yang digunakan

3.5. Defenisi dan Batasan Operasional