pemenuhan kebutuhan informasi dapat dilakukan melalui analisis teknik pendekatan yang berpusat pada pengguna yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tujuan
mereka menggunakan situs, frekuensi kunjungan mereka pada situs, relevansi atau keakuratan informasi pada situs, pola pemanfaatan situs, evaluasi situs, dan lain-lain.
2.6 Metode Webqual
Melakukan evaluasi terhadap situs web adalah penting untuk memastikan bahwa informasi yang didapat benar dan berasal dari sumber yang terpercaya. Jika
informasi yang digunakan tidak benar, maka informasi yang diolah dan disajikan tidak benar juga maka itu akan membawa kepada masalah penyebaran informasi yang
salah. Pengetian webqual menurut Barnes yang dikutip dari situs webqual
www.webqual.co.uk adalah:
“Webqual is an instrument for assessing the usability, information, and service interaction quality of internet websites, particularly those offering e-
commerce facilities”.
Dari pernyataan yang dikemukakan diatas webqual dapat diartikan sebagai berikut:
“Webqual merupakan instrumen untuk menilai kegunaan, informasi dan kualitas interaksi layanan dari website internet terutama yang menawarkan
fasilitas ”.
Kualitas web akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna. Pada dasarnya tercapainya kualitas website yang sempurna akan mendorong
terciptanya kepuasan, karena kualitas website merupakan sarana untuk mewujudkan kepuasan pengguna dalam akses ke dalam situs web. Kualitas website tentu dapat
diwujudkan dengan menampilkan website yang sesuai dengan kriteria metode webqual sebagai alat ukur agar tercapainya kepuasan bagi pengguna.
Universitas Sumatera Utara
Metode webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu:
1. Kemudahan pengguna Usability. Usability adalah suatu atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur
seberapa mudah penggunaan suatu antar muka interface. Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses
perancangan. Barnes 2002, 122 mengemukakan pengertian Usability adalah:
“Usability is qualities associated with “site design” and “usability”; for example, appearance, ease of use and navigation, and the image conveyed to
the user”.
Dari pernyataan yang dikemukakan Barnes diatas usability dapat diartikan sebagai berikut:
“Usability adalah mutu yang berhubungan dengan rancangan site, dan kegunaan sebagai contoh penampilan, kemudahan penggunaan, kemudahan
untuk dipelajari, navigasi dan gambaran yang di sampaikan kepada pengguna”.
Adapun aspek kemudahan penggunaan situs web usability, dapat diketahui pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Aspek Kemudahan Penggunaan usability
No. Deskripsi Indikator
1. Pengguna merasa mudah untuk mempelajari dan mengoperasikan website
2. Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami
3. Pengguna merasa mudah website untuk dinavigasikan
4. Pengguna merasa website mudah untuk digunakan
5. Website memiliki tampilan yang menarik
6. Desain sesuai dengan jenis website
7. Website mengandung kompetensi
8. Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna
Sumber: Barnes 2002, 116
Universitas Sumatera Utara
2. Kualitas informasi Information Quality. Kualitas informasi quality information pada dasarnya tergantung dari tiga
hal, yaitu informasi harus akurat accurate, tepat pada waktunya timely liness, dan relevan relevancy.
Menurut Barnes 2002, 122 Information Quality adalah: “The quality of the content of the site: the suitability of the information for the
user’s purpose, e.g. accuracy, format and relevancy”. Dari pengertian Information Quality oleh Barnes diatas dapat diartikan
sebagai berikut: “Information Quality adalah kualitas isi dari situs web: kesesuaian informasi
untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan relevansi”. Adapun aspek kualitas informasi information quality tersebut, dapat
diketahui pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Aspek kualitas informasi information quality
No. Deskripsi Indikator
1. Menyediakan informasi yang akurat
2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
3. Menyediakan informasi yang tepat waktu
4. Menyediakan informasi yang relevan
5. Menyediakan informasi yang mudah di mengerti
6. Menyediakan informasi dengan detail yang sesuai
7. Menampilkan informasi dengan format yang sesuai
Sumber: Barnes 2002, 116 3. Interaksi dan kualitas layanan Service Interaction Quality.
Kualitas layanan pada dasarnya adalah merupakan penilaian terhadap kualitas interaksi antara website dengan pengguna atau standar kualitas yang harus di pahami
di dalam memberikan pelayanan website. Barnes 2002, 122 mengemukakan pengertian Service Interaction Quality
yaitu: “Service Interaction Quality is the quality of the service interaction
experienced by users as they delve deeper into the site, embodied by “trust”
Universitas Sumatera Utara
and “empathy”; for example, issues of transaction and information security, product delivery, personalization and communication with the site owner”.
Dari pengertian Service Interaction Quality yang dikemukakan oleh Barnes
diatas dapat diartikan sebagai berikut: “Service Interaction Quality adalah mutu interaksi pelayanan yang dialami
oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam situs lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh reputasi yang baik,
keamanan dalam transaksi, keamanan data pribadi, penyerahan sesuai yang dijanjikan”.
Adapun aspek interaksi dan kualitas layanan service interaction quality
tersebut, dapat diketahui pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Aspek interaksi dan kualitas layanan service interaction quality
No. Deskripsi Indikator
1. Website memiliki reputasi yang baik
2. Pengguna merasa aman melakukan transaksi
3. Pengguna merasa data pribadinya aman
4. Website memberikan ruang untuk personalisasi
5. Website memberikan ruang untuk komunitas
6. Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan organisasi
7. Pengguna merasa yakin bahwa jasa atau barang akan dikirim sesuai yang
telah dijanjikan Sumber: Barnes 2002, 116
Evaluasi situs web merupakan kegiatan pengukuran dan pemberian nilai terhadap suatu situs web. Berdasarkan evaluasi situs, membuat perbaikan dalam
website yang pada akhirnya membantu dalam memenuhi tujuan utamanya. Evaluasi membantu dalam menemukan kelemahan dan kesalahan dalam situs dan dalam
menemukan cara yang berbeda untuk meningkatkan efektivitas situs.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian ilmiah merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat komparatif. Dalam metode deskriptif penulis dapat membandingkan fenomena-fenomena tertentu
sehingga merupakan suatu studi komparatif. Arikunto 2005, 234 menyatakan yang dimaksud dengan penelitian deskriptif
adalah “penelitian yang dimaksudkan untuk informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.
Selain itu, Goro 2010 menyatakan bahwa “penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena
tertentu”. Penelitian ini bersifat komparatif karena membandingkan dua situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya.
3.2 Unit Analisis
Pada umumnya setiap peneliti selalu berhubungan dengan masalah populasi dan sampel. Disamping itu masih ada unit analisis sebagai bagian dari populasi dan
sampel. Arikunto 2006, 143 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah “satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis mengambil unit analisis dalam penelitian ini adalah situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan
Universitas Brawijaya. Dalam hal ini penulis akan meneliti pada subdomain berikut: a. www.library.gunadarma.ac.id
b. www.lib.ub.ac.id
Universitas Sumatera Utara