untuk dapat melihat ini harus pula dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang jelas, program kerja serta jadwal kegiatan disiplin. Hal ini dapat dilihat dari :
a. Program kerja yang sudah ada memiliki prosedur kerja agar dalam
pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih, sehingga tidak bertentangan antara inti kegiatan yang terdapat di dalamnya.
b. Program kerja harus sudah terprogram dan terencana dengan baik, sehingga
tujuan program dapat direalisasikan dengan efektif. c.
Jadwal kegiatan disiplin berarti program yang sudah ada harus dijadwalkan kapan dimulai dan diakhirinya agar mudh dalam megadakan evaluasi.
Dalam hal ini diperlukan adanya tanggal pelaksanaan dan rampungnya sebuah program yang sudah ditentukan sebelumnya.
1.5.1.2 Proses Implementasi Kebijakan
Implementasi sebuah kebijakan secara konseptual bisa dikatakan sebagai sebuah proses pengumpulan sumber daya alam, manusia maupun biaya dan
diikuti dengan penentuan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan kebijakan. Rangkaian tindakan yang diambil tersebut merupakan bentuk
transformasi rumusan-rumusan yang diputuskan dalam kebijakan menjadi pola- pola operasional yang pada akhirnya akan menimbulkan perubahan sebagaimana
diamanatkan dalam kebijakan yang telah diambil sebelumnya. Hakikat utama implementasi adalah pemahaman atas apa yang harus dilakukan setelah sebuah
kebijakan diputuskan. http:hykurniawan.wordpress.com20100226konsep- implementasi-kebijakan-publik
Universitas Sumatera Utara
Untuk dapat mengkaji dengan baik suatu implementasi kebijakan publik perlu diketahui variabel atau faktor-faktor penentunya. Van Meter dan Van Horn
dalam Winarno 2007 : 155 mengemukakan delapan variabel penting yang tercakup dalam suatu proses implementasi, yaitu :
1. Ukuran-Ukuran Dasar dan Tujuan Kebijakan
Variabel ini didasarkan pada kepentingan utama terhadap faktor-faktor yang menentukan kinerja kebijakan. Identifikasi indikator-indikator kinerja
merupakan tahap penting dalam analisis implementasi kebijakan. Indikator- indikator kinerja ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan
kebijakan telah direalisasikan, yang kemudian dapat digunakan dalam mengurai tujuan-tujuan keputusan kebijakan secara menyeluruh.
2. Sumber-Sumber Kebijakan
Sumber-sumber kebijakan layak mendapat perhatian karena menunjang keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber-sumber yang dimaksud mencakup
dana atau perangsang incentive lain yang mendorong dan memperlancar implementasi yang efektif. Dalam beberapa kasus, besar kecilnya dana akan
menjadi faktor yang menentukan keberhasilan implementasi kebijakan. 3.
Komunikasi Antar Organisasi dan Kegiatan-Kegiatan Pelaksanaan Implementasi akan berjalan efektif bila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan
dipahami oleh individu yang bertanggung jawab dalam kinerja kebijakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberi perhatian yang besar pada ketepatan
komunikasi antar pelaksana kebijakan, dan konsistensi atau keseragaman dari ukuran dasar dan tujuan-tujuan yang dikomunikasikan dengan berbagai sumber
informasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Karateristik Badan-Badan Pelaksana
Dalam melihat karateristik badan-badan pelaksana, pembahasan ini tidak bisa lepas dari struktur birokrasi. Struktur birokrasi diartikan sebagai karateristik,
norma dan pola-pola hubungan dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai hubungan, baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki dengan
menjalankan kebijakan. 5.
Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, partisipasi publik yang ada
di lingkungan serta lingkungan yang mendukung keberhasilan atau pun menolak implementasi kebijakan.
6. Kecenderungan Pelaksanaan
Arah kecenderungan pelaksanaan terhadap ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan merupakan suatu hal yang sangat penting. Penerimaan
terhadap ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan yang diterima secara luas oleh pelaksana kebijakan akan menjadi pendorong keberhasilan bagi
implementasi kebijakan. 7.
Kaitan Antara Komponen-Komponen Model Komponen yang dimaksud disini ukuran-ukuran dasar dan tujuan,
komunikasi antar organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaannya, karateristik dari badan pelaksana dan kecenderungan para pelaksana yang semuanya saling
berkaitan dalam mengimplementasikan kebijakan. 8.
Masalah Kapasitas Kapasitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh bagi
implementasi kebijakan. Hal ini menyangkut staf yang terlatih dan banyaknya
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang dikerjakan, sumber-sumber keuangan dan hambatan-hambatan waktu yang bisa menjadikan implementasi kebijakan tidak berjalan dengan baik.
Selain kedelapan variabel penting yang dikemukakan Van Meter dan Van Horn tersebut, George C. Edwards III juga mengemukakan empat variabel yang
sangat menentukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan. http:mulyono.staff.uns.ac.id20090528model-implementasi-kebijakan-george-
edward-iii Keempat variabel tersebut adalah: 1.
Komunikasi Proses penyampaian informasi baik antar pegawai maupun komunikasi
pegawai dengan masyarakat yang dapat dilakukan melalui sosialisasi program. 2.
Sumber Daya Sumber daya yang dimaksud mencakup sumber daya manusia yang
memadai di bidang administrasi, ketersediaan informasi maupun fasilitas-fasilitas pendukung seperti perangkat teknologi informasi, perelengkapan kantor, serta
sumber dana yang mencukupi untuk pelaksanaan program. 3. Disposisi atau Sikap
Disposisi atau sikap disini maksudnya adalah keinginan dan sikap dari berbagai pihak untuk mendukung suatu kebijakan. Hal ini meliputi
penyempurnaan pelayanan dan adanya komitmen dari seluruh aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan prima serta adanya keinginan kuat dari masyarakat
untuk terus melakukan perbaikan. 4. Struktur Organisasi
Yaitu tatanan organisasi yang mengatur pedoman kerja dan penjabaran wilayah tanggung jawab setiap aparatur pelaksana kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2 Pengertian Bank