Deskripsi Data Variabel Penelitian Implementasi Kredit Usaha Rakyat

Tabel 4: Distribusi Responden Berdasarkan Usaha Yang Dijalankan No. Jenis Usaha Frekuensi Persentase 1 Perdagangan 19 54,3 2 PertanianPerkebunan 10 28,6 3 Peternakan 6 17,1 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang memilih usaha di bidang perdagangan sebanyak 19 responden atau sekitar 54,3 responden misalnya membuka rumah makan, grosir, dan lain sebagainya. Sedangkan responden yang memilih pertanianperkebunan sebanyak 10 responden atau sekitar 28,6 responden, yang dimana bidang tersebut meliputi: pertanianperkebunan kelapa sawit dan karet, serta sisanya 6 responden atau sekitar 17,1 responden yang memilih peternakan sebagai usaha yang dikelola yang meliputi: ternak ikan, ternak sapikerbau, dan ternak kambing.

b. Deskripsi Data Variabel Penelitian Implementasi Kredit Usaha Rakyat

Dalam Mengembangkan Usaha Kecil Data variabel penelitian adalah distribusi jawaban responden atas kuesioner tentang Implementasi Kredit Usaha Rakyat Dalam Mengembangkan Usaha Kecil di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Pekan Tolan dimana analisis disajikan dalam bentuk tabel frekuensi tunggal yang menunjukkan kategori pertanyaan, jumlah responden yang menjawab pertanyaan dan persentase jawaban dari keseluruhan responden terhadap setiap pertanyaan yang ada dalam Universitas Sumatera Utara kuesioner. Untuk mengukur variabel implementasi kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha kecil dapat dilihat dari subvariabel implementasi kredit usaha rakyat yang terdiri dari ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, komunikasi, dan subvariabel pemgembangan usaha kecil yang meliputi aspek manajerial dan aspek permodalan.

1. Implementasi Kredit Usaha Rakyat

Implementasi kredit usaha rakyat dapat diukur melalui indikator: ukuran dan tujuan, sumber daya, dan komunikasi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan melalui tabel-tabel di bawah ini. Tabel 5: Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengetahuan Mereka Mengenai Kredit Usaha Rakyat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 31 88,6 2 Tidak 2 5,7 3 Tidak Tahu 2 5,7 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 31 orang responden 88,6 menjawab bahwa nasabahdebitur mengetahui adanya Kredit Usaha Rakyat KUR yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan, sebanyak 2 orang responden 5,7 menjawab tidak, serta 2 orang responden 5,7 menjawab tidak tahu. Universitas Sumatera Utara Tabel 6: Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Kebijakan Analisis Kredit Yang Baik Oleh BRI Unit Pekan Tolan. No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 29 82,9 2 Tidak 5 14,2 3 Tidak Tahu 1 2,9 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarakan data dari tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa 29 orang responden 82,9 menjawab bahwa ada kebijakan analisiskredit yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan yang dalam artian benar-benar dilaksanakan dengan baik. 5 orang responden 14,2 menjawab tidak, dan 1 orang responden 2,9 menjawab tidak tahu. Tabel 7: Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Kebijakan Terhadap Kredit Lancar Atau Usaha Kecil Yang Meningkat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 32 91,4 2 Tidak - - 3 Tidak Tahu 3 8,6 JUMLAH 35 100 Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa 32 orang responden 91,4 menjawab bahwa pemberian ada kebijakan yang diberikan oleh BRI Unit Pekan Universitas Sumatera Utara Tolan terhadap nasabah yang kreditnya lancar atau usahanya meningkat, dan 3 orang responden 8,6 yang menyatakan tidak tahu atas pernyataan tersebut. Tabel 8: Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Kebijakan Terhadap Kredit Macet Atau Kredit Bermasalah No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 32 91,4 2 Tidak 1 2,9 3 Tidak Tahu 2 5,7 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan dari tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa 32 orang responden 91,4 menjawab bahwa ada kebijakan yang dilakukan oleh BRI Unit Pekan Tolan bagi nasabah yang kreditnya macet atau kreditnya bermasalah, dan 1 orang responden 2,9 menjawab tidak, serta sisanya 2 orang responden 5,7 menjawab tidak tahu. Hal tersebut membuktikan bahwa ada kebijakan yang dilakukan oleh BRI Unit Pekan Tolan bagi nasabahdebitur yang kreditnya macet atau kreditnya bermasalah Universitas Sumatera Utara Tabel 9: Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Kebijakan Agunan Tambahan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 35 100 2 Tidak - - 3 Tidak Tahu - - JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan responden sebanyak 35 orang responden 100 menjawab bahwa ada kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan yang berupa adanya agunan tambahan bagi setiap nasabah atau debitur Kredit Usaha Rakyat. Tabel 10: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengawasan Monitoring Dalam Mendukung Terlaksananya KUR No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 26 74,3 2 Tidak 6 17,1 3 Tidak Tahu 3 8,6 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan pada tabel 10 dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden, mayoritas responden sebanyak 26 orang responden 74,3 menjawab bahwa Universitas Sumatera Utara pengawasan yang dilakukan oleh pihak Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan dalam mendukung terlaksananya implementasi Kredit Usaha Rakyat sudah baik. Kemudian sebanyak 6 orang responden 17,1 menjawan tidak, dan sisanya sebanyak 3 orang responden 8,6 menjawab tidak tahu. Tabel 11: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Proses Administrasi Program KUR Yang Dilakukan Oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 26 74,3 2 Tidak Baik 4 11,4 3 Tidak Tahu 5 14,3 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu 26 orang 74,3 mengatakan bahwa proses administrasi program KUR yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan sudah baik, 4 orang 11,4 mengatakan tidak, serta 5 orang 14,3 mengatakan tidak tahu. Universitas Sumatera Utara Tabel 12: Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Debitur Dalam Mengembalikan Pinjaman Tepat Pada Waktunya No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 28 80 2 Tidak 7 20 3 Tidak Tahu - - JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan pada tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden dimana mayoritas responden sebanyak 28 orang responden 80 menjawab mereka dapat mengembalikan dana atau kredit yang dipinjamkan tepat pada waktunya atau sesuai pada waktu yang telah disepakati bersama. Kemudian sisanya yaitu 20 orang responden 20 menjawab tidak. Tabel 13: Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Debitur Dalam Menggunakan Kredit Secara Optimal Untuk Usaha No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 29 82,8 2 Tidak 3 8,6 3 Tidak Tahu 3 8,6 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden yang dimana mayoritas responden sebanyak 29 orang responden 82,8 menjawab bahwa para pelaku usaha kecil mampu dalam menggunakan kredit secara optimal untuk kepentingan usaha. Sedangkan 3 orang responden 8,6 yang menjawab tidak, dan sisanya sebanyak 3 orang responden 8,6 yang menjawab tidak tahu. Tabel 14: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Besar Jumlah Dana Kredit Yang Diterima Melalui KUR No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Membantu 27 77,1 2 Tidak 8 22,9 3 Tidak Tahu - - JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden dimana mayoritas responden yaitu sebanyak 27 orang menjawab bahwa besar atau jumlah kredit yang diterima melalui Kredit Usaha Rakyat dapat membantu para pelaku usaha kecil dalam menjalankan dan mengembangkan usaha kecil. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 8 orang responden 22,9 menjawab tidak. Universitas Sumatera Utara Tabel 15: Distribusi Jawaban Responden Tentang Jangka Waktu Kredit Usaha Rakyat Sudah Tepat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 25 71,4 2 Tidak 9 25,7 3 Tidak Tahu 1 2,9 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 15 di atas dapat dilihat dari 35 orang responden dimana mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang responden 71,4 menjawab bahwa jangka waktu dalam pengembalian kredit atau bunga yang ditetapkan oleh BRI Unit Pekan Tolan dalam pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat sudah tepat. Kemudian sebanyak 9 orang responden 25,7 menjawab tidak, dan sisanya sebanyak 1 orang responden 2,9 menjawab tidak tahu. Tabel 16: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pegawai Dalam Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 29 94,3 2 Tidak 2 5,7 3 Tidak Tahu - - JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarakan tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa 29 orang responden 94,3 menjawab bahwa tenaga pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan sudah berkualitas dalam pelayanan pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR, dan sebanyak 2 orang responden 5,7 menjawab tidak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tenaga pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan di dalam memberikan pelayanan Kredit Usaha Rakyat KUR sudah berkualitas. Tabel 17: Distribusi Jawaban Responden Tentang Fasilitas Yang Diberikan Dalam Mendukung Terlaksananya Kredit Usaha Rakyat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 28 80 2 Tidak 5 14,3 3 Tidak Tahu 2 5,7 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 17 dapat dilihat bahwa 28 orang responden 80 menjawab bahwa fasilitas yang diberikan atau disediakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan dalam mendukung terlaksananya Kredit Usaha Rakyat sudah baik, 5 orang responden 14,3 menjawab tidak, dan 2 orang responden 5,7 menjawab tidak tahu. Universitas Sumatera Utara Tabel 18: Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Pegawai Bank BRI Dalam Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 30 85,7 2 Tidak 5 14,3 3 Tidak Tahu - - JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 30 orang responden 85,7 menjawab bahwa sikap para pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan dalam memberikan pelayanan terkait pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat sudah baik, dan sebanyak 5 orang responden 14,3 menjawab tidak. Tabel 19: Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Komunikasi Antara Pihak Bank Dengan Pelaku Usaha Kecil No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 28 80 2 Tidak 6 17,1 3 Tidak Tahu 1 2,9 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data dari tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 28 orang responden 80 menjawab bahwa mereka mengetahui adanya komunikasi antara pihak bank dengan para nasabahdebitur yang juga merupakan pelaku usaha kecil, kemudian 6 orang responden 17,1 menjawab tidak, dan sisanya 1 orang responden 2,9 menjawab tidak tahu.

2. Pengembangan Usaha Kecil

Untuk mengukur variabel tentang Pemngembangan Usaha Kecil di Kecamatan Kampung Rakyat yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Pekan Tolan, peneliti menggunakan 2 indikator yang kemudian disajikan dalam menjadi 7 pertanyaan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan melalui tabel-tabel di bawah ini: Tabel 20: Distribusi Jawaban Responden Tentang Produktivitas Usaha Setelah Mendapat Bantuan Kredit Usaha Rakyat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 27 77,1 2 Tidak 2 5,8 3 Tidak Tahu 6 17,1 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 20 di atas dapat diketahui 27 orang responden 77,1 menjawab bahwa produktivitas usaha mereka berjalan dengan baik setelah mandapat bantuan melalui kredit usaha rakyat KUR, kemudian 2 orang Universitas Sumatera Utara responden 5,8 menjawab tidak, dan sisanya 6 orang responden 17,1 menjawab tidak tahu. Tabel 21: Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Peningkatan Omset Setelah Menerima Kredit Usaha Rakyat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 28 80 2 Tidak 5 14,3 3 Tidak Tahu 2 5,7 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 20 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 28 orang responden 80 menjawab bahwa ada peningkatan omset usaha yang mereka terima setelah menerima bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR, kemudian 5 orang responden 14,3 menjawab tidak, dan sisanya 2 orang responden 5,7 menjawab tidak tahu. Universitas Sumatera Utara Tabel 22: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perlunya Pelatihan Tentang Kewirausahaan Dalam Menjalankan Dan Mengembangakan Usaha Kecil No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 26 74,3 2 Tidak 6 17,1 3 Tidak Tahu 3 8,6 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarakan data dari tabel 22 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu 26 orang responden 74,3 mengatakan bahwa perlunya pelatihan tentang kewirausahaan dalam menjalankan dan mengembangakan usaha kecil, 6 orang responden 17,1 mengatakan tidak, dan sisanya 3 orang responden 8,6 mengatakan tidak tahu. Tabel 23: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Usaha Yang Dijalanakan Memerlukan Administrasi Keuangan Pembukuan Sederhana Dalam Mengelola Keuangan Usaha No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 33 94,2 2 Tidak 1 2,9 3 Tidak Tahu 1 2,9 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data dari tabel 23 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu 33 orang 94,2 mengatakan bahwa usaha yang dijalanakan memerlukan administrasi keuangan pembukuan sederhana dalam mengelola keuangan usaha, 1 orang responden 2,9 mengatakan tidak, dan 1 orang responden 2,9 mengatakan tidak tahu. Tabel 24: Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR Dapat Meningkatakan Semangat Dalam Mengembangkan Usaha No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 35 100 2 Tidak - - 3 Tidak Tahu - - JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 24 di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden sebanyak 35 orang responden 100 menjawab bahwa dengan adanya pemberian bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR dapat meningkatkan semangat mereka dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 25: Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR Membantu Dalam Menjalankan Usaha No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 32 91,4 2 Tidak - - 3 Tidak Tahu 3 8,6 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Berdasarkan data dari tabel 25 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 32 orang responden 91,4 menjawab bahwa dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR membantu dalam menjalankan kegiatan- kegiatan usaha. Dan sisanya 3 orang responden 8,6 menjawab tidak tahu. Tabel 26: Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR Membantu Dalam Meningkatkan Mengembangkan Usaha. No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ya 32 91,4 2 Tidak - - 3 Tidak Tahu 3 8,6 JUMLAH 35 100 Sumber: kuesioner pelelitian tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data dari tabel 26 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 32 orang responden 91,4 menjawab bahwa dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR membantu dalam mengembangkan dan meningkatkan kapasitas usaha. Dan sisanya 3 orang responden 8,6 menjawab tidak tahu.

B. Hasil Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari para informan tentang implementasi kredit usaha rakyat di PT. Bank Rakyat Indonesia persero Tbk. Unit Pekan Tolan dalam mengembangkan usaha kecil. Sesuai dengan rancangan penelitian, telah ditetapkan sebagai informan kunci dalam penelitian ini sebanyak 1 orang. Orang yang ditetapkan sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dianggap dapat menjawab segala sesuatu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu yang berhubungan dengan implementasi kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha kecil. Orang yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Pekan Tolan. Sedangkan yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah Mantri Account Officer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Pekan Tolan. Kemudian yang menjadi informan tambahan adalah beberapa orang yang mewakili dari pelaku usaha kecil. Tipe wawancara yang dipilih oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis Universitas Sumatera Utara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun jelas berhubungan dengan implementasi kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha kecil. Namun didalam prosesnya sendiri, penulis tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan. Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut urutan informan kunci dan informan utama yang diwawancarai, yaitu dengan Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Pekan Tolan, Mantri Account Officer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Unit Pekan Tolan, dan beberapa perwakilan dari para pelaku usaha kecil.

1. Sumber Kebijakan

Sumber-sumber kebijakan layak mendapat perhatian karena menunjang keberhasilan implementasi kebijakan. Mengenai kebijakan pelaksanaan implementasi Kredit Usaha Rakyat KUR yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan sehingga mampu mencapai tujuan yaitu mengembangkan usaha kecil sesuai dalam skim KUR. Dalam hal ini penulis meminta penjelasan atau keterangan dari Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri PT. Bank Rakyat Indonesian PerseroTbk. Unit Pekan Tolan mengenai kebijakan analisis kredit yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan kepada pelaku usaha kecil. Bapak Danuar Setiadi menjelaskan: “ Dalam pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat khususnya dalam tahap analisis kredit kami dari pihak bank menerapkan prinsip kehati-hatian yang Universitas Sumatera Utara dimana secara umum para pelaku usaha kecil harus dinilai berdasarkan prinsip 5 C dalam proses analisis kredit yaitu character, capacity, capital, collateral, condition. Hal tersebut merupakan prinsip dalam proses analisis kredit yang harus dipenuhi oleh nasabah atau debitur yang juga merupakan pelaku usaha kecil ditambah dengan analisis prospek perkembangan dari usaha yang akan mendapat bantuan KUR.” Selanjutnya penulis menanyakan pertanyaan berikutnya kepada Bapak Heskia B. Ginting selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia PerseroTbk. Unit Pekan Tolan tentang apa kebijakan yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan kepada debitur yang pengembalian kreditnya lancar dan usahanya meningkat, kemudian menjawab: “kebijakan yang diberikan kepada debitur KUR yang kreditnya lancar, usahanya meningkat, serta memerlukan tambahan kredit maka dapat diberikan perpanjangan berupa tambahan plafon kredit maupun jangka waktu terhadap debitur tersebut tanpa menunggu pinjaman yang bersangkutan dilunasi dengan ketentuan: debitur tersebut masih belum dapat di katagorikan bankable, pinjaman maksimal Rp. 5 juta untuk KUR Mikro dengan bunga pinjaman maksimal 24 per tahun; dan pinjaman maksimal Rp. 500 juta untuk KUR Ritel dengan bunga pinjaman maksimal 16 per tahun serta penambahan jangka waktu maksimal 3 tahun untuk kredit modal kerja dan penambahan jangka waktu maksimal 5 tahun untuk kredit investasi terhitung mulai tanggal efektifnya pengajuan kredit antara bank BRI dengan usaha kecil.” Universitas Sumatera Utara Lebih lanjutnya lagi penulis juga meminta keterangan dari Bapak Heskia B. Ginting tentang kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan kepada debiturnasabah yang pengembalian kreditnya bermasalah atau macet dan menjawab: “Untuk debiturnasabah KUR yang bermasalah atau pengembalian kreditnya macet, maka debitur tersebut dimungkinkan untuk direstrukturisasi sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Rakyat Indonesia, dengan ketentuan: tidak diperbolehkan penambahan limit pinjaman, dapat diberikan penambahan jangka waktu kredit maksimal 1 tahun untuk kredit modal kerja, dan 2 tahun untuk kredit investasi, serta terhadap restrukturisasi yang sudah dilakukan tidak menggugurkan hak klaim.” Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pihak Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan memberikan dukungan terhadap nasabahdebitur yang pengembalian kreditnya lancar dan usahanya meningkat dan memberikan peringatan yang tegas bagi kredit macet atau bermasalah guna mendukung terlaksananya implementasi KUR dengan baik. Selanjutnya, penulis meminta penjelasan dari Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan tentang adanya kebijakan agunan tambahan yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan kepada debitur nasabah KUR dan menjelaskan: “ Ya kami dari pihak bank menetapkan adanya tambahan agunan maksimal 30 dari total kredit yang diberikan atau direalisasikan kepada debitur atau nasabah dengan tujuan agar nasabahdebitur yang bersangkutan memiliki Universitas Sumatera Utara rasa tanggung jawab dan memiliki kewajiban untuk membayar kembali danakredit yang telah dipinjamkan atau dengan kata lain untuk mencegah atau meminimalisir resiko atau kerugian jika debitur nasabah yang bersangkutan bermasalah dalam pengembalian kredit.” Selanjutnya, penulis juga meminta penjelas dari Bapak Danuar Setiadi mengenai pengawasan monitoring di dalam pelaksanaan implementasi KUR. Dan menjawab: “ Pengawasan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia dalam implementasi KUR ada yang bersifat intern dan bersifat ekstern. Pengawasan intern ditujukan kepada pegawai bank kami guna mendidik para pegawai agar mereka melaksanakan tugasnya dalam pelaksanaan KUR sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan KUR. Pengawasan ekstern ditujukan kepada para pelaku usaha kecil guna membimbing para pelaku usaha kecil agar dapat menggunakan kredit yang diterima untuk keperluan usaha serta mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian, dan kelemahan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.” Masih mengenai pengawasan, penulis meminta keterangan dari salah satu pelaku usaha kecil Bapak Heru Chandra, yang menjawab: “ Saya merasa pengawasan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia sudah baik, terlebih lagi dengan adanya pengawasan itu saya merasa bahwa pihak bank membimbing kami dalam hal penggunaan dana atau kredit KUR yang mereka berikan kepada kami.” Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, penulis meminta keterangan dari Bapak Heskia B. Ginting selaku Kepala Unit BRI Unit Pekan Tolan mengenai administrasi atau prosedur pemberian KUR yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia dan menjawabnya: “Berbicara mengenai proses administrasi atau prosedur, bank BRI tidak membuat proses administrasi yang berbeda dari bank-bank pelaksana KUR lainnya, karena hal tersebut sudah disepakati bersama antara pihak pelaksana yang berupa skim KUR dan tentunya hal tersebut tidak memberatkan nasabah atau debitur. Seperti yang diketahui bahwa proses administrasi ataupun prosedur KUR ada 3 tahap yang harus dipenuhi seperti: tahap permohonan kredit, tahap analisis, dan tahap pemutusan. Dan dari ketiga tahap tersebut yang paling memakan waktu adalah tahap analisis dimana kami pihak bank harus secara selektif dan hati-hati dalam menilai kelayakan usaha debiturnasabah.” Dan masih terkait dengan masalah prosedur atau administrasi KUR yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan, penulis meminta keterangan dari salah satu pelaku usaha kecil yaitu Ibu Susi Natalia Panggabean, yang menjawab: “ Saya merasa bahwa proses administrasi atau prosedur pemberian KUR yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Indonesia baik, tidak jauh berbeda dari prosedur kredit pada umumnya. Hanya saja pada KUR ini jaminan agunan hanya 30 dari total pinjaman sehingga saya merasa sangat terbantu oleh hal itu.” Sehingga berdasarkan penjelasan-penjelasan dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Rakyat Universitas Sumatera Utara Indonesia Unit Pekan Tolan sangat mendukung terhadap pelaksanaan implementasi Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan dapat berjalan dengan baik.

2. Kapasitas

Kapasitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh bagi implementasi kebijakan. Hal ini menyangkut kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman tepat waktu, kemampuan dalam menggunakan kredit secara optimal, besar jumlah kredit yang diberikan, dan jangka waktu Kredit Usaha Rakyat. Adapun wawancara yang dilakukan berkaitan dengan kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjamankredit tepat waktu, penulis meminta keterangan dari Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan, yang menjawab: “Mengenai kemampuan debiturnasabah dalam mengembalikan pinjaman tepat waktu kami pihak bank melakukan peninjauan terhadap prospek usaha debitur, dan dana KUR akan direalisasikan kepada para pelaku usaha kecil yang memiliki usaha dengan prospek yang bagus dan dapat berkembang di kemudian hari sehingga debitur yang bersangkutan mampu mengembalikan danakredit yang diterima melalui KUR sesuai dengan waktu yang disepakati bersama. Selain itu juga pihak bank melihat kondisi ekonomi dari debitur atau nasabah yang bersangkutan.” Dalam hal kemampuan debitur menggunakan kredit secara optimal untuk kepentingan usaha, beliau menjelaskan: Universitas Sumatera Utara “Seperti yang saya sebutkan, kami dari pihak bank melakukan pendampingan dan bimbingan kepada debitur dilapangan agar tidak menyalahgunakan kredit yang diterima melalui KUR melainkan agar kredit yang diterima tersebut dapat digunakan sebaik-baikny untuk kegiatan usaha. Selain itu juga pihak bank melakukan penilaian terhadap tujuan debitur mengajukan permohonan kredit dan komitmen debitur dalam menjalankan usaha.” Selanjutnya, penulis meminta penjelasan dari Bapak Heskia B. Ginting selaku Kepala Unit BRI Unit Pekan Tolan tentang besar dan jumlah kredit KUR yang diberikan kepada usaha kecil dan menjawabnya: ” Bank BRI Unit Pekan Tolan memberikan bantuan danakredit KUR kepada usaha kecil dalam bentuk KUR Mikro dengan bantuan maksimal Rp. 5 juta dengan bunga 24 per tahun dan KUR Ritel dengan bantuan maksimal Rp. 500 juta dengan bunga 16 per tahun.” Dan dari segi jangka waktu yang diberikan, beliau menjawab: “ Adapun jangka waktu yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia dalam implementasi Kredit Usaha Rakyat ada 2 yaitu untuk KUR dalam bentuk kredit atau pembiayaan modal kerja diberikan jangka waktu maksimal 3 tahun dan untuk KUR dalam bentuk kredit investasi usaha diberikan jangka waktu maksimal 5 tahun terhitung mulai tanggal efektifnya pengajuan kredit. Dan kami rasa jangka waktu yang diberikan kepada usaha kecil tersebut sudah tepat.” Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dalam hal masalah kapasitas Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan berupaya memberikan yang Universitas Sumatera Utara terbaik demi berlangsungnya implementasi Kredit Usaha Rakyat dengan baik dan lancar.

3. Sumber Daya

Keberhasilan dari suatu proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang dibutuhkan dalam implementasi Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan adalah sumber daya manusia yang terdiri dari kualitas pegawai dan sikap pegawai dalam pelaksanaan pemberian KUR kepada denitu atau nasabah serta fasilitas yang diberikan dalam mendukung terlaksananya implementasi KUR dengan baik. Sehingga dalam hal ini penulis meminta penjelasan dari Bapak Heskia B. Ginting selaku Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan mengenai kualitas atau kemampuan pegawai BRI Unit Pekan Tolan dalam mendukung terlaksananya implementasi KUR dengan baik, dan menjawabnya: “Menurut saya kualitas SDM pegawai yang kami miliki saat ini masih terbatas namun sudah cukup memadai. Namun kedepannya kami akan terus meningkatkan kemampuan atau kualitas SDM pegawai yang kami miliki baik secara kuantitas maupun kualitas mengingat karena pemberian KUR harus dilakukan sesuai prinsip kehati-hatian dalam perbankan sehingga diperlukan kompetensi tenaga kerja yang sesuai.” Selanjutnya, masih mengenai sumber daya manusia penulis juga meminta penjelasan mengenai sikap para pegawai dalam mendukung pelaksanaan pemberian KUR, dan menjawabnya: Universitas Sumatera Utara “Dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat kami berupaya untuk menerapkan sikap yang baik kepada debitur atau nasabah dan disamping itu juga kami berupaya untuk bersikap objektif terhadap semua debitur dimana hal tersebut untuk meminimalisir praktek diskriminasi dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat kepada nasabahdebitur yang juga merupakan pelaku usaha kecil.” Untuk mendukung pernyataan di atas penulis juga mewawancarai salah satu nasabahdebitur yang juga merupakan pelaku usaha kecil yaitu Bapak Dedi Sunar mengenai sikap pegawai, dan menjawabnya: “ Saya sendiri secara pribadi merasa bahwa sikap pegawai Bank BRI Unit Pekan Tolan dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat sudah baik dimana mereka berupaya untuk melayani sepenuh hati dan bersikap ramah serta bersahaja kepada saya.” Lebih lanjut lagi penulis meminta penjelasan kepada Bapak Heskia B. Ginting mengenai fasilitas yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia dalam mendukung implementasi Kredit Usaha Rakyat, dan menjawabnya: “Fasilitas yang kami berikan kepada nasabahdebitur Kredit Usaha Rakyat yang juga merupakan pelaku usaha kecil dalam mendukung terlaksananya program Kredit Usaha Rakyat dengan baik adalah adalah dengan memperkuat jaringan infrastruktur yang dimana bank BRI saat ini merupakan bank yang telah memiliki jaringan infrastruktur yang kuat sampai ke pedesaan untuk memudahkan mengakses pelaku usaha kecil di pedesaan, sehingga dalam merealisasikan KUR Universitas Sumatera Utara bank BRI tidak memiliki kendala seperti yang dihadapi oleh bank-bank lainnya dan pelaku usaha kecil dapat dengan mudah menjangkau kantor BRI.” Berdasarkan penjelasan-penjelasan dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa sumber daya yang tersedia di Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan dalam mendukung pelaksanaan implementasi Kredit Usaha Rakyat sudah baik.

4. Komunikasi

Agar suatu kebijakan dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan pemahaman terhadap hal-hal strategis yang hendak diaturnya.Setiap individu tentunya memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam memahami suatu kebijakan.Oleh karena itu, perlu adanya kejelasan terhadap suatu kebijakan yang perlu dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana kebijakan dan masyarakat yang menerima kebijakan tersebut. Dalam proses implementasi Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan, penulis meminta penjelasan dari Bapak Heskia B. Ginting selaku Kepala Unit tentang komunikasi yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indoensia Unit Pekan Tolan dalam mendukung terlaksananya implementasi KUR dengan baik, dan menjawabnya: “ Pada dasarnya kami melakukan komunikasi baik bersifat intern maupun ekstern, yang dimana komunikasi intern berupa rapat koordinasi yang baik antara pegawai serta saling bertukar informasi dan komunikasi yang bersifat ekstern berupa sosialisasi program KUR dengan baik kepada masyarakat atau pelaku usaha kecil.” Universitas Sumatera Utara Untuk mendukung penjelasan di atas, penulis juga meminta penjelasan dari Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri mengenai komunikasi, dan menjawabnya: “Untuk mendukung terlaksananya program KUR dengan baik kami dari pihak bank perlu melakukan komunikasi untuk membuat kesepahaman yang baik tentang pemahaman yang seragam terhadap skim KUR, baik itu kami sebagai petugas bank di lapangan maupun masyarakat atau pelaku usaha kecil itu sendiri, sehingga dapat meminimalisir beberapa penyimpangan dan persepsi yang keliru tentang KUR itu sendiri, misalnya: tentang ketentuan agunan, persyaratan administrasi, sumber dana KUR, dan sebagainya.” Sehingga dapat diketahui bahwa proses komunikasi yang dilakukan pihak Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan, baik itu yang bersifat intern maupun ekstern sudah baik dalam mendukung implementasi Kredit Usaha Rakyat. Berdasarkan penjelasan di atas yang dimulai dari sumber kebijakan, masalah kapasitas, sumber daya, dan komunikasi yang dibuat oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan dapat ditarik kesimpulan sudah baik dalam mendukung terlaksananya implementasi Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indoensia Unit Pekan Tolan. Dilihat dari indikator pengembangan usaha kecil, antara lain:

5. Aspek Managerial Usaha Kecil

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam mengembangkan usaha kecil dapat dilihat dari apek managerial yang meliputi: peningkatan produktivitas dan Universitas Sumatera Utara omset, peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan kewirausahaan, dan semangat dalam meningkatkan usaha. Selanjutnya, penulis meminta penjelasan kepada Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri Bank Rakyat Indonesia Unit Pekan Tolan mengenai adanya peningkatan produktivitas usaha kecil setelah memperoleh dana KUR, dan menjawabnya: “Pada dasarnya jika bantuan dana kredit KUR yang diterima oleh nasabahdebitur digunakan secara optimal untuk keperluan atau kepentingan dari kegiatan usahanya tentu saja hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas dari usaha yang dijalanakan tersebut. Dan sejauh ini, berdasarkan pemantauan di lapangan sebagian besar nasabahdebitur produktivitas usahanya meningkat setelah menerima bantuan KUR dan tentunya kami sangat puas akan hal tersebut.” Penulis juga meminta penjelasan mengenai peningkatan omset yang diperoleh usaha kecil setelah menerima KUR, dan menjawab: “Seperti yang saya sebutkan tadi jika produktivitas usaha yang dijalankan oleh para pelaku usaha kecil meningkat maka tidak menutup kemungkinan juga bahwa omset yang diperoleh dari usaha tersebut juga mengalami peningkatan. Hal tersebut biasanya berbanding lurus atau searah.” Untuk mendukung pernyataan tersebut, penulis meminta penjelasan dari dari salah seorang pelaku usaha kecil yaitu Ibu Rosdiana Simanjuntak mengenai peningkatan produktivitas dan peningkatan omset usaha kecil setelah adanya bantuan KUR, dan menjawabnya: Universitas Sumatera Utara “ Ya, tentu saja ada peningkatan produktivitas dan omset dari usaha yang kami jalankan setelah adanya bantuan dana dari KUR tersebut. Sebab dengan adanya dana tersebut ya usaha yang kami jalankan dapat berjalan dengan lancar.” Selanjutnya penulis meminta pejelasan dari Bapak Danuar selaku Mantri BRI Unit Pekan Tolan mengenai perlunya pelatihan tentang kewirausahaan bagi pelaku usaha kecil dalam menjalankan dan mengembangkan usaha kecil, dan menjawabnya: “Saya sangat setuju adanya pelatihan tentang kewirausahaan bagi pelaku usaha kecil, sebab dengan adanya pelatihan tersebut dapat mendorong para pelaku usaha kecil untuk mengelola usahanya secara mandiri, bersaing secara sehat, mampu berinovasi, dan sebagainya sehingga dapat menciptakan suatu iklim usaha yang kompetitif.” Dan dalam mendukung pernyataan di atas, penulis juga meminta penjelasan dari salah satu pelaku usaha kecil, yaitu Bapak Kusnaidi mengenai perlunya pelatihan tentang kewirausahaan bagi pelaku usaha kecil dalam menjalankan dan mengembangkan usaha kecil, dan menjawabnya: “Saya dan teman-teman lainnya pastinya memerlukan pelatihan tentang kewirausahaan, karena melalui pelatihan itu kami sedikit banyaknya akan bertambah pengetahuan kami tentang bagaimana mengelola dan mengembangkan usaha kami dengan baik” Lebih lanjut penulis meminta penjelasan kepada Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri BRI Unit Pekan Tolan tentang pentingnya pelaku usaha kecil Universitas Sumatera Utara membuat administrasi keuanganpembukuan sederhana dalam mengelola keuangan usaha mereka, dan menjawabnya: “ Pada dasarnya baik usaha besar maupun usaha kecil wajib memiliki pembukuan dan ini merupakan salah satu penilaian kita terhadap kelayakan calon debitur KUR. Sebab dengan adanya pembukuan mereka dapat belajar dan mengetahui aliran keuangan usaha mereka dan dapat mengetahui akumulasi keuntungan atau kerugian dari kegiatan usaha mereka. Dengan kata lain melalui pembukuan ini mereka dapat mengetahui dengan jelas neraca perkembangan dari usaha mereka.” Berdasarkan penjelasan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis di atas dapat diketahui bahwa implementasi KUR dalam hal pengembangan aspek managerial usaha kecil sudah berjalan dengan baik.

6. Aspek Permodalan

Ketersediaan modal merupakan salah faktor yang mempengaruhi kegiatan dan berkembangnya suatu usaha. Dengan adanya modal yang mencukupi akan mendukung produktivitas dari suatu usaha termasuk usaha kecil. Sehingga implementasi kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha kecil dapat dilihat dari aspek permodalan yang meliputi: modal yang diperolah melalui KUR dapat membantu dalam menjalankan usaha dan modal tersebut dapat membantu dalam meningkatkan usaha. Maka dalam hal ini penulis meminta penjelasan dari Bapak Heskia B. Ginting selaku Kepala Unit BRI Unit Pekan Tolan mengenai modal yang Universitas Sumatera Utara diberikan kepada usaha kecil melalui KUR dapat membantu dalam menjalankan usaha, kemudian dijawab: “Ya, tentu saja karena bantuan kredit ini dapat digunakan sebagai modal tambahan untuk menopang kegiatan usaha atau kegiatan produksi yang dilakukan oleh usaha kecil.” Selanjutnya penulis menanyakan hal yang sama kepada Bapak Danuar Setiadi selaku Mantri BRI Unit Pekan Tolan, yang menjawab: “Prinsipnya setiap usaha khususnya usaha kecil membutuhkan modal dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sehingga bantuan modal dalam bentuk kredit yang diterima oleh pelaku usaha kecil melalui Kredit Usaha Rakyat akan sangat membantu mereka dalam menjalankan kegiatan usaha mereka.” Lebih lanjut lagi penulis meminta penjelasan kepda Bapak Danuar Setiadi mengenai bantuan modal yang diberikan kepada pelaku usaha kecil melalui KUR dapat meningkatkan usaha mereka, dan menjawabnya: “Kami dari pihak bank sangat puas karena kredit yang kami realisasikan baik itu pembiayaan modal kerja maupun investasi usaha melalui program KUR dapat digunakan oleh nasabahdebitur dengan baik sehingga memberikan manfaat untuk perkembangan kegiatan usaha yang mereka kerjakan baik dari sektor perdagangan, pertanian, dan peternakan. Hal tersebut berjalan sesuai dengan tujuan awal KUR yaitu membantu dan meningkatkan akses pembiayaan kepada usaha kecil.” Universitas Sumatera Utara Dan untuk mendukung pernyataan di atas, penulis juga meminta penjelasan pada salah satu pelaku usaha kecil yaitu Bapak Rudolf B. Hutabarat mengenai bantuan modal yang diterima melalui KUR dapat membantu dalam menjalankan dan meningkatkan usaha, dan menjawabnya: “Bantuan modal yang saya terima melalui kredit KUR sangat bermanfaat dimana dengan adanya bantuan modal tersebut usaha saya berjalan dengan lancar. Dengan lancarnya kegiatan usaha saya maka pendapatan yang saya terima juga meningkat dan akhirnya usaha yang saya jalankanpun lama- kelamaan semakin meningkat dan berkembang.” Sehingga dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa implementasi kredit usaha rakyat dalam hal membantu aspek permodalan usaha kecil sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan dari hasil wawancara penulis di atas melalui indikator pengembangan usaha kecil yang meliputi aspek managerial dan aspek permodalan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha kecil sudah terlaksana dengan baik. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

13 132 73

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan

14 113 76

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai

30 200 67

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT TANPA AGUNAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero. Tbk ) UNIT DALUNG.

0 0 16

PENANGANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BERMASALAH PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT GATOT SUBROTO DENPASAR.

0 5 45

BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

0 1 50