Hak untuk tidak dipenjara Hak untuk dinyatakan tidak bersalah

Pasal 5 DUHAM menegaskan,” Tidak seorang pun boleh disiksa dan diperlakukan atau dihukum secara keji, tidak manusiawi atau merendahkan martabat. Khususnya, tidak seorang pun dapat dijadikan sebagai obyek eksperimen medis atau ilmiah tanpa persetujuannya”. Pelarangan terhadap penyiksaan telah menjadi komitmen internasional dengan adanya Konvensi Anti Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment

d. Hak untuk tidak dipenjara

Pemenjaraan terhadap seseorang karena tidak mampu memenuhi kewajibannya dari suatu perjanjian, wajib dilarang. Hak untuk tidak dipenjarakan ditegaskan dalam Pasal 11 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik :”Tidak seorang pun dapat dipenjarakan semata-mata atas dasar ketidakmampuannya untuk memenuhi kewajiban suatu perjanjian”. Pasal ini ditekankan dalam Pasal 4 ayat 2 dalam kovenan untuk tidak memperkenankan Negara melakukan pengurangann kewajiban bagi pelaksanaan hak ini. Bila aparat negara mengambil tindakan memenjarakan seseorang berdasarkan ketidakmampuan orang tersebut memenuhi kewajiban dalam suatu perjanjian, negara dapat dipersalahkann melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Pemenjaraan demikian tidak hanya dilarang dalam keadaan damai, melainkan juga dalam keadaan darurat. Universitas Sumatera Utara

e. Hak untuk dinyatakan tidak bersalah

Seseorang tidak hanya dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana apabila ia melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bukan tindak pidana. Pasal 11 Ayat 2 DUHAM menyebutkan, “Tidak seorang pun dapat dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana karena perbuatan atau kelalaian, yang bukan merupakan pelanggaran pidana berdasarkan hukum nasional atau internasional ketika perbuatan tersebut dilakukan. Juga tidak boleh dijatuhkan hukuman yang lebih berat daripada hukuman yang berlaku pada saat pelanggaran dilakukan”. Pasal 15 Ayat 1 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik memperkuat perlindungan hak itu 52 Penghormatan dan perlindungan sebagai pribadi manusia dapat dimaksudkan sebagai landasan berpikir untuk mencegah praktek maupun diskriminasi. Pasal 6 DUHAM menyatakan, “Setiap orang berhak atas pengakuan sebagai pribadi di depan hukum di mana saja ia berada.” Pengakuan sebagai pribadi manusia itu juga diperkuat oleh Pasal 16 Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik, “Setiap orang mempunyai hak untuk diakui sebagai