Pelanggaran Hak-Hak Sipil dan Politik

substansial hak-hak dasar mereka, karena tindakan dan kelalaian yang dipersalahkan negara. 2. Perbuatan atau kelalaian yang dipersalahkan kepada negara, yang belum merupakan pelanggaran hukum pidana nasional namun merupakan kaidah yang diakui secara internasional dalam kaitannya dnegan hak asasi manusia 46 Dalam pengaturan hubungan dua pihak negara dengan individu, negaralah yang dipersalahkan sebagai pelanggar hak asasi manusia, sedangkan individu dan sekelompok orang menjadi korban tindakan dan kelalaian negara.

2. Pelanggaran Hak-Hak Sipil dan Politik

. Negara dapat dipersalahkan melanggar hak asasi manusia dengan melakukan pelanggaran terhadap perjanjian-perjanjian internasional tentang hak asasi manusia. Pelanggaran hak-hak sipil dan politik adalah pelanggaran yang dilakukan oleh negara atas hak-hak negatif negative rights. Kata “negatif tidak berkonotasi buruk, melainkan menunjukkan ukuran keterlibatan negara yang minimal 47 Bila negara melakukan campur tangan dalam kebebasan politik dan sipil, pelaksanaan hak-hak sipil dan politik akan mengalami gangguan intervensi negara. Dengan menganggu pelaksanaan hak-hak ini negara melanggar hak sipil . Pelanggaran hak sipil dan politik akan terjadi bila negara selalu terlibat pada upaya individu-individu warganya dalam menikmati hak-haknya. 46 de Rover,To Serve and To Protect, Acuan Universal Penegakkan HAM,Jakarta:Rajawali Press,2001, hal 454-455. Kata “diakui” mengacu pada kaidah-kaidah yang tercantum dalam traktat-traktat hak asasi manusia sebagai bagian hukum internasional dan diakui oleh bangsa- bangsa beradab 47 Rachland Nashidik,Catatan Pelengkap Hak Asasi Manusia, Bandung,PBHI Jabar,2000,hal.3. Universitas Sumatera Utara dan politik. Keterlibatan negara yang tidak minimal besar dalam hak-hak sipil dan politik berarti terjadi pelanggaran atas hak-hak tersebut. Pertama, negara tidak boleh membatasi, apalagi menutupi peluanng setiap individu warganya untuk menikmati kebebasan. Semakin kebebasan ini terbuka lebar, semakin terpenuhi pula hak-hak sipil dan politiknya. Sebaliknya, semakin dibatasi dan ditutupi kebebasan, semakin dilanggarnya hak-hak sipil dan politik. Negara tidak dibenarkan untuk membatasi atau menghambat kebebasan seseorang. Setiap negara wajib untuk membiarkan seseorang menikmati hak berkumpul, berserikat dan menjalankan kegiatan politiknya. Negara tidak boleh melarang seseorang untuk mempunyai keyakinan agam dan pandangan politik ideologi tertentu. Kalau dilarang, negara melanggar hak setiap orang untuk melaksanakan keyakinan agam dan pandangan politiknya. Mempunyai keyakinan beragama dan pandangan politik tertentu sama sekali bukan perbuatan kriminal. Negara tidak boleh melarangnya. Kedua, negara dengan menggunakan alat-alat kekerasan negara seperti militer dan polisi sama sekali tidak dibenarkan melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatan individu warganya. Keterlibatan negara dengan tindakan-tindakan seperti ini sangat membahayakan penduduk sipil. Individu-individu yang menjadi korban tindakan alat kekerasan negara dapat menagalami penderitaan yang hebat baik fisik, mental maupun kerugian ekonomi. Kekuasaan negara bisa digunakan untuk melakukan tindakan –tindakan penyiksaan dan perlakuan yang kejam terhadap individu-individu warga negara. Universitas Sumatera Utara Jenis tindakan seperti inilah yang membahayakan keselamatan dan keamanan pribadi warga dan dilarang oleh Konvensi Anti Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment. Hak-hak sipil dan politik akan terlanggar bila keterlibatan negara bertambah besar. Keterlibatan negara bukan hanya dapat membatasi dan menghalangi pemenuhan hak-hak ini, namun dapat membahayakan keamanan dan keselamatan pribadi warga.

3. Pelanggaran Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya