Sekitar 2.5 dari populasi akan memulai pubertas di luar kisaran usia pubertas normal, sehingga perlu dievaluasi apakah hal
tersebut menunjukkan pubertas dini atau pubertas terlambat. Pubertas dini pada laki-laki adalah ditemukannya tanda pubertas sebelum usia 9
tahun. Sedangkan pubertas terlambat adalah belum ditemukannya tanda pubertas sampai usia 14 tahun.
7-10
2.2. Perubahan Hormonal dan Awitan Pubertas
Awal pubertas memerlukan peningkatan pelepasan Gonadotropin Releasing Hormone GnRH secara pulsatil dari hipotalamus.
Gonadostat hipotalamus secara progresif menjadi kurang peka oleh efek supresi steroid seks terhadap sekresi gonadotropin. Akibatnya
kadar Folikel Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing Hormone LH meningkat yang selanjutnya akan menstimulasi gonad sehingga
tercapai keadaan homeostatik baru dari Hipothalamus-Pituitary- Gonadal Axis HPA.
1,10
Penurunan kepekaan hipotalamus dianggap penting dalam awitan pubertas. Pada laki-laki produksi LH meningkat sebelum
peningkatan tajam testosteron. Pada pertengahan masa pubertas, sekresi LH secara pulsatil semakin nyata bahkan pada saat tidur.
Sekresi gonadotropin secara pulsatil ini merupakan stimulasi awal terhadap maturasi gonad.
1,6,10
Universitas Sumatera Utara
Berbagai faktor dan penyakit tertentu dapat mempengaruhi waktu pubertas akibat gangguan keseimbangan dari HPA seperti pada
Gambar 2.2.
11
Gambar 2.2. Berbagai faktor yang mempengaruhi waktu pubertas
11
2.3. Perubahan Fisik pada Masa Pubertas
Perubahan fisik pada laki-laki dimulai dengan pertumbuhan testis dan pacu tumbuh, lalu diikuti pertumbuhan penis dan rambut pubis, rambut
ketiak, kumis, janggut, dan perubahan suara. Marshall dan Tanner
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan tahap perkembangan pubertas pada anak laki-laki seperti terlihat pada tabel 2.1.
6,12
Selama masa pubertas tinggi badan anak laki-laki akan bertambah rata-rata sekitar 28 cm. Namun pacu tumbuh pada anak
laki-laki kira-kira dua tahun lebih lambat dibanding anak perempuan. Secara garis besar perubahan fisik di masa pubertas pada anak laki-
laki digambarkan oleh Marshall dan Tanner Gambar 2.3.
6,12
Selain maturasi dari tanda-tanda seks sekunder, masa pubertas juga ditandai dengan perubahan yang dramatis dari komposisi tubuh.
Massa otot mulai meningkat selama awal pubertas, baik pada anak laki-laki maupun perempuan, namun hal ini juga dipengaruhi faktor
lingkungan dan aktivitas fisik. Pada anak laki-laki, peningkatan IMT relatif rendah dibandingkan anak perempuan.
9
T abel
2.1. Tahap perkembangan pubertas pada anak laki -
laki.
6,12
Tahap Genitalia
Rambut Pubis
Tahap 1
Prapuber tas, panjang penis 2.5 cm
Prapubertas, tak ada rambut pubis Volume testis
4 mL Tahap
2 Panjang penis
2.5 cm, dan Jarang, sedikit pigmentasi agak
Skrotum menipis dan agak kemerahan ikal, terutama pada pangkal penis
Pembesaran testis volume 4 mL Tahap
3 Pertumb
uhan penis dalam panjang Tebal, ikal, hingga ke mons p
ubis serta pertumbuhan lanjut dari testis
Tahap 4
Penis membesar, testis memmbesar Bentuk dewasa, tetapi belum
melu -
dengan warna kulit skrotum makin gelap as ke bagian tengah pubis
gelap Tahap
5 Bentuk dan ukuran dewasa
Bentuk dewasa, meluas ke tengah pubis
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Perubahan fisik laki-laki menurut Marshall dan Tanner.
6,12
2.4. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pubertas